Daily Devotion – Called, Chosen, Blessed
Wahyu 2:4, Namun demikian Aku mencela engkau, karena engkau
telah meninggalkan kasihmu yang semula.
Judul diatas bukanlah judul sinetron atau drama berseri, tetapi kisah nyata yang berbicara tentang kondisi jemaat Tuhan di Efesus.
Kasih mula-mula adalah kasih dimana kita berkobar-kobar bagi
Tuhan, semangat ibadah dan melayani yang tak kunjung padam. Semangat untuk
mencari jiwa yang terhilang, dan membawanya kepada Tuhan. Meski hujan, panas,
kerjaan numpuk, rejeki seret itu semua tidak dapat merintangi untuk datang ibadah.
Kasih mula-mula dapat menjadi redup, karena itu harus dijaga
dengan baik.
Sewaktu berpacaran saudara rasanya kangenan terus, tiap hari gak bosan untuk ketemu bahkan ngobrol sampai berjam-jam, entah apa saja yang diobrolkan. Ada lagu jadul yang berlirik : mau makan ingat kamu, mau tidur ingat kamu, mau pergi ingat kamu. Aku sedang bingung, ku ingat kamu Aku sedang sedih, juga ku ingat kamu. Aku sedang bosan, ku ingat kamu." pokoknya intinya, inget si doi terus. nempel seperti perangko.
Tetapi setelah memasuki fase pernikahan, bisa saja tidak seperti dulu lagi, apinya mulai redup, mulai tidak betah ngobrol berjam-jam, hanya sepatah dua patah kata saja.
Sewaktu cinta Tuhan mula-mula, begitu semangat, setelah
beberapa saat, mulai tidak betah mengikuti ibadah, doa lima menit terasa hambar
dan buang waktu. Baca Firman Tuhan sudah tidak tertarik lagi. kok bisa seperti
itu..?
Bisa jadi, pertama mungkin karena kita sudah nyaman. Semua
sudah beres, kesehatan beres, karir beres, rumah tangga beres, anak-anak beres,
pelayanan beres, segala sesuatu
pekerjaan beres. Sehingga kita merasa nyaman, ada di zona nyaman. Akibatnya
kita merasa tidak perlu lagi Tuhan Yesus, habis semuanya sudah beres. Tuhan
Yesus dipersilahkan tidur di buritan kapal saja, kitalah yang mengendalikan
perahu kehidupan kita, mengandalkan kemampuan kita. sampai terjadi badai, baru
kita sadar, telah membiarkan Yesus tertidur didalam hidup kita, menyia-nyiakan
Yesus didalam perjalanan hidup kita.
Kedua, karena cinta akan dunia. Dunia sudah menarik kita
dengan segala kenikmatan sehingga kita kehilangan cinta yang mula-mula pada
Yesus. Kalau pandangan kita sudah bergeser, maka focus kita tidak lagi kepada
Yesus, ada hal lain yang menarik pandangan kita. saudara yang sedang meniti
karir, saat karir sedang meroket, itu bisa saja membuat lupa diri kalau tidak
menjaga hati kita. Bisnis berjalan lancar, investasi menguntungkan
berlipat-lipat, semua itu bisa menggeser focus kepada Tuhan kalau tidak
berjaga-jaga. Demas mencintai dunia, sehingga meninggalkan pekerjaan Tuhan (2
Timotius 4: 10a…karena Demas telah mencintai dunia ini dan meninggalkan aku.).
ikut Tuhan sudah tidak menarik lagi.
Ketiga, karena sudah jenuh. Karena menganggapnya sebagai
rutinitas maka ibadah serta pengabdian kepada Tuhan menjadi bosan, jenuh, jemu
tidak menarik lagi.
Keempat, ada luka hati, kekecewaan, kepahitan dalam hidup
kita. kecewa kepada Tuhan, kecewa dengan hamba Tuhan atau pelayan Tuhan, kecewa
dengan saudara seiman. Ini bisa saja meninggalkan gereja, meninggalkan
persekutuan dalam Tuhan, lalu bergabung dengan dunia.
Apa Nasehat Tuhan terhadap kondisi jemaat yang seperti ini?
Wahyu 2:5, Sebab itu ingatlah betapa dalamnya engkau telah
jatuh! Bertobatlah dan lakukanlah lagi apa yang semula engkau lakukan. Jika
tidak demikian, Aku akan datang kepadamu dan Aku akan mengambil kaki dianmu
dari tempatnya, jikalau engkau tidak bertobat.
Bertobat disini artinya datang kembali kepada Tuhan, melakukan apa yang semula dikerjakan untuk Tuhan. Bertobat dalam pikiran dan bertobat dalam perbuatan.
Sering kali orang bertobat hanya pikiran saja. Ketika
dibagikan Firman Tuhan, Saudara tertempelak, "Aku harus bertobat,"
tapi itu sekedar hanya di pikiran. Pagi ini, kita bukan hanya bertobat dalam
pikiran kita, tapi mulai ungkapkan dengan perbuatan kita. Kembali 180 derajat
supaya kita diberkati oleh Tuhan.
Dulu kita rajin berdoa, dulu kita rajin baca Firman Tuhan, dulu kita rajin melakukan Firman Tuhan, dulu kita rajin melayani, dulu kita komitmen melakukan pelayanan, kenapa sekarang sudah tidak lagi? Firman Tuhan berkata, Kembali lakukan apa yang dulu kamu lakukan! Mari kita perbaiki sikap, perbuatan serta gaya hidup kita kita dalam mengiring Tuhan.
Have a blessed day !
No comments:
Post a Comment