Wahyu 5:9 Dan mereka menyanyikan suatu nyanyian baru katanya: "Engkau layak menerima gulungan kitab itu dan membuka meterai-meterainya; karena Engkau telah disembelih dan dengan darah-Mu Engkau telah membeli mereka bagi Allah dari tiap-tiap suku dan bahasa dan kaum dan bangsa.
5:10 Dan Engkau telah membuat mereka menjadi suatu
kerajaan, dan menjadi imam-imam bagi Allah kita, dan mereka akan memerintah
sebagai raja di bumi."
Pujian ini
ditujukan kepada Anak Domba Allah, yakni Tuhan Yesus. isi dari nyanyian baru
mengandung makna yang dalam. Dengan DarahNya Tuhan Yesus telah menebus manusia
dari berbagai suku, kaum dan bahasa. Tidak hanya untuk orang Israel saja,
tetapi penebusan Darah Yesus berlaku untuk semua orang, termasuk kita yang ada
didalamnya.
Ayat 10
mengatakan, bahwa penebusan Yesus membuat kita menjadi satu kerajaan, yakni
kerajaan Allah. Kita semua dari berbagai
bangsa adalah warga kerajaan Allah, dmana Yesus memerintah sebagai raja.
Kita memiliki
identitas baru, yakni warga kerajaan Allah, imamat rajani.
"Tetapi
kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat
kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang
besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya
yang ajaib." 1 Petrus 2:9
Setiap orang pastilah memiliki latar belakang yang berbeda-beda: siapa orang tua kita, asal usul kita dari mana, atau kewarganegaraan kita apa dan sebagainya. Setiap orang percaya memiliki kewargaan yang berbeda dari orang-orang dunia, karena kewargaan kita adalah di dalam sorga (baca Filipi 3:20). Sebagai warga Kerajaan Sorga kita memiliki tugas dan tanggung jawab yang tidak mudah karena kita dituntut untuk hidup menurut hukum-hukum Sorga (firman Tuhan). Karena itu kita harus berhati-hati dalam berperilaku karena setiap hari kita menghabiskan sebagian besar waktu kita bersama-sama dengan orang-orang di luar Tuhan: dengan teman sekolah, teman sekantor atau pun dengan tetangga di lingkungan tempat tinggal kita. Setiap hari kita memperhatikan dan melihat setiap tingkah laku dan juga perkataan mereka. Namun yang Tuhan kehendaki adalah kita tidak kehilangan identitas kita sebagai orang percaya, baik itu di lingkungan sekolah, tempat kerja atau pun di tengah-tengah masyarakat.
"...kamu telah ditebus dari cara hidupmu
yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu bukan dengan barang yang
fana, bukan pula dengan perak atau emas, melainkan dengan darah yang mahal,
yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak
bercacat." (1 Petrus 1:18-19). Jadi,
"...kamu bukan lagi hamba, melainkan anak; jikalau kamu anak, maka kamu juga adalah
ahli-ahli waris, oleh Allah."
(Galatia 4:7). Identitas baru ini
kita dapatkan melalui pengorbanan Yesus di atas Kalvari; Dia telah mengangkat kita dari gelap kepada
terangNya yang ajaib sehingga kita
"...memperoleh pengampunan dosa dan mendapat bagian dalam apa yang
ditentukan untuk orang-orang yang dikuduskan." (Kisah 26:18).
Have a
blessed day !
kita tidak boleh sampai kehilangan identitas kita sebagai orang percaya 👍 God bless you pak Yakub
ReplyDeleteAmen kiranya saya bisa memiliki identitas sebagai anak kerajaan
ReplyDelete