Daily Devotion Alive and Transformed
Yoh 15:1 "Akulah
pokok anggur yang benar dan Bapa-Kulah pengusahanya. (I am the Real Vine and my
Father is the Farmer.)
Tuhan Yesus mengibaratkan diri-Nya sebagai pokok anggur.
Mengapa Tuhan Yesus mengibaratkan diri-Nya sebagai pokok anggur dan bukan pohon
apel, pohon ara atau pohon kurma? Tanaman anggur dikenal oleh orang Israel
sejak dulu kala. Konon, tanaman anggur dibawa dari Mesir dan ditanam di Israel
pada zaman dahulu kala.
Pohon anggur adalah lambang dari bangsa Israel. Dalam Perjanjian Lama banyak sekali ayat yang mengatakan tentang hal ini: “Telah Kauambil pohon anggur dari Mesir, telah Kauhalau bangsa-bangsa, lalu Kautanam pohon itu. Engkau telah menyediakan tempat bagi dia, maka berakarlah ia dalam-dalam dan memenuhi negeri; gunung-gunung terlindungi oleh bayang-bayangnya,” (Mazmur 80:9-11a).
Sebab kebun anggur
TUHAN semesta alam ialah kaum Israel, dan orang Yehuda ialah tanam-tanaman
kegemaran-Nya; dinanti-Nya keadilan, tetapi hanya ada kelaliman, dinanti-Nya
kebenaran tetapi hanya ada keonaran (Yes. 5:7). Dan Yeremia menyatakan
bahwa Allah pernah berkata kepada Israel, “Aku
telah membuat engkau tumbuh sebagai pokok anggur pilihan” (Yer. 2:21).
Maka, pokok anggur menjadi lambang Israel, didalam
perjanjian lama, Tuhan sebagai pemilik dari kebun anggur, melihat bahwa kebun
anggurnya (bangsa Israel) menjadi tanaman yang buruk dan mengecewakan. Yesaya mengatakan
kebun anggur itu sudah menjadi liar. Bagi Yeremia, bangsa itu sudah berbalik
dari “pokok anggur pilihan” yang Allah tanam menjadi “pohon berbau busuk, pohon
anggur liar” (Yer. 2:21). Dan bagi Hosea “Israel adalah pohon anggur yang riap”
(Hos. 10:1).
Sewaktu Yesus mengatakan “Akulah pokok anggur.” Implikasi
pernyataan itu, tentu saja dapat dimengerti, karena dilahirkan sebagai orang
Yahudi maka otomatis membuat seseorang menjadi bagian kebun anggur Allah. Tetapi ada kalimat tadi ada tambahanya
menjadi: Akulah pokok Anggur yang sejati.
The true vine inilah yang diinginkan oleh pemiliknya, bukan
seperti bangsa Israel menjadi pokok anggur yang berbau busuk, masam, dan
riap-riapan.
Pohon anggur berbeda dengan pohon lainnya yang bisa
dibiarkan dengan bebas tumbuh. Pohon anggur adalah jenis tanaman merambat, yang
bertumbuh mengikuti apa yang diarahkan oleh tukang kebunnya. Ini melukiskan
kedekatan antara Yesus dan Bapa.
Tuhan Yesus adalah pokok anggur yang benar. Jadi, apabila
kita memiliki pokok anggur lain bisa dipastikan kualitasnya tidak sebaik pokok
anggur yang benar itu, dan tak mungkin ia akan mengeluarkan ranting berbuah
baik pula. Ini dibuktikannya saat Yesus mengubah air menjadi anggur, DIA pokok
anggur yang sejati, mudah baginya memproduksi anggur terbaik.
Bapa adalah pengusahanya, tukang kebunnya. Berhasil tidaknya
suatu perkebunan anggur sangat bergantung sepenuhnya pada keahlian
pengusahanya. Ranting-ranting memerlukan sentuhan tangan kasih Bapa agar
menghasilkan buah yang lebat. Kita adalah ranting yang harus tetap melekat pada
pokok anggur dan menerima sentuhan tangan sang tukang kebun. Haleluya !
No comments:
Post a Comment