Daily Devotion ALIVE and TRANSFORMED
Baca: Yesaya 26:11-21
"Ya TUHAN, Engkau
akan menyediakan damai sejahtera bagi kami, sebab segala sesuatu yang kami
kerjakan, Engkaulah yang melakukannya bagi kami." Yesaya 26:12
Semua orang merindukan sebuah kehidupan yang penuh damai
sejahtera. Begitu pentingnya damai
sejahtera sampai-sampai orang rela membayar dengan harga yang sangat
mahal. Dengan harapan mendapatkan damai
sejahtera orang berkelana ke berbagai negara di dunia atau mengunjungi
tempat-tempat wisata terkenal. Ada pula
orang yang mengeluarkan uang miliaran rupiah demi membangun rumah mewah,
lengkap dengan fasilitasnya, dengan tujuan supaya hatinya merasakan damai
sejahtera. Berbagai cara dan usaha
dilakukan manusia, namun mereka tetap saja tidak menemukan damai sejahtera yang
sejati, "Kami mengharapkan damai sejahtera, tetapi tidak datang sesuatu
yang baik; mengharapkan waktu kesembuhan, tetapi hanya ada kengerian!" (Yeremia 14:19b).
Sesungguhnya
untuk memiliki damai sejahtera sejati itu tak memerlukan biaya yang mahal,
karena damai sejahtera tidak ada hubungannya dengan berapa besar uang atau
kekayaan yang dimiliki, di mana kita tinggal, atau dalam situasi yang
bagaimana. Damai sejahtera yang sejati
adalah hasil sebab akibat.
Damai sejahtera yang sejati akan kita dapatkan ketika kita
hidup benar, ketika hati kita bersih dan terbebas dari segala kejahatan. Sekalipun kita sedang dalam pergumulan hidup
yang berat, sekalipun kita tinggal di tengah situasi yang gawat, tetapi kalau
kita tetap menjaga hidup kita seturut dengan kehendak Tuhan, maka damai
sejahtera yang sejati akan kita rasakan.
"Di mana ada kebenaran di
situ akan tumbuh damai sejahtera, dan akibat kebenaran ialah ketenangan dan
ketenteraman untuk selama-lamanya."
(Yesaya 32:17).
Langkah awal
untuk mengalami damai sejahtera yang sejati adalah merenungkan firman Tuhan
siang dan malam. Tuhan berkata, "Sekiranya
engkau memperhatikan perintah-perintah-Ku, maka damai sejahteramu akan seperti sungai yang tidak pernah
kering, dan kebahagiaanmu akan terus berlimpah seperti gelombang-gelombang laut
yang tidak pernah berhenti,"
(Yesaya 48:18). Di tengah masalah
dan pergumulan, tetaplah sediakan waktu untuk bersaat teduh, membangun
persekutuan yang karib dengan Tuhan.
Itulah yang membuat hati kita tetap mengalami damai sejahtera! *
Saat murid-murid Yesus menghadapi badai didalam hidup mereka, mereka tidak bisa meneduhkan badai tersebut, laut semakin bergelora, angin semakin kencang tak terkendalikan, perasaan putus asa, takut, kuatir, menghadapi maut didepan mata, tidak berdaya, itu semua membuat mereka panik, hilang damai sejahtera. Mereka berseru kepada Yesus, dan Yesus menghardik badai yang sedang bergelora : diam, tenanglah !! (PEACE, BE STILL !). seketika itu juga lautpun teduhlah. laut menjadi tenang, saat Yesus menghardik badai (Markus 4:35-41)
Julukan Yesus adalah Prince of Peace (Raja Damai), Dialah pemilik damai sejati. saudara sedang tidak sejahtera hatimu? sedang gundah gulana, gelisah, resah? datanglah hampirilah Yesus.
Damai sejahtera yang sejati takkan pernah kita dapatkan di luar Yesus !
Have a blessed day !
* Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 8 Januari 2018
No comments:
Post a Comment