Daily Devotion – Called, Chosen, Blessed
Sejalan dengan tema tahun ini yang akan membahas kitab
Efesus, maka Mulai hari ini dan selanjutnya renungan pagi akan mengupas kitab
efesus, dan hari ini kita membahas tentang Jemaat Efesus dari kitab Wahyu.
Wahyu 2:1 "Tuliskanlah
kepada malaikat jemaat di Efesus: Inilah firman dari Dia, yang memegang ketujuh
bintang itu di tangan kanan-Nya dan berjalan di antara ketujuh kaki dian emas
itu. 2 Aku tahu segala pekerjaanmu:
baik jerih payahmu maupun ketekunanmu. Aku tahu, bahwa engkau tidak dapat sabar
terhadap orang-orang jahat, bahwa engkau telah mencobai mereka yang menyebut
dirinya rasul, tetapi yang sebenarnya tidak demikian, bahwa engkau telah
mendapati mereka pendusta. 2:3 Dan engkau tetap sabar dan menderita oleh karena
nama-Ku; dan engkau tidak mengenal lelah. 2:4 Namun demikian Aku mencela
engkau, karena engkau telah meninggalkan kasihmu yang semula. 2:5 Sebab itu
ingatlah betapa dalamnya engkau telah jatuh! Bertobatlah dan lakukanlah lagi
apa yang semula engkau lakukan. Jika tidak demikian, Aku akan datang kepadamu
dan Aku akan mengambil kaki dianmu dari tempatnya, jikalau engkau tidak
bertobat.
Tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Efesus
Yohanes menjadi jurutulis dari Tuhan, apa yang dia terima
dan dengar, dia menuliskannya. Supaya kita dapat mengerti akan maksud Tuhan.
Sehingga pesan yang Yohanes tulis adalah dari Tuhan sendiri.
Tuhan ingin berkomunikasi dengan umatNya baik melalui tulisan
ataupun lisan. Alkitab adalah komunikasi Tuhan dalam bentuk tulisan untuk kita
jemaat yang dikasihiNya.
Malaikat jemaat,kalimat
ini sepertinya membingungkan. Kok Rasul Yohanes diminta mengirimkan tulisan
kepada malaikat jemaat Efesus? Memangnya malaikatnya tinggal di Efesus? Dan bisa
ditemui? Mengapa Tuhan menyuruh Yohanes mengirimkan surat kepada malaikat?
Perkataan malaikat (angel) artinya messenger, atau penyampai
berita. Ini mengacu kepada hamba Tuhan, pengkotbah, penatua geraja atau gembala
sidang tepatnya. Jadi Tuhan menyampaikan pesan untuk pemimpin gereja Efesus
untuk mereka perhatikan dan lakukan apa yang Tuhan katakan. Tuhan tidak ingin
jemaatNya kehilangan arah dan tujuan, Tuhan ingin mengarahkan dan memberikan
petunjuk kepada umatNya.
Surat ini adalah berupa teguran, koreksi, serta nasihat. Sama
seperti orangtua yang menasehati anak-anaknya, memberikan teguran, koreksi, itu
semua baik untuk anak-anaknya, karena orangtua sangat mengasihinya. Kita tidak
mungkin mengoreksi anak tetangga, bisa-bisa dimusuhi oleh ibu bapaknya. Kalau
Tuhan masih menegor kita, menasehati kita, itu tandanya Tuhan sayang dan peduli
kepada kita, kalau Tuhan sudah diam dan tidak menegor sama sekali, itu bahaya bagi
kita, tandanya Tuhan sudah tidak peduli lagi dengan kita. sebagai mana ada ayat
di Wahyu 3:19 yang mengatakan : Barangsiapa Kukasihi, ia Kutegor dan Kuhajar;
sebab itu relakanlah hatimu dan bertobatlah!
Tujuan dari tegoran adalah untuk kita hidup lebih baik. Bersyukurlah
kalau saudara mendengarkan atau membaca Firman Tuhan, ada yang “menyentil” atau
mengingatkan saudara, itu tandanya Tuhan masih berbicara kepada saudara.
Tuliskanlah kepada malaikat (Penjaga) jemaat Efesus.
Kota Efesus pada saat zaman rasul-rasul adalah kota yang
cukup besar, diperkirakan penduduk kota tersebut 250 ribu orang.
Gereja Efesus didirikan dan dilayani oleh tokoh-tokoh yang hebat-hebat. Gereja di sini didirikan oleh Paulus yang bersama-sama dengan Priskila dan Akwila singgah di sana dalam perjalanan misionarisnya yang ke 2, pada sekitar tahun 52 M (Kis 18:19). Paulus lalu meninggalkan Efesus, sedangkan Priskila dan Akwila tetap di Efesus (Kis 18:20-21). Karena itu ada yang beranggapan bahwa pendiri gereja Efesus bukan Paulus tetapi Priskila dan Akwila. Lalu dalam perjalanan misionarisnya yang ketiga, Paulus singgah ke Efesus lagi dan melayani gereja ini selama kira-kira 3 tahun (Kis 19:1-8,10,22 Kis 20:31).
Selain Paulus, Timotius juga pernah melayani di sana (1Tim
1:3). Tidak hanya itu saja, Rasul Yohanes juga pernah tinggal dan melayani di
Efesus. Ini tidak diceritakan dalam Kitab Suci, tetapi hanya dinyatakan oleh
tradisi. tradisi mengatakan bahwa Yohanes tinggal di sana pada masa tuanya.
Kalau kita lihat, Sidang Jemaat di Efesus ini didirikan oleh
orang yang dipakai Tuhan luarbiasa dan dahsyat. Harusnya jemaatnya adalah
jemaat yang luarbiasa pula. Tetapi itu ternyata tidak menjamin.
Apa perlunya kita tahu bahwa gereja Efesus ini didirikan dan dilayani oleh tokoh-tokoh yang hebat-hebat itu? Perlunya adalah supaya kita waspada. Ternyata gereja Efesus yang didirikan dan dilayani oleh tokoh-tokoh yang luar biasa itu bisa kehilangan kasih yang semula, dan bahkan akhirnya mendapatkan teguran keras oleh Kristus.
Karena itu,
tidak peduli siapa tokoh yang mendirikan dan melayani gereja, tidak peduli
hamba Tuhan yang besar yang mendirikan sidang gereja atau berkotbah ataupun
mengajar, saudara jangan lengah dalam
menjaga kasih saudara kepada Tuhan supaya saudara tidak kehilangan kasih yang
semula!
No comments:
Post a Comment