Thursday, April 28, 2022

WAKTU CEPAT BERLALU

 "Sungguh, segala hari kami berlalu karena gemas-Mu, kami menghabiskan tahun-tahun kami seperti keluh."  Mazmur 90:9

Dua hari yang lalu (26 April 2022) sejak diumumkan kebebasan dan kelonggaran bagi kita yang tinggal di Singapore, sangatlah melegakan. Bayangkan selama dua tahun, kita mengalami banyak keterbatasan dalam bergerak secara fisik, semuanya diarahkan via online. Ada kemudahan tetapi juga mengalami banyak keterbatasan, kita manusia adalah mahluk social yang butuh interaksi secara fisik, tidak bisa hanya diwakili dengan online.

Di tempat-tempat umum sudah tidak diberlakukan lagi trace together, tidak perlu repot-repot scan. Ibu-ibu yang membawa kereta dorong bayi, dapat dengan lenggang masuk supermarket atau mall, tanpa perlu mengeluarkan hp dan scan di entry gate. Tidak hanya itu saja, setiap pintu masuk mall mulai dibuka, selama ini hanya ada satu pintu masuk, sehingga mereka yang ingin masuk harus antri panjang serta harus scan trace together.  terutama di pasar geylang serai ini sangat menolong sekali, sebab pasar ini banyak memiliki akses masuk dari berbagai penjuru.

Gerejapun sudah berjalan seperti sebelum adanya Covid. Mulai awal Mei, tidak diberlakukan lagi scan trace together. Fellowship dapat dilakukan tanpa pembatasan jumlahnya.

Saat kita look back dua tahun yang lalu, kita semuanya bingung, cemas, panic, kuatir, tentang apa yang saat itu terjadi. Saat menjalani kehidupan selama dua tahun belakangan inipun, hati was-was karena tidak tahu apa yang akan terjadi, banyak kerabat, kenalan, teman, yang meninggal selama kurun waktu dua tahun ini. Kita tidak tahu kapan bisa bertemu kembali dengan kerabat, keluarga yang sudah berpisah selama dua tahun ini. Tetapi puji Tuhan, kondisi semakin membaik.

Saat kita merenungkan, kita pun berguman dalam hati:  "Begitu cepatnya waktu berlalu, dari detik ke menit, dari menit ke jam, dari jam ke hari, dari hari ke minggu, dari minggu ke bulan dan dari bulan ke tahun, semuanya berjalan seolah-olah hanya sekejap mata." Tanpa terasa sudah dua tahun kita fighting dengan Pandemic Covid 19 ini.

Rasa-rasanya masih terlintas di benak kita beberapa waktu lalu bagaimana cemasnya situasi yang kita hadapi.


Hari-hari yang telah kita lalui di sepanjang dua tahun ini dipenuhi dengan rona-rona kehidupan:  ada suka, ada duka, ada tawa, ada tangis, ada keberhasilan, ada kegagalan, ada rencana yang sudah disusun rapi tapi tak terlaksana, ada doa yang telah dijawab Tuhan, tapi banyak pula doa-doa kita yang belum ada jawabannya.  Semuanya itu menjadi pelajaran berharga untuk kita! 

Karena waktu itu begitu singkat, cepat berlalu, tidak akan pernah kembali terulang dan kita pun tak sanggup menghentikannya, maka kita pun harus segera sadar dan berbenah supaya tidak ada penyesalan yang muncul di kemudian hari dikarenakan kita telah membuang waktu dan kesempatan yang ada secara percuma,  "Ajarlah kami menghitung hari-hari kami sedemikian, hingga kami beroleh hati yang bijaksana."  (Mazmur 90:12).

Namun satu hal yang tidak boleh kita lupakan yaitu mengucap syukur kepada Tuhan:  bersyukur atas kesehatan, bersyukur atas panjang umur, bersyukur atas berkat dan pemeliharaan, bersyukur atas penyertaan-Nya sehingga kita beroleh kesanggupan untuk menjalani hari-hari di sepanjang tahun dua tahun ini.  Nyata benar bahwa Tuhan itu  "...bagi kita tempat perlindungan dan kekuatan, sebagai penolong dalam kesesakan sangat terbukti."  (Mazmur 46:2).  Kalau bukan karena anugerah dan kasih karunia Tuhan, kita tidak mungkin dapat melewati setiap ujian dan tantangan yang ada.

Bersyukurlah kepada Tuhan, karena-Nya kita bisa sampai saat ini !

3 comments:

  1. Thank You Jesus.
    God bless you pak Yakub

    ReplyDelete
  2. Luar biasa renungannya,saya sangat diberkati.Benar kita harus selalu mensyukuri nikmat yang Tuhan berikan sampai hari ini.

    ReplyDelete