Renungan hari ini
Hak 6:24 Lalu Gideon
mendirikan mezbah di sana bagi TUHAN dan menamainya: TUHAN itu keselamatan.
Mezbah itu masih ada sampai sekarang di Ofra, kota orang Abiezer.
So Gideon built an altar there to the LORD, and called it
TheLORD[Is]Peace. To this day it [is] still in Ophrah of the Abiezrites.
Kitab Hakim-Hakim mencatat bagaimana bangsa Israel bolak-balik hidup dalam
lingkaran yang seolah-olah tidak ada
ujungnya. Lingkaran apa? Kalau mereka hidup aman, tenang (tidak ada perang) dan
pakaian-makanan cukup, maka mereka akan selalu melupakan dan berbalik dari Tuhan dan berbuat dosa.
Saat kondisi aman maka mereka akan berbuat dosa. Mereka mulai mencari ilah-ilah
lain , menyembah hal-hal yang lain. Mereka lupa bahwa Allah adalah Allah yang
memelihara mereka. Ketika Allah melihat anak-anak dan umat Nya ini hidup dalam
dosa, Allah akan selalu memberikan hukuman sebagai akibat dosa mereka. Tidak
semua sakit-penyakit, malapetaka disebabkan oleh dosa. Tetapi dalam kisah
Hakim-Hakim ini, ketika Allah memberikan malapetaka dan memberikan hal-hal yang tidak mengenakan, itu ada
kaitannya dengan dosa. Allah murka karena mereka lupa kepadaNya. Allah
mengijinkan dalam kisah Gideon, Allah memakai orang Midian membuat susah hidup
orang Israel. Orang Midian selama 7 tahun membuat orang Israel sampai mengirik
gandum (bulir gandum yang sudah matang digiling supaya terlepas dari kulitnya
atau memisahkan jerami dari gandum). Begitu takutnya orang Israel dengan orang
Midian, mereka mengirik gandum bukan di lumbung atau di tempat terbuka di mana
biasanya mereka mengirik tetapi mereka melakukannya di tempat tersembunyi,
tertutup oleh rerimbunan atau di ruangan
di mana mereka biasanya memeras anggur. Mereka takut hidup sebagaimana biasanya
sehingga Israel menjadi sangat melarat. Hal ini ada dalam pengetahuan Tuhan.
Allah mengijinkan orang Midian membuat susah orang Israel supaya orang Israel
berseru kepada Tuhan.
Jehovah Shalom, menyatakan bahwa Ia adalah Tuhan yang memberi damai sejahtera atau keselamatan. Hal ini merupakan pengalaman Gideon dalam hidupnya bersama Tuhan. Ia mendapat kasih karunia Allah, ia tetap hidup sekali pun telah berhadapan muka dengan Malaikat TUHAN (ay.22-23) dan dipilih oleh TUHAN untuk mengalami dan membawa Shalom kepada bangsa Israel yang hidup dalam ketakutan dan kemelaratan karena ulah orang Midian selama 7 tahun (ay.1-6,14)
Tindakan iman Gideon mendirikan mezbah “TUHAN itu
keselamatan” memberikan harapan akan datangnya keselamatan dan kedamaian dari
TUHAN bagi umat-Nya. Shalom, bukan ketiadaan masalah tapi pemerintahan Allah,
sehingga Shalom yang sejati hanya bisa terwujud ketika Allah memerintah dan
kita mau merajakan Kristus dalam hidup kita sehari-hari
Shalom, bukan ketiadaan masalah tapi pemerintahan Allah,
artinya sekali pun dalam hidup kita tidak pernah lepas dari masalah, kita tetap
akan memiliki shalom, tatkala kita membiarkan Allah memerintah, berdaulat dan
berkuasa dalam hidup kita. Shalom yang sejati hanya terwujud ketika Allah
memerintah,
Shalom yang sejati hanya ada dalam dan melalui Kristus, yang
telah mendamaikan manusia dengan Allah, sesama dan diri sendiri (Rom.5:10).
Have a blessed day !
Thanks pastor, renungan nya sangat memberkati dan menegur terpujilah Tuhan
ReplyDeleteThank you pak Yakub.
ReplyDeleteBlessed.
God bless you pak Yakub
ReplyDeleteAmin thank you kho yakub 🙏
ReplyDelete