Wednesday, May 31, 2023

COMMON CHARACTERISTICS OF 

HOW THE CULTS OPERATE

(Ciri-ciri Umum Cara Aliran Sesat Beroperasi)


Menjelang akhir zaman, ada begitu banyak penyesatan, ada yang terang-terangan, ada pula yang dibungkus dengan penampilan yang kharismatik dan menawan. Ada banyak domba-domba Tuhan yang terkena tipu daya, berikut ini artikel tentang bagaimana aliran sesat beroperasi.  


Pada “aliran sesat” yang berlandaskan kekerasan (abusive cults), kata kuncinya adalah KONTROL, KONTROL, dan KONTROL. Dalam pengabdian pada kepemimpinan, pemimpin cenderung berkuasa absolut, dipandang sebagai utusan (nabi) Tuhan atau rasul yang diurapi. Para pemimpin juga dapat terlihat sebagai individu yang kuat, mengontrol, dan manipulatif, yang menuntut pengabdian. Meskipun mereka mengubah pandangan mereka atau meskipun muncul pertentangan dalam doktrin atau tingkah laku mereka, kadang mereka dipandang sebagai Tuhan sendiri. Mematuhi seorang pemimpin dan pengajarannya seringkali dianggap setara dengan mematuhi Tuhan.

 

Memang butuh waktu bagi para pemimpin untuk berkuasa atas para petobat baru, tapi akhirnya hal ini akan terwujud juga. Pengendalian (kontrol) ini biasanya berlebihan dan mencakup hampir seluruh aspek kehidupan para pengikutnya, misalnya cara berpakaian, aktifitas sehari-hari, keuangan, waktu, harta benda, dan hubungan dengan orang lain. Mereka dapat mendikte para anggota tentang siapa yang boleh ditemui, apa yang boleh dikerjakan, hal baik yang harus diucapkan dan bagaimana cara mengucapkannya. Tingkat kendali yang dapat dirasakan pun bervariasi, mulai dari manipulasi secara halus sampai perintah yang jelas-jelas. Mereka mengharapkan kepatuhan mutlak dari para anggota atas waktu dan aktifitas yang mereka punya, termasuk melibatkan para pengikut dalam aktifitas-aktifitas yang menguras fisik dan mental sehingga hanya menyisakan sedikit waktu untuk hal-hal pribadi dan introspeksi diri, serta untuk mempertanyakan penguasa mereka. Para pemimpin mengharap seseorang datang ke dalam suatu pertemuan saat yang lain juga datang dan biasanya semua dilakukan dalam kelompok.

 

Metode pengendalian yang biasa digunakan adalah RASA TAKUT akan mengecewakan Tuhan, pemimpin, atau keduanya; rasa takut akan penolakan, hukuman, kehilangan keselamatan, tertinggal saat pengangkatan, masuk neraka, dll. rasa bersalah, takut, dan intimidasi adalah senjata yang digunakan untuk menjaga kesetiaan dan pengabdian pada kelompok tersebut.

 

Intimidasi dan tuduhan adalah yang paling sering digunakan. Contohnya, mempertanyakan pemimpin tentang apapun dianggap sebagai pemberontakan dan ketidakpercayaan. Mereka (pemimpin) mencegah pertanyaan dan menunjuk pada perilaku dalam kelompok. Mereka tidak menanggapi pemikiran kritis atau rasional dan pertanyaan. Mereka hanya menanggapi dengan berkata seperti, “Iblis adalah penyebab segala keraguan; ia menahan kamu dari kebenaran,” atau “Butuh waktu untuk mengerti hal-hal ketuhanan secara mendalam.”. Pemikiran kritis tidak dianjurkan dan disebut kesombongan, dosa atau pembangkang.

Mereka menyederhanakan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang menyangkut kehidupan, membuat segala hal dalam segala situasi sesederhana hitam atau putih.

 

COMMAND OVER THE GROUP IN INTIMATE MATTERS (PERINTAH OLEH KELOMPOK DALAM HAL-HAL YANG SANGAT PRIBADI): Mengatur seseorang untuk berpacaran dan menikah dengan siapa. Keputusan untuk menikah dengan siapa dan kapan diambil oleh sang pemimpin (Moonies International Churches of Christ). Yang lebih ekstrim dapat berupa tidak boleh menemui lawan jenis atau bahkan bermacam-macam hubungan seksual (Children of God), group sex (kelompok-kelompok New Age Therapy, beberapa Guru relijius dari Timur), child sex, perzinahan, dan poligami (Branch Davidian’s, beberapa sekte Mormon, Children of God). Seks digunakan sebagai tanda keanggotaan dalam aliran sesat (atau juga dalam aliran okultisme dan kelompok Satanis).

 

“Hubungan” yang tidak murni, khususnya antar pemimpin, dianggap umum dan dihalalkan. Penipuan doktrin lebih sering ditunjukkan daripada penipuan moral. (Poligami, istri-istri spiritual, perzinahan, free sex, dan dosa seksual dapat dibenarkan). Sang pemimpin percaya bahwa ia berada di posisi yang lebih tinggi dari semua orang atau bahwa ia adalah pengecualian atas hukum Tuhan sehingga ia boleh saja melanggar peraturannya sendiri.

 

GROUP TRUST (KEPERCAYAAN DALAM KELOMPOK): Kegiatan pengakuan dosa digunakan untuk membina hubungan. Pengungkapan secara total atas dosa, pikiran, godaan, dan keinginan-keinginan rahasia dikerjakan di depan orang yang anda kenal ataupun tidak. Hal ini digunakan sebagai tanda bahwa anda rela mempercayakan hidup anda kepada mereka. Hal-hal ini dapat menjadi sarana yang kuat untuk mengikat anda kepada pemimpin atau kelompok secara emosional. Hal-hal tersebut nantinya akan dipergunakan untuk memanipulasi atau memeras seseorang kalau dan saat mereka akan keluar.

 

A DOUBLE STANDARD: Terdapat satu standar atau batasan untuk para pengikut dan standar atau batasan lain untuk para pemimpin. Seseorang dapat melakukan kesalahan seenaknya tanpa ditindak, sementara yang lain akan dihakimi dan dibuat sebagai contoh saat mereka melakukan hal yang sama.

Tuhan Yesus mengajarkan bahwa para pemimpin harus menjadi pelayan atas yang mereka pimpin. Para pemimpin “aliran sesat” meninggikan diri mereka sendiri, mengharuskan para pengikut untuk melayani mereka atau melayani program gereja. Yesus berkata, “Barangsiapa terbesar diantara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu.” (Mat 23:11). Dia berkata tentang diriNya sendiri, ”sama seperti Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang." (Mat 20:28). Ini adalah cara yang pasti untuk menentukan dalam aliran apa kita terlibat karena hal yang dilakukan “aliran sesat” adalah kebalikannya.

 

TAKES LICENSE WITH GOD’S WORD (MEMAKAI FIRMAN TUHAN DENGAN BEBAS): Alkitab tidak dibahas dengan baik. Pewahyuan dan interpretasi pribadi ditambahkan ke dalam firman Tuhan dan kadang menggantikan firman itu sendiri. Wacana-wacana yang bertentangan dengan kepercayaan yang sudah ada diputarbalikkan dan dikeluarkan dari konteksnya. Penekanan kuat dibuat pada wacana-wacana tertentu dan dijadikan poin utama dalam bentuk pelayanan mereka, sementara firman lain yang menyangkut hal-hal penting dan hal-hal yang seharusnya dikerjakan benar-benar diacuhkan. Para lulusan sekolah Alkitab yang mengungkapkan pandangan/interpretasi yang berbeda dari para pemimpin “aliran sesat” ini diacuhkan atau bahkan diperolok.

 

MISPLACED LOYALTY (KESETIAAN YANG TIDAK PADA TEMPATNYA): Seseorang yang terlibat dalam sistem yang berlandaskan kekerasan menemukan bahwa kesetiaannya ditumbuhkan atau bahkan dituntut. Kesetiaan akan Kristus digantikan dengan kesetiaan akan organisasi, gereja, atau pemimpin (karena kekuasaan biasanya berada di tangan seorang individu atau sebuah kelompok). Saat seseorang diminta untuk setia pada Tuhan, di saat yang sama ia bingung apakah itu sama artinya dengan setia pada individu atau kelompok tersebut.

 

ISOLATION: Kendali informasi dinyatakan dimana para anggota kelompok tidak diperbolehkan atau tidak dianjurkan untuk berhubungan dengan anggota keluarga di luar sana, dengan organisasi lain, atau dengan orang-orang Kristen yang dapat mempengaruhi mereka. Hal ini dilakukan untuk mencegah informasi yang dapat menunjukkan apa yang sebenarnya terjadi di dalam. Mereka membuang atau mengkritik sumber informasi dari luar, khususnya jika informasi itu mengkritik kelompok. Setiap orang tidak diperbolehkan untuk membaca atau mengobrol dengan orang-orang yang mengerti informasi ini atau dengan orang-orang yang dulu pernah ada dalam kelompok tersebut lalu keluar karena alasan apapun. Dengan sulitnya hubungan dengan mantan teman dan keluarga, lingkaran kelompok semakin kuat karena anda hanya dikelilingi oleh orang-orang ini. Setiap orang hanya membaca buku-buku “aliran” ini dan tidak dianjurkan atau dilarang untuk membaca buku-buku lain, terutama yang bertentangan dengan pandangan kelompok.

Kalau dihadirkan bukti yang menunjukkan bahwa mereka mempunyai pengajaran sesat atau pengajaran itu mereka gunakan untuk mencari keuntungan semata, fokus masalah dialihkan. Para anggota diajarkan untuk mempertanyakan motif atau sifat orang yang membawa bukti tersebut dan tidak menghiraukan buktinya. Jadi, perhatian utama tertuju pada sifat/karakter orang, bukan pada bukti yang mereka bawa. Mereka akan disebut utusan-utusan iblis sehingga mereka dan apa yang ada pada mereka tidak dapat dipercaya.

 

AN “US AGAINST THEM” ATTITUDE AND PHILOSOPHY (FILOSOFI DAN SIKAP “KAMI MELAWAN MEREKA”): Siapapun yang menantang doktrin para “penyesat” secara otomatis disebut musuh (biasanya siapapun yang tidak setuju dengan mereka). Para “penyesat” ini bahkan merasa bahwa mereka sedang diperlakukan secara tidak adil. Sebaliknya, orang-orang Kristen yang sejati menerima perlakuan tidak adil karena mengerti bahwa hal itu menguji kemurnian iman mereka. Anggota-anggota baru diberitahu bahwa iblis akan membuat teman-teman dan keluarga mengatakan hal-hal buruk tentang kelompok mereka dan bahwa mereka harus mempercayai “keluarga” baru mereka saja. Kita seharusnya mengharapkan perlakuan tidak adil atas kebenaran yang kita punya. Hal ini menimbulkan mentalitas ‘us against them’. Kalimat-kalimat klise pun muncul, seperti: “Mana yang lebih penting, Tuhan atau sekolahmu?” atau “Tidakkah kamu cinta Tuhan dengan segenap hatimu, tidakkah kamu mempercayai kami, apakah kamu kenal siapapun yang lebih peduli kepadamu selain daripada kami?”, “Kami adalah satu-satunya yang memiliki kebenaran”, “Tidakkah kamu ingin ditemukan setia?”.

 

FOCUS ON AN IMAGINED ENEMY (FOKUS PADA MUSUH IMAJINASI): Musuh dapat berupa pemerintah, penguasa baru atas dunia, UFO, orang Yahudi, etnis tertentu, denominasi gereja tertentu, dll. Fokus dialihkan dari dalam dan alih-alih membahas kebenaran dan rencana Tuhan, mereka menyibukkan para anggota dengan hal-hal luar sehingga mencegah para pengikut melihat ke dalam dan memikirkan suatu hal secara tuntas.

 

END-TIME REVELATION (WAHYU AKHIR ZAMAN): Mereka mengklaim punya nubuatan khusus akan akhir zaman dan kedatangan Tuhan Yesus yang kedua. Kitab Wahyu paling sering digunakan dibanding dengn nubuatan lain.

Contoh: Seorang bernama Koresh mengklaim bahwa dirinya punya pengetahuan khusus akan tujuh meterai dalam kitab Wahyu dan percaya bahwa ia adalah orang yang ditunjuk untuk membukanya. Elizabeth C. (nabiah dari Church Unuversal) punya nubuatan yang berasal dari ‘atas’ tentang waktu akhir zaman.

 

MOTIVATIONAL TEACHING (PENGAJARAN YANG MEMBANGKITKAN MOTIVASI): Tehnik-tehnik yang dirancang untuk membangkitkan emosi, biasanya menggunakan pengucapan atau musik lantang dan partipasi kelompok, digunakan untuk menggugah respon. Anda akan terpesona dengan wajah-wajah tersenyum, jabat tangan dan pelukan hangat, serta pertemanan tanpa syarat. Mereka yang baru pertama kali datang akan ditanya seperti apa mereka suka acaranya dan akan diberitahu kesenangan-kesenangan yang akan didapat berikutnya. Orang-orang ini akan segera menjadi sahabat anda dan merindukan saat anda akan kembali lagi.

 

RULES OF SILENCE (ATURAN UNTUK BERDIAM DIRI): Terdapat beberapa peraturan yang seringkali tidak dinyatakan ataupun ditulis. Waspadalah jika mereka menyatakan bahwa satu-satunya peraturan yang mereka punya adalah Alkitab. Oleh karena peraturan itu tidak dinyatakan dengan jelas, anda tidak akan menyadari bahwa peraturan itu ada sampai anda melanggarnya. Ada anggapan bahwa tidaklah terlalu penting bagi anda untuk mengerti aturan tersebut dan anda mungkin baru akan diberitahu saat memutuskan untuk bergabung.

Aturan tak tertulis itu dapat berupa: Jangan berbeda pendapat dengan pihak-pihak berwenang dalam gereja, terutama dengan gembalanya atau kerohanian dan kesetiaan anda akan dipertanyakan. Sikap berdiam diri inilah yang dijadikan benteng perlindungan oleh mereka. Banyak yang akan membela posisi kekuasaan pendeta terhadap pengujian atau tantangan apapun. Saat seseorang mempertanyakan suatu pernyataan atau aturan, ia beresiko dianggap melawan mereka dan melawan Tuhan, atau dianggap sebagai pemecah belah.

Peraturan untuk tidak membicarakan peraturan-peraturan dengan orang lain mungkin merupakan peraturan yang paling konsisten digunakan. Jika anda membicarakan masalah ini kepada yang lain ANDALAH YANG MENJADI MASALAH. Anda harus tetap diam dan tidak mempedulikannya atau anda akan diusir keluar. Anda pun tidak bisa membicarakannya dengan orang yang sudah lebih dahulu pergi karena hal ini dianggap sebagai pengkhianatan.

 

CONVERSION TECHNIQUES (TEHNIK PERALIHAN): Peralihan menjadi anggota dialakukan melalui interaksi dinamis. Mereka mencari orang-orang yang masih baru di kota atau sekolah tertentu. Cara termudah adalah mengajak orang yang sedang lemah atau rapuh. Kerapuhan ini dapat ditunjang oleh berbagai perubahan dalam hidup, seperti perceraian, depresi, pelecehan, kecacatan, pindah kerja atau profesi, pindah rumah atau kampus, pergaulan sempit, penyakit, kematian orang tercinta, pindah ke daerah baru, kesepian, dipecat, atau kegagalan yang berulang dalam hidup. Mereka yang pernah mengalami banyak pengalaman buruk dalam percintaan, punya rasa tertolak dan kurang percaya diri akan mudah tertarik dengan aliran semacam ini. Kelompok ini akan langsung membuat mereka merasa diterima dan punya posisi lebih tinggi karena diberikan rasa persahabatan dan penerimaan. Mereka yang kecewa dengan gereja lama banyak yang tidak segan untuk mencoba sesuatu yang baru, bahkan yang radikal sekalipun.

Taktik yang digunakan dalam proses pengalihan ini adalah dengan indoktrinasi (semacam pemaksaan untuk memeluk suatu kepercayaan). Beberapa kelompok melakukan pengalihan secara radikal dan cepat melalui retreat akhir pekan atau seminar sepanjang minggu (The Forum, Scientology). Kelompok lain menggunakan pendekatan lebih halus yang membutuhkan waktu berminggu-minggu bahkan berbulan-bulan (Saksi Jehovah, International Churches of Christ). Kesemuanya mendorong para peserta untuk segera mengambil keputusan untuk bergabung.

 

REVELATION KNOWLEDGE (PENGETAHUAN AKAN PEWAHYUAN): Emosi, intuisi, dan kemampuan supranatural lebih ditonjolkan daripada kata-kata objektif. Hal-hal ini menjadi lebih penting daripada kesimpulan objektif dan yang sudah diungkapkan dalam Alkitab. Pemikiran kritis tidak didukung, pendapat berbeda dianggap egois, dan penggunaan intelektualitas secara rasional dianggap kejahatan.

 

MYSTICAL ALTERED STATES (KEADAAN YANG SUPRANATURAL): Daging dianggap jahat sementara roh adalah baik (Gnosticism). Pengalaman pribadi diterima lebih baik daripada pengajaran yang bertujuan baik. Aliran new age menggunakan kata-kata yang diucapkan berulang-ulang. Hal ini termasuk juga tehnik relaksasi, mantra, hipnotis, meditasi, keadaan kesurupan, visualisasi terarah, latihan pernapasan, dll. tehnik-tehnik ini dapat menyebabkan ketidakseimbangn psikologis. Apa yang dianggap relaksasi justru menimbulkan kecemasan. Efeknya tidak terasa secara langsung dan biasanya  menyusul kemudian.

 

LEADERS HAVE A PRIDEFUL UNTEACHABLE SPIRIT (PARA PEMIMPIN MEMPUNYAI JIWA YANG SOMBONG DAN TIDAK BISA MENERIMA PENGAJARAN/ MASUKAN): Sikap “tak seorangpun bisa menghakimi aku dan memberitahu apa yang harus kulakukan” ditimbulkan oleh kebanggaan akan dirinya. Sang pemimpin sedang menipu diri sendiri dan para pengikutnya. Ia menjadi seorang pribadi yang tak tersentuh oleh siapapun. Ia merasa bertanggung jawab pada Tuhan saja sehingga semua orang harus mematuhi perkataannya seperti mematuhi perkataan Tuhan. Hal ini juga termasuk sikap “we are always right” (kami selalu benar) dalam kepemimpinannya. Saat Hobart Freeman memulai Faith Assembly, kesetiaan yang ditujukan padanya dan pengajarannya harus dikerjakan tanpa banyak tanya. Sikap mempertanyakan Freeman, yang menganggap dirinya nabi Tuhan, beresiko mendapat tuduhan menghujat Tuhan. Banyak orang tewas, termasuk dirinya akibat pengajarannya tentang kesembuhan. Hal ini masih berlangsung sampai sekarang melalui gerakan iman dan kepercayaan akan mukjizat kesembuhan. Semua doktrin sesat mempunyai gengsi sebagai kekuatan dan arogansi sebagai prakteknya. Contoh bagus ada pada istilah “jangan sentuh hamba Tuhan yang diurapi.” Menurut John Avanzini dan Paul Crouch, Dr. Walter Martin (kritikus aliran sesat) meninggal setelah ia menentang guru-guru Word-Faith dan pesan yang mereka sampaikan. (John Avanzini and Paul Crouch, praise-a-thon, musim semi 1990. Trinity Broadcast Network)

 

PRIDE IN THE GROUP (KEBANGGAAN DALAM KELOMPOK): Kami adalah satu-satunya yang benar. Kalau anda bukan salah satu dari kami, maka anda ditakdirkan untuk masuk neraka. Hanya doktrin mereka yang dianggap benar, yang lain tidak. Hanya mereka yang punya kebenaran sehingga orang lain harus bergabung agar diselamatkan juga.

Mereka menentukan makna-makna baru yang mendalam dari kata-kata biasa serta menggunakan kosakata khusus yang secara halus menyentuh seseorang untuk mau menjadi anggota. Apa yang sebelumnya dikenal sebagai kata-kata atau kalimat umum sekarang punya makna baru di dalamnya.

 

BRAINWASHING (CUCI OTAK): Anggota-anggota baru dicuci otaknya setahap demi setahap sampai mereka terlibat sangat dekat dengan gereja dan para pemimpinnya serta ikatan dengan keluarga dan sekeliling terputus. Banyak yang berkata bahwa seseorang tidak dapat dicuci otaknya kalau ia tidak menginginkannya, tapi siapa yang memperbolehkan hal itu terjadi pada dirinya kecuali ia diyakinkan bahwa itu adalah hal yang baik. Dengan kata lain, pencucian otak ini disamarkan sebagai hal yang baik dan benar. Meskipun sulit dibedakan antara kendali pikiran dengan cuci otak, hasil yang didapat adalah sama yaitu kepatuhan. Pengajaran terstruktur memaksa anggota secara perlahan untuk masuk lebih dalam ke kepercayaan aliran sesat. Ini adalah proses mempengaruhi dan membohongi yg terstruktur. Kebohongan dilakukan berulang-ulang sampai kebohongan tersebut diterima dan dipercaya. Pemrograman ulang kesadaran dilakukan oleh anggota-anggota lain secara sistematik. Tehnik-tehnik khusus digunakan untuk mengubah dan mengkondisikan pola pikir. Para anggota berada di bawah tekanan fisik, mental dan emosional sampai mereka terlalu letih untuk dapat menolak atau sekedar berpikir. Mereka juga mungkin telalu sibuk karena harus mengikuti setiap aktifitas dalam kelompok.

DEVOTION TO CONVERT OTHERS TO THEIR GROUP AND ITS BELIEF SYSTEM (JANJI UNTUK MEMINDAHKAN ORANG KE DALAM KELOMPOK DAN SISTEM KEPERCAYAANNYA): Aliran-aliran ini menuntut komitmen yang teguh dari para pengikutnya. Mereka menjanjikan hadiah atas kesetiaan anggota pada para pemimpin dan organisasi. Contoh: seseorang akan terhindar dari masa penyiksaan hebat jika mereka ditemukan sedang melakukan pekerjaan Tuhan (saksi Jehovah).

Pelayanan pada gereja dimengerti sebagai pelayanan kepada Tuhan. Pertemuan-pertemuan ibadah adalah keharusan. Dalam International Churches of Christ, pertemuan-pertemuan ibadah membuat para pengikut terlalu sibuk sehingga mereka tidak lagi punya waktu untuk teman-teman, keluarga, pekerjaan, dan hobi mereka. Mereka ditempatkan ke dalam keluarga dan teman-teman baru serta pandangan yang baru tentang kehidupan.

Prioritas utama mereka bukanlah membawa orang masuk ke dalam hubungan kepada Tuhan yang membawa keselamatan, melainkan membawanya masuk dalam keanggotaan gereja. Pujian-pujian palsu diberikan dan mereka pun bisa menjadi sangat licik. Segala hal yang mereka lakukan mempunyai maksud tertentu. Bukannya menunjukkan ketulusan, keterbukaan dan kejujuran, mereka malah menyembunyikan motif dan pengajaran yang sesungguhnya sampai mereka yakin bahwa orang tersebut siap. Saat mereka yakin bahwa anda akan melakukan apapun untuk Tuhan dan kelompok mereka, barulah mereka akan mengungkap keseluruhan tujuan pengajaran dan misi mereka.

 

DISTORTED TITHING AND EXCESSIVE GIVING (PEMBERIAN BERLEBIHAN DAN PERPULUHAN YANG DISALAHARTIKAN): Beberapa anggota akan mencatat komitmen pemberian anda. Mereka dapat pula meminta anda menuliskan apa yang bisa anda berikan dan memastikan bahwa anda akan memenuhi kewajiban itu. Lebih banyak pemberian merupakan tanda tingkat kerohanian yang meningkat (Word-Faith, International Churches of Christ). Pengabdian sepenuhnya pada Tuhan menuntut seseorang untuk menyerahkan segalanya kepada kelompok atau pemimpin. Beri, maka anda akan diberi. Beri lebih banyak maka Tuhan akan membalaskan lebih banyak.

Kita harus siap untuk  “menguji roh” (1 Yoh 4:1) dan “waspada terhadap nabi-nabi palsu yang datang kepadamu dengan menyamar sebagai domba [sebagai orang Kristen] (Mat 7:15). Kunci penilaian yang baik adalah pengenalan akan Tuhan (Hos 4:6) karena tanpa pengenalan akan Tuhan, seseorang tidak bisa menjadi waspada. Kita mengenal Tuhan diawali dengan membiasakan diri dengan kebenaran dan memahami bahwa musuh dapat menggunakan kebenaran sebagai perangkap dan pencipta keraguan.

 

TOTAL COMMITMENT: Komitmen total diharapkan dari para pengikut kepada para pemimpin. Komitmen tersebut mengharuskan penyerahan barang dan uang ke tangan pemimpin. Waktu, talenta dan uang yang dimiliki seseorang harus tersedia dalam keadaan apapun untuk digunakan gereja maupun pemimpin. Segala hal dimaksudkan untuk menjalankan misi mereka yang diartikan sebagai misi Tuhan. Meskipun banyak yang menggunakan “perintah agung” sebagai konsep dasarnya, mereka juga mengubah maknanya sehingga melenceng dari yang seharusnya.

INDIVIDUALITY IS SACRIFICED FOR THE GROUP (KEPENTINGAN PRIBADI DIKORBANKAN UNTUK KEPENTINGAN KELOMPOK): Pertimbangan kelompok lebih tinggi nilainya daripada tujuan, kebutuhan dan aspirasi individu. Ketaatan adalah kunci. Tujuan akhir membenarkan metode yang digunakan. Kelakuan apapun dibenarkan selama hal itu mendukung tujuan kelompok. Contoh: berbohong kepada orang-orang di luar kelompok adalah hal yang bisa saja dilakukan karena orang-orang tersebut adalah hamba iblis.

 

INCONSISTENT DISCIPLINED LIFE (KEDISIPLINAN YANG TIDAK KONSISTEN): Terdapat beberapa peraturan yang sangat ketat dalam suatu hal namun sangat longgar dalam hal lain. Mereka akan membuat peraturan tambahan, baik untuk melarang hal-hal yang lumrah dilakukan (nonton bioskop, berenang dengan lain jenis) maupun untuk memberikan kebebasan total sampai ke tingkat yang paling ekstrim (sex for Jesus, dll). Tidak ada keseimbangan, yang ada hanya perbedaan yang mencolok.

 

MARTYRDOM COMPLEX (SINDROM KEHIDUPAN MARTIR): Pengikut aliran sesat dapat mempunyai sikap berani mati untuk apa yang mereka percayai sebagai kebenaran diluar kesetiaan kepada orang atau Tuhan yang mereka anut. Hal ini bahkan dapat memicu bunuh diri massal seperti yang dilakukan oleh Jim Jones, Koresh, Heaven’s Gate, dll. Aliran lain seperti Christian Science dan saksi Jehovah meyakinkan orang untuk bunuh diri dengan cara menolak perawatan medis ataupun transfusi darah yang bertujuan untuk menyelamatkan hidup mereka.

 

CURSES AND THREATS (KUTUKAN DAN ANCAMAN): Kutukan dan ancaman ditujukan kepada mereka yang meninggalkan kelompok atau yang bertentangan dengan aliran tersebut setelah meninggalkannya. Mereka diberitahu bahwa tidak ada tempat lain yang dapat mereka tuju. Ancaman dibuat secara halus atau bahkan secara langsung di depan mereka. Tidak ada jalan keluar yang mudah setelah mereka masuk ke dalamnya. Hal yang paling sulit adalah saat teman-teman dan keluarga dilibatkan. Mereka bahkan harus rela kehilangan persahabatan dan kekeluargaan jika mereka ingin mempertahankan posisi yang baik. Hal ini seharusnya menjadi tanda bahaya bagi siapapun yang mendengarkan pembicaraan semacam ini.

 

Apakah anda masih frustasi menemukan cara untuk pergi/keluar dari mereka?

 

Sumber dari : www.letusreason.org/culteac.htm

                                                                                                                 07/2008