Daily Devotion – Called, Chosen, Blessed
Jemaat Efesus - 3
Wahyu 2:2, Aku tahu
segala pekerjaanmu: baik jerih payahmu maupun ketekunanmu. Aku tahu, bahwa
engkau tidak dapat sabar terhadap orang-orang jahat, bahwa engkau telah
mencobai mereka yang menyebut dirinya rasul, tetapi yang sebenarnya tidak
demikian, bahwa engkau telah mendapati mereka pendusta.
4. Sabar, dalam bahasa inggris sabar disebut long suffering.
Sabar itu menderita. Menghadapi orang yang sukar diatur, membutuhkan kesabaran.
Kita jengkel karena kurang sabar, atau sudah habis kesabaran kita. saat pergi
ke rumah sakit, harus antri dengan sabar. Sudah sakit harus bersabar pula, rasanya
menambah penderitaan. Membeli barang online, harus sabar pula menunggu kapan
datangnya.
Hidup ini membutuhkan kesabaran, alangkah indahnya, setiap
yang kita butuhkan, kita mendapatkannya tanpa perlu menunggu. Tetapi tidak
demikian yang terjadi. Kita cukup
beruntung hidup di zaman modern ini, terutama dalam komunikasi. Saat belum ada
email, orang berkirim surat, dan harus
sabar menunggu kapan datangnya surat dari sang kekasih. Kemudian membalas surat
dan mengirimkannya, dan harus menunggu lagi balasannya. Itu semua membutuhkan
kesabaran.
Roma 12:12 mengatakan sabar dalam pengharapan. Artinya, Kita
berharap sesuatu lebih baik ke depannya, dan itu membutukan kesabaran dan
ketekunan kita dalam menjalaninya. Saat menanam, harus bersabar menanti hasil
panen.
Jemaat Efesus telah cukup sabar menghadapi hal yang terjadi
didalam hidup mereka, bahkan kadang mereka kehabisan kesabaran terhadap orang
yang jahat, pendusta, orang yang berpura-pura. Tuhan tahu kapasitas jemaat ini.
Tuhan tahu kesabaran jemaat efesus. Artinya Tuhan tahu apa yang mereka rasakan,
kejengkelan, gregetan kekesalan yang dialami, Tuhan dapat mengerti perasaan
mereka. Terhadap kelemahan mereka ini, Tuhan tidak mengkoreksi, tetapi yang
Tuhan tegur untuk jemaat ini perbaiki adalah Kasih mula-mula.
Wahyu 2:4, Namun demikian Aku mencela engkau, karena engkau
telah meninggalkan kasihmu yang semula.
Tuhan ingin mereka kembali lagi seperti di awal pertobatan,
dimana mereka sungguh-sungguh mencari Tuhan, dimana mereka berkobar-kobar dalam
mengikuti ibadah, Tuhan merindukan mereka balik seperti awal mereka datang kepada
Tuhan.
Setiap pribadi yang didalam Kristus pasti pernah mengalami
kasih mula-mula ketika bertemu Tuhan Yesus. Mari flash back kembali apa yang
Saudara alami waktu pertama bertemu Tuhan Yesus. Apa yang Saudara perbuat bagi
Dia? Mungkin 3, 5, 10, 15, 20 tahun lalu. Coba ingat kembali, hal apa yang
Saudara lakukan dalam hidup Saudara pribadi waktu baca Firman Tuhan, berdoa,
beribadah, rasanya begitu bergairah. Api berkobar-kobar, begitu semangat,
rohnya menyala-nyala luar biasa. Tidak disuruh pun kita baca Firman Tuhan,
tidak perlu didorong-dorong pun kita lakukan.
Sejalan dengan waktu, gairah itu pelan-pelan surut, bahkan ada yang nyaris padam, dingin. Malas doa, malas merenungkan Firman Tuhan, datang ibadah rasanya sesuatu yang sangat memberatkan. Padahal hanya mengikuti ibadah live streaming yang tidak membutuhkan waktu perjalanan ataupun ongkos.
Teguran untuk jemaat Efesus adalah untuk kita renungkan. Dimanakah
gairah yang menyala-nyala itu? mari datang kepada Tuhan, minta Roh Kudus untuk
membakar kembali semangat yang nyaris padam, sebagaimana nasihat Firman Tuhan :
biarlah rohmu menyala-nyala !
Amin
No comments:
Post a Comment