Saturday, October 31, 2020

Salib lambang kemuliaan

 Daily Devotion ALIVE and TRANSFORMED

Yoh 17:1 Demikianlah kata Yesus. Lalu Ia menengadah ke langit dan berkata: "Bapa, telah tiba saatnya; permuliakanlah Anak-Mu, supaya Anak-Mu mempermuliakan Engkau.

Keseluruhan pasal 17 ini adalah berisi doa Tuhan Yesus, cukup panjang lebar, tetapi didalamnya banyak hal yang luarbiasa penyingkapannya. Doa Yesus yang terakhir untuk para murid-Nya menunjukkan keinginan-Nya yang mendalam bagi semua orang percaya, baik dahulu maupun sekarang. Doa ini juga merupakan suatu teladan yang diilhamkan Roh tentang bagaimana  gembala sidang harus mendoakan jemaat mereka, dan bagaimana orang-tua harus mendoakan anak-anak mereka.

Kok Tuhan Yesus berdoa, Dia kan Tuhan? Dia berdoa kesiapa?

Doa itu bukan sekedar meminta, Doa adalah percakapan, isi dari doa bukanlah meminta terus atau memberikan daftar kebutuhan kita yang panjang dan meminta kepada Tuhan agar dikabulkan. Doa Yesus kepada Bapa adalah berbicara tentang kerinduan, keintiman, serta kedekatan. Sama seperti Suami dan Istri yang bercakap-cakap, tentunya isi pembicaraan tidak seputar meminta tambahan uang belanja, harga cabe lagi naik, tetapi jauh lebih dalam dari itu. Yesus berdoa kepada Bapa ini menunjukkan adanya komunikasi antara Yesus dan Bapa. Hal yang sama seperti kita sebagai pengikutNya, kita pun harus memiliki komunikasi dengan Bapa Surga.

Yesus memposisikan diriNya sebagai Imam Besar yang berdoa untuk umatNya. Doa ini dapat dibagi menjadi tiga:

1. doa Tuhan Yesus mengenai diri-Nya (ayat 1-5),

2. doa Tuhan Yesus bagi murid-murid-Nya (ayat 6-19),

3. doa Tuhan Yesus bagi semua yang percaya (ayat 20-26).

Diayat 1 ini kita melihat Yesus berkata, telah tiba saatnya. Banyak kali Tuhan Yesus berkata kepada murid-muridNya, saatKu belum tiba. Tetapi sekarang Dia berkata, telah tiba saatNya. Tuhan Yesus punya agenda didalam pekerjaanNya. Tidak asal serabutan dan tidak ada planning. Sewaktu Yesus ada didalam pesta perkawinan di Kana, Maria meminta Yesus untuk melakukan sesuatu, Yesus menyatakan bahwa saatNya belum tiba. Tetapi itupun Yesus mau melakukannya demi menyelamatkan satu pernikahan.

Didalam mengerti kehendak Tuhan, kita harus sabar dengan waktu. Ada kalanya doa belum dijawab, karena waktunya belum tiba. Jangan maksa dan  bertindak sendiri, nanti malah kacau. Allah berjanji kepada Abraham bahwa dia akan memberikan seorang putra, tetapi Sarah tidak sabar menunggu, apalagi Sarah sudah semakin tua, dan itu sangat tidak mungkin bagi Sarah untuk hamil. Maka Sarah mengambil jalan pintas, dia menyodorkan Hagar agar memperoleh keturunan melalui Hagar. Apa akibatnya? Terjadi kerusuhan dalam rumah tangganya, yang berakhir, Ismael dan Hagar terusir dari rumah Abraham.

Terkadang kita tidak mengerti, kenapa doa kita belum dijawab, padahal isi permintaan doanya tidak neko-neko, isinya sesuai dengan kehendak Tuhan, tapi kok lama yaa..? apa susahnya sih bagi Tuhan untuk menyembuhkan sakit penyakit? Kan kehendak Tuhan agar kita sehat ? kok gak Tuhan sembuhkan? Apa susahnya sih bagi Tuhan untuk membuat kita berkelimpahan secara harta, kan Firman Tuhan menginginkan kita menjadi berkat bagi segala bangsa?

Saat anak saudara meminta kepadamu, apakah semua permintaan anak saudara dikabulkan? Tentunya tidak, bukan? Kalau itu membahayakan meski dia sepertinya membutuhkan, kita tidak akan memberikannya. Atau kalau kita lihat belum saatnya, kita tidak akan memberikannya segera. Hal yang sama juga dengan Bapa di Surga, tunggu saja sampai saatNya tiba, bersabar saja, meski kondisi dalam kesesakkan. Yakinlah akan adanya penyertaan Tuhan disetiap saat.

"Bapa, telah tiba saatnya; permuliakanlah Anak-Mu, supaya Anak-Mu mempermuliakan Engkau

Kalimat ini kok aneh ya..? Yesus meminta dipermuliakan?

Dipermuliakan bukan berarti seperti dipromosikan dalam jabatan, atau naik pangkat, jadi kalimat itu gak ada hubungannya seperti mendapatkan kedudukan lebih tinggi.

Dipermuliakan AnakMu ini mengacu tentang Salib. Yesus tahu waktunya sudah tiba untuk Dia disalibkan. Dan kalimat Doanya adalah, sudah tiba saatNya Dia akan disalibkan, Yesus menyerahkan diriNya sepenuhnya kepada kehendak Bapa.

Salib Tuhan Yesus mendekat, sehingga Dia berdoa menyatakan kerelaan-Nya untuk disalibkan. Dia hendak mengerjakan tugas-Nya.

Dia menganggap salib-Nya sebagai kemuliaan, karena jika Dia disalibkan maka sifat-sifat yang berikut menjadi nyata: kasih karunia-Nya, kasih-Nya bagi manusia, ketaatan pada kehendak Allah Bapa, dan kerendahan hati-Nya.

Jika Tuhan Yesus dipermuliakan, yaitu jika Dia disalibkan, Dia dapat mempermuliakan Allah Bapa, karena melalui salib-Nya manusia dapat mengenal Bapa. Kapan saja seseorang percaya pada Tuhan Yesus yang telah disalibkan dan bangkit dari maut, mereka diperkenalkan kepada Allah Bapa, sehingga Dia juga dipermuliakan. Lagipula, mereka yang selamat juga dapat mempermuliakan Allah Bapa, melalui hasil doa mereka. Ini sesuai dengan apa yang dikatakan Tuhan Yesus dalam pasal 14:13, yaitu "...apa juga yang kamu minta dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya, supaya Bapa dipermuliakan di dalam Anak."

Allah Bapa juga dipermuliakan melalui penyaliban Tuhan Yesus karena dengan demikian sikap Allah terhadap dosa dinyatakan. Kesucian dan keadilan Allah dinyatakan di salib Tuhan Yesus. Allah tidak bisa kompromi dengan dosa, DIA menyediakan jalanNya untuk manusia bebas dari dosa dan datang kepadaNya. Kayu salib melambangkan kasih Allah akan manusia, kayu salib melambangkan kemuliaan Allah, kebaikan Allah yang memberikan jalan kelepasan bagi umat manusia.

Saat saudara menerima perjamuan kudus hari minggu ini (1 Nov), ingatlah akan salib Kristus yang menjadi lambang kemuliaan Allah dinyatakan.

Have a blessed weekend !

No comments:

Post a Comment