Thursday, June 17, 2021

Mengambil kaki dian

 Daily Devotion – Called, Chosen, Blessed

Wahyu 2:1 "Tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Efesus: Inilah firman dari Dia, yang memegang ketujuh bintang itu di tangan kanan-Nya dan berjalan di antara ketujuh kaki dian emas itu.

2:2 Aku tahu segala pekerjaanmu: baik jerih payahmu maupun ketekunanmu. Aku tahu, bahwa engkau tidak dapat sabar terhadap orang-orang jahat, bahwa engkau telah mencobai mereka yang menyebut dirinya rasul, tetapi yang sebenarnya tidak demikian, bahwa engkau telah mendapati mereka pendusta.

2:3 Dan engkau tetap sabar dan menderita oleh karena nama-Ku; dan engkau tidak mengenal lelah.

2:4 Namun demikian Aku mencela engkau, karena engkau telah meninggalkan kasihmu yang semula.

2:5 Sebab itu ingatlah betapa dalamnya engkau telah jatuh! Bertobatlah dan lakukanlah lagi apa yang semula engkau lakukan. Jika tidak demikian, Aku akan datang kepadamu dan Aku akan mengambil kaki dianmu dari tempatnya, jikalau engkau tidak bertobat.

Kita akan bahas ayat yang kelima. Pada zaman dahulu, tidak ada lampu petromaks, apalagi neon. Dahulu orang memakai Pelita atau kaki dian untuk penerangan. Ada jenis kaki dian yang memiliki kaki tujuh, atau Sembilan.  


Fungsi kaki dian untuk menerangi saat malam hari, sama seperti sepuluh dara dalam kisah perumpamaan, mereka memegang masing-masing pelita untuk menerangi kegelapan.

Didalam tabernakel yang tertutup, kaki dian tidak pernah padam, 24 jam menyala terus menerus, tugas imam besar adalah mengisi minyak, jika pelitanya hampir padam. jadi terang yang ada pada kita, tidak boleh padam, kita harus tetap menyala menerangi dunia yang gelap ini selama kita hidup. 

Pada waktu kita  memasuki ruangan gelap, kita bawa kaki dian dan ruangannya menjadi terang. Kita berjalan di dalam ruangan tidak tersandung karena ada kaki dian yang menyala. Tuhan katakan, kalau kita tidak bertobat, dan bukan cukup hanya bertobat tapi kembali pada apa yang kita lakukan dulu waktu pertama kali bertemu Yesus, maka Tuhan akan ambil kaki dian itu. Berarti perjalanan hidup kita ke depan, kalau kita tidak lakukan, maka perjalanan kita akan jadi gelap! Bayangkan kalau berjalan dalam kegelapan, bisa terbentur tembok, bisa kesandung, bisa salah melangkah, gak bisa maju lebih cepat, ada banyak keraguan untuk melangkah, tidak dapat melihat adanya bahaya didepan sana,  tidak tahu ada bahaya yang sedang mengancam.

Orang yang berada semakin jauh dari Yesus, mereka tidak menyadari adanya bahaya yang sedang mengancam jiwa mereka. Mereka sedang berada didalam kegelapan yang pekat, tidak tahu arah tujuan, bahkan dapat salah langkah.

Saudara yang dikasihi Tuhan, ini menjadi peringatan untuk kita semua. Kita bersyukur diingatkan Tuhan, kita semua diingatkan Tuhan, supaya tidak ada yang binasa, mari kita kembali kepada Tuhan, kerjakan apa yang semula dilakukan bagi Yesus.

Tuhan memberkati !

No comments:

Post a Comment