Tuesday, May 3, 2022

JEHOVA SHALOM

 Renungan hari ini

Hak 6:24  Lalu Gideon mendirikan mezbah di sana bagi TUHAN dan menamainya: TUHAN itu keselamatan. Mezbah itu masih ada sampai sekarang di Ofra, kota orang Abiezer.

So Gideon built an altar there to the LORD, and called it TheLORD[Is]Peace. To this day it [is] still in Ophrah of the Abiezrites.

Kitab Hakim-Hakim mencatat bagaimana  bangsa Israel bolak-balik hidup dalam lingkaran yang seolah-olah  tidak ada ujungnya. Lingkaran apa? Kalau mereka hidup aman, tenang (tidak ada perang) dan pakaian-makanan cukup, maka mereka akan selalu melupakan  dan berbalik dari Tuhan dan berbuat dosa. Saat kondisi aman maka mereka akan berbuat dosa. Mereka mulai mencari ilah-ilah lain , menyembah hal-hal yang lain. Mereka lupa bahwa Allah adalah Allah yang memelihara mereka. Ketika Allah melihat anak-anak dan umat Nya ini hidup dalam dosa, Allah akan selalu memberikan hukuman sebagai akibat dosa mereka. Tidak semua sakit-penyakit, malapetaka disebabkan oleh dosa. Tetapi dalam kisah Hakim-Hakim ini, ketika Allah memberikan malapetaka dan memberikan  hal-hal yang tidak mengenakan, itu ada kaitannya dengan dosa. Allah murka karena mereka lupa kepadaNya. Allah mengijinkan dalam kisah Gideon, Allah memakai orang Midian membuat susah hidup orang Israel. Orang Midian selama 7 tahun membuat orang Israel sampai mengirik gandum (bulir gandum yang sudah matang digiling supaya terlepas dari kulitnya atau memisahkan jerami dari gandum). Begitu takutnya orang Israel dengan orang Midian, mereka mengirik gandum bukan di lumbung atau di tempat terbuka di mana biasanya mereka mengirik tetapi mereka melakukannya di tempat tersembunyi, tertutup oleh rerimbunan atau di  ruangan di mana mereka biasanya memeras anggur. Mereka takut hidup sebagaimana biasanya sehingga Israel menjadi sangat melarat. Hal ini ada dalam pengetahuan Tuhan. Allah mengijinkan orang Midian membuat susah orang Israel supaya orang Israel berseru kepada Tuhan.


Jehovah Shalom, menyatakan bahwa Ia adalah Tuhan yang memberi damai sejahtera atau keselamatan. Hal ini merupakan pengalaman Gideon dalam hidupnya bersama Tuhan. Ia mendapat kasih karunia Allah, ia tetap hidup sekali pun telah berhadapan muka dengan Malaikat TUHAN (ay.22-23) dan dipilih oleh TUHAN untuk mengalami dan membawa Shalom kepada bangsa Israel yang hidup dalam ketakutan dan kemelaratan karena ulah orang Midian selama 7 tahun (ay.1-6,14)

Tindakan iman Gideon mendirikan mezbah “TUHAN itu keselamatan” memberikan harapan akan datangnya keselamatan dan kedamaian dari TUHAN bagi umat-Nya. Shalom, bukan ketiadaan masalah tapi pemerintahan Allah, sehingga Shalom yang sejati hanya bisa terwujud ketika Allah memerintah dan kita mau merajakan Kristus dalam hidup kita sehari-hari

Shalom, bukan ketiadaan masalah tapi pemerintahan Allah, artinya sekali pun dalam hidup kita tidak pernah lepas dari masalah, kita tetap akan memiliki shalom, tatkala kita membiarkan Allah memerintah, berdaulat dan berkuasa dalam hidup kita. Shalom yang sejati hanya terwujud ketika Allah memerintah,

Shalom yang sejati hanya ada dalam dan melalui Kristus, yang telah mendamaikan manusia dengan Allah, sesama dan diri sendiri (Rom.5:10). Have a blessed day !

 

4 comments:

  1. Thanks pastor, renungan nya sangat memberkati dan menegur terpujilah Tuhan

    ReplyDelete
  2. Thank you pak Yakub.
    Blessed.

    ReplyDelete