Daily Devotion – Called, Chosen, Blessed
Yoh 19:19-22 - “(19) Dan Pilatus menyuruh memasang juga
tulisan di atas kayu salib itu, bunyinya: ‘Yesus, orang Nazaret, Raja orang
Yahudi.’ (20) Banyak orang Yahudi yang membaca tulisan itu, sebab tempat di
mana Yesus disalibkan letaknya dekat kota dan kata-kata itu tertulis dalam
bahasa Ibrani, bahasa Latin dan bahasa Yunani. (21) Maka kata imam-imam kepala
orang Yahudi kepada Pilatus: ‘Jangan engkau menulis: Raja orang Yahudi, tetapi
bahwa Ia mengatakan: Aku adalah Raja orang Yahudi.’ (22) Jawab Pilatus: ‘Apa yang
kutulis, tetap tertulis.’”.
Tokoh-tokoh Yahudi itu sebetulnya keberatan dengan bunyi tulisan itu, tetapi pada waktu mereka memprotesnya, Pontius Pilatus dengan berani menolak protes itu dengan tegas.
Inilah Pilatus yang keras, tegas, dan tak dapat diubah, meski diprotes
orang banyak, Pilatus tidak peduli, dia menolak untuk mengubah tulisan. Padahal
beberapa saat sebelum ini, orang yang sama ini terombang-ambing secara lemah
mengenai apakah ia akan menyalibkan Yesus atau membebaskanNya; dan pada
akhirnya membiarkan dirinya sendiri digertak dan dipaksa dengan ancaman
sehingga menuruti kemauan orang Yahudi, mengikuti kemauan orang bnayak. Ia tak mau menyerah tentang tulisan,
tetapi ia lemah tentang penyaliban. Ini merupakan salah satu dari hal-hal yang
paradox dalam kehidupan dimana kita bisa keras kepala tentang hal-hal yang
tidak penting dan lemah tentang hal-hal yang sangat penting.
Banyak kali kita bisa bertindak tegas, keras terhadap hal
yang bersifat sementara atau fana, tetapi tidak tegas terhadap hal yang
bersifat kekekalan. Ada orang yang tegas / keras dalam hal-hal yang bersifat
jasmani, duniawi, tetapi selalu plin plan atau berkompromi dalam hal-hal yang
bersifat rohani.
Ada orang yang bisa mendisiplin tubuhnya untuk skip makan
siang, demi menjaga penampilan atau menurunkan
berat badan, tetapi tidak bisa mendisiplin dirinya untuk berdoa atau membaca dan merenungkan Firman Tuhan setiap hari.
Ada orang yang dapat bertindak tegas terhadap anak, pasangan, bawahan, atau orang lain, tetapi lemah terhadap diri sendiri.
Ada orang yang dapat menjalankan disiplin dalam pekerjaannya, tidak pernah bolos, tidak pernah terlambat, tetapi tidak disiplin dalam ibadah, sering bolos ibadah, terlambat datang ke gereja, mengabaikan ibadah.
Ada orang yang serius, sungguh-sungguh menekuni studynya, karirnya tetapi kurang menekuni hal yang bersifat kekekalan.
Biarlah renungan hari ini mengingatkan kita untuk kita dapat
bertindak tegas terhadap hal yang penting, terutama berkenaan dengan hidup yang
kekal.
Have a blessed day !
No comments:
Post a Comment