Melihat Ke Belakang dan Memandang Ke Depan
Yes 35:3-4 Kuatkanlah tangan yang lemah lesu dan teguhkanlah lutut yang goyah. Katakanlah kepada orang-orang yang tawar hati: "Kuatkanlah hati, janganlah takut! Lihatlah, Allahmu akan datang dengan pembalasan dan dengan ganjaran Allah. Ia sendiri datang menyelamatkan kamu!"
Memasuki minggu kedua di bulan Desember ini, kita menantikan datangnya Natal, saat kita memperingati kelahiran Juru Selamat Dunia, Yesus Kristus. Menjelang Natal, kita menengok ke belakang dan mengingat malam berbintang di Betlehem, ketika dalam sekejap seluruh dunia berubah. Kemuliaan pun tiba, terbungkus dalam wujud bayi. Kedatangan-Nya mengantarkan realitas yang sama sekali baru untuk dilihat semua orang. Kegelapan dilenyapkan saat Terang Dunia datang dan tinggal di antara manusia.
Sebagai orang percaya, kita melihat ke belakang, tetapi kita juga memandang ke depan. Sebagai umat-Nya, kita melihat ke belakang dan mengingat bahwa Kristus telah datang dan menebus dunia. Kita menantikan dan berharap hari ketika Dia akan datang kembali, membuat segala sesuatu menjadi baru, seperti yang sudah difirmankanNya. Bagi orang percaya ini adalah pengharapan yang mendatangkan berkat.
Memandang ke depan dengan iman bahwa Allah yang baik akan selalu menuntun kita dengan TerangNya yang ajaib. Ada kalanya kita takut apa yang akan terjadi di kemudian hari, apalagi dengan adanya pandemic ini, kita dapat merasa lemah dan kehilangan antusiasme. Tetapi hari ini Firman Tuhan berkata , “Kuatkan tangan yang lemah lesu dan teguhkanlah lutut yang goyah!” Berita sukacita karena Allah sendiri datang untuk menyelamatkan umatNya. Memiliki tangan yang lesu adalah kenyataan hidup yang bisa kita alami sehari-hari, saat mood kita jelek atau merasa bahwa kita berhadapan dengan tantangan hidup yang jauh lebih berat daripada apa yang kita mampu hadapi. Hari ini berita sukacitanya adalah Allah sendiri turun tangan untuk menyertai, menolong, dan melepaskan kita. Haleluyah!
Yes 35:5-8 Pada waktu itu mata orang-orang buta akan dicelikkan, dan telinga orang-orang tuli akan dibuka. Pada waktu itu orang lumpuh akan melompat seperti rusa, dan mulut orang bisu akan bersorak-sorai; sebab mata air memancar di padang gurun, dan sungai di padang belantara; tanah pasir yang hangat akan menjadi kolam, dan tanah kersang menjadi sumber-sumber air; di tempat serigala berbaring akan tumbuh tebu dan pandan. Di situ akan ada jalan raya, yang akan disebutkan Jalan Kudus; orang yang tidak tahir tidak akan melintasinya, dan orang-orang pandir tidak akan mengembara di atasnya
Dalam ayat seterusnya ada janji Tuhan bagi orang-orang yang sedang lesu dan merasakan ketakutan. Ada janji bahwa Tuhan akan melakukan mujizat bagi umatNya. Mata yang buta akan dicelikkan, telinga yang tuli akan mendengar, yang lumpuh melompat, mulut yang bisu akan bersorak sorai. Segala hal yang tidak pernah dialami oleh orang-orang ini karena ketidakmampuan mereka, akhirnya dialami saat Tuhan datang melawat.
Ada pula janji di mana Allah membuat mata air memancar di padang gurun, di tempat yang paling kering sekalipun Allah dapat membuat mata air dan sungai akan mengalir di padang belantara. Di tempat yang paling tidak diharapkan ada berkat, kesegaran, sukacita, malah mengalir dengan limpah semuanya itu. Dan ingat, satu paket dengan semua berkat dan mujizat ini adalah Kekudusan. Jangan hanya mau berkatNya tanpa mau menghargai kekudusan Allah.
Apakah situasi yang Saudara hadapi saat ini? Apakah Saudara merasa berada di padang gurun? Di tempat yang tandus? Hari ini imani janji Allah, bahwa di dalam Kristus Ia akan membuat sungai mengalir di tanah yang gersang. Baik itu kegersangan secara rohani, secara karier, dalam study, dalam hubungan keluarga, ada janji Tuhan bahwa Ia sanggup menjadikan tanah gersang sebagai sumber air.
Renungan hari ini, menjelang Natal, kita menengok ke belakang untuk bersyukur bahwa Allah memberikan Kristus bagi kita. Kita pun memandang ke depan dengan penuh iman percaya bahwa Dia sendiri akan menuntun, membimbing, dan memimpin hidup kita. Perjalanan hidup kita tidak selalu berada di atas gunung yang tinggi dan indah, ada kalanya kita berada dalam lembah kelam, yang kering, tandus dan gersang,Kuatkan hati, sebab mujizat dan pertolongan Allah selalu tersedia bagi kita. Jadi pandanglah ke depan dengan iman, “The best is yet to come!”
Have a blessed weekend!
No comments:
Post a Comment