Monday, October 5, 2020

the true vine

 Daily Devotion Alive and Transformed

Yoh 15:1 "Akulah pokok anggur yang benar dan Bapa-Kulah pengusahanya. (I am the Real Vine and my Father is the Farmer.)

Tuhan Yesus mengibaratkan diri-Nya sebagai pokok anggur. Mengapa Tuhan Yesus mengibaratkan diri-Nya sebagai pokok anggur dan bukan pohon apel, pohon ara atau pohon kurma? Tanaman anggur dikenal oleh orang Israel sejak dulu kala. Konon, tanaman anggur dibawa dari Mesir dan ditanam di Israel pada zaman dahulu kala.

Pohon anggur adalah lambang dari bangsa Israel. Dalam Perjanjian Lama banyak sekali ayat yang mengatakan tentang hal ini: “Telah Kauambil pohon anggur dari Mesir, telah Kauhalau bangsa-bangsa, lalu Kautanam pohon itu. Engkau telah menyediakan tempat bagi dia, maka berakarlah ia dalam-dalam dan memenuhi negeri; gunung-gunung terlindungi oleh bayang-bayangnya,” (Mazmur 80:9-11a).

Sebab kebun anggur TUHAN semesta alam ialah kaum Israel, dan orang Yehuda ialah tanam-tanaman kegemaran-Nya; dinanti-Nya keadilan, tetapi hanya ada kelaliman, dinanti-Nya kebenaran tetapi hanya ada keonaran (Yes. 5:7). Dan Yeremia menyatakan bahwa Allah pernah berkata kepada Israel, “Aku telah membuat engkau tumbuh sebagai pokok anggur pilihan” (Yer. 2:21).

Maka, pokok anggur menjadi lambang Israel, didalam perjanjian lama, Tuhan sebagai pemilik dari kebun anggur, melihat bahwa kebun anggurnya (bangsa Israel) menjadi tanaman yang buruk dan mengecewakan. Yesaya mengatakan kebun anggur itu sudah menjadi liar. Bagi Yeremia, bangsa itu sudah berbalik dari “pokok anggur pilihan” yang Allah tanam menjadi “pohon berbau busuk, pohon anggur liar” (Yer. 2:21). Dan bagi Hosea “Israel adalah pohon anggur yang riap” (Hos. 10:1).

Sewaktu Yesus mengatakan “Akulah pokok anggur.” Implikasi pernyataan itu, tentu saja dapat dimengerti, karena dilahirkan sebagai orang Yahudi maka otomatis membuat seseorang menjadi bagian kebun anggur Allah.  Tetapi ada kalimat tadi ada tambahanya menjadi: Akulah pokok Anggur yang sejati.

The true vine inilah yang diinginkan oleh pemiliknya, bukan seperti bangsa Israel menjadi pokok anggur yang berbau busuk, masam, dan riap-riapan.

Pohon anggur berbeda dengan pohon lainnya yang bisa dibiarkan dengan bebas tumbuh. Pohon anggur adalah jenis tanaman merambat, yang bertumbuh mengikuti apa yang diarahkan oleh tukang kebunnya. Ini melukiskan kedekatan antara Yesus dan Bapa.

Tuhan Yesus adalah pokok anggur yang benar. Jadi, apabila kita memiliki pokok anggur lain bisa dipastikan kualitasnya tidak sebaik pokok anggur yang benar itu, dan tak mungkin ia akan mengeluarkan ranting berbuah baik pula. Ini dibuktikannya saat Yesus mengubah air menjadi anggur, DIA pokok anggur yang sejati, mudah baginya memproduksi anggur terbaik.

Bapa adalah pengusahanya, tukang kebunnya. Berhasil tidaknya suatu perkebunan anggur sangat bergantung sepenuhnya pada keahlian pengusahanya. Ranting-ranting memerlukan sentuhan tangan kasih Bapa agar menghasilkan buah yang lebat. Kita adalah ranting yang harus tetap melekat pada pokok anggur dan menerima sentuhan tangan sang tukang kebun.  Haleluya !

No comments:

Post a Comment