Daily Devotion ALIVE and TRANSFORMED
Yoh 14:27 Damai
sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan apa
yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu. Janganlah
gelisah dan gentar hatimu.
Seorang bercerita bahwa selama bertahun-tahun ia mencari
kedamaian dan kepuasan hati. Ia dan suaminya membangun usaha yang sukses
sehingga mampu membeli rumah besar, pakaian mewah, dan perhiasan mahal. Namun,
semua harta dan pertemanannya dengan orang-orang yang berpengaruh tidak juga
memuaskan kerinduan hatinya akan kedamaian. Lalu suatu hari, ketika ia merasa
terpuruk dan putus asa, seorang teman membawakannya kabar baik tentang Yesus
Kristus. Pada saat itulah ia bertemu dengan Sang Raja Damai, dan pemahamannya
tentang arti kedamaian dan kepuasan yang sejati pun berubah selamanya. Sewaktu dia
belum berjumpa dengan Yesus, yang ada adalah kekuatiran, tidak bisa tidur,
selalu takut akan kondisi situasi yang dihadapi. Dia punya uang, tetapi dia
selalu kuatir kalau-kalau suatu saat uangnya berkurang, masih ada simpanan uang
di bank, tetapi tidak berani memakainya, takut masa depannya nanti miskin,
sewaktu mendengar harga saham gonjang ganjing, hatimu resah, gelisah dan tidak
bisa tidur.
Tetapi sejak bertemu dengan Yesus dan dilepaskannya dari
cinta akan uang, dia bisa tenang, damai dan sukacita.
Yesus berbicara tentang damai sejahtera yang sejati itu
kepada para sahabat-Nya setelah perjamuan terakhir mereka bersama (Yoh. 14). Di
sanalah Dia menyiapkan mereka untuk menghadapi peristiwa-peristiwa yang akan
segera terjadi: kematian-Nya, kebangkitan-Nya, dan kedatangan Roh Kudus. Yesus
menyatakan bahwa damai sejahtera yang diberikan-Nya tidak seperti yang
diberikan dunia ini. Lewat pernyataan itu, Dia ingin para murid tetap mengalami
damai sejahtera sekalipun kesulitan mendera mereka.
Ketika diperhadapkan dengan masalah, yang seringkali timbul
di pikiran adalah hal-hal negatif
(marah, kecewa, stres, mengasihani diri sendiri dan sebagainya). Hal itu membuat kita merasa lelah dan
kehilangan damai sejahtera. Rasul Paulus
menasihati, "...saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua
yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua
yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu." (Filipi 4:8).
Milikilah penyerahan diri penuh kepada Tuhan. Berserah kepada Tuhan berarti menempatkan kehendak Tuhan sebagai yang terutama, meminta petunjuk Tuhan jalan apa yang harus kita ambil di tengah pergumulan yang kita hadapi. Orang yang berserah kepada Tuhan melangkah dan bertindak sesuai kehendak Tuhan. Pada saat itulah Tuhan akan bertindak, menuntun kita kepada kemenangan dan memberikan damai sejahtera-Nya. "Serahkanlah hidupmu kepada TUHAN dan percayalah kepada-Nya, dan Ia akan bertindak; Ia akan memunculkan kebenaranmu seperti terang, dan hakmu seperti siang." (Mazmur 37:5-6).
Kita akan
mengalami damai sejahtera yang sejati jika kita selalu mengarahkan pandangan
kepada Tuhan dan janji firman-Nya.
Seringkali kita kehilangan damai sejahtera karena kita terfokus kepada
hal-hal yang tampak secara kasat mata, pikiran kita hanya tertuju kepada
masalah. Celah itu dimanfaatkan Iblis
untuk menanamkan benih-benih kekecewaan, ketidakpercayaan, keraguan,
keputusasaan dan sebagainya. Iblis
selalu berusaha mengalihkan arah pandang kita supaya pandangan kita tidak fokus
ke depan, melainkan menoleh ke belakang dan mengingat-ingat masa lalu. Jangan mau
dibodohi iblis, sehingga engkau kehilangan damai sejahteramu.
Belajarlah seperti rasul Paulus: "Sebab
kami tidak memperhatikan yang kelihatan, melainkan yang tak kelihatan, karena
yang kelihatan adalah sementara, sedangkan yang tak kelihatan adalah
kekal." (2 Korintus 4:18), dan
tetap mengarahkan pandangan ke depan
(Filipi 3:13-14).
"Damai sejahtera
Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam
Kristus Yesus." Filipi 4:7
Amin !!
Have a blessed day !
No comments:
Post a Comment