Daily Devotion
“Sebab karena kasih
karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian
Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri.”
(Efesus 2:8-9 TB)
Diselamatkan bagi orang Yahudi yang memegang Taurat berarti
orang itu harus melakukan hukum Taurat , seperti berusaha melakukan sepuluh
peirntah Allah dengan sesempurna mungkin. Intinya dalam mendapatkan keselamatan
itu, dalam arti mendapat pengampunan dosa, bisa masuk surga tidak masuk
neraka,diterima oleh Allah, orang Yahudi itu harus melakukan syarat-syarat
agama yang kita kenal dengan istilah legalisme.
Orang-orang yang menganut konsep keselamatan melalui
legalisme ini menganggap semakin banyak syarat-syarat agama yang mereka lakukan
semakin besarlah peluang mereka untuk diterima oleh Allah alias masuk surga.
Kisah cerita Tuhan Yesus tentang orang Farisi dan pemungut
cukai yg sama-sama beribadah di bait Allah menjelaskan tentang hal ini.
Orang Farisi itu menganggap dirinya benar. Ia berdiri dan
berdoa di depan umum, “Ya Allah, aku mengucap syukur kepada-Mu, karena aku
tidak sama seperti semua orang lain, bukan perampok, bukan orang lalim, bukan
pezina dan bukan juga seperti pemungut cukai ini; aku berpuasa dua kali
seminggu, aku memberikan sepersepuluh dari segala penghasilanku” (Lukas
18:11,12). Orang Farisi itu ingin agar orang lain mengetahui betapa “saleh” nya
ia, tetapi itu semua hanya sikap pamernya saja.Yesus memuji seorang lainnya
yaitu pemungut cukai yang berdiri jauh-jauh dari tempat itu dan mengakui
ketidaklayakannya karena dosa-dosa yang dilakukannya. Yesus berkata, “Aku
berkata kepadamu: Orang ini pulang ke rumahnya sebagai orang yang dibenarkan
Allah dan orang lain itu tidak. Sebab barang siapa meninggikan diri, ia akan
direndahkan dan barang siapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan” (ayat 14).
Dalam pengertian Alkitab, istilah legalisme menggambarkan upaya manusia untuk
mendapatkan keselamatan melalui ketaatan secara lahiriah terhadap sederet
peraturan agama.
Kita diselamatkan oleh kasih karunia Allah, bukan oleh usaha
kita. Kematian Yesus diatas kayu salib adalah kasih karunia Allah atas manusia
berdosa, sehingga kita dapat diselamatkan, kita menerimanya dengan iman kita.
Kalimat di atas “melalui iman” sangatlah penting, kita menerima kasih karunia itu melalui iman kita. kita mempercayainya, kita menerimanya dengan iman. Kita percaya bahwa kita sudah disucikan, sudah ditebus oleh darah Yesus, diangkat menjadi anak-anak Allah, itu semua kita terima dengan iman kita.
Setelah kita diselamatkan, kita menjalani hidup baru ini
dengan gaya hidup yang baru pula. Orang Kristen yang hidup sembarangan tidak
menjaga kekudusan berarti orang itu kurang atau tidak mengerti sama sekali atau
kurang banyak memikirkan dengan serius tentang anugerah keselamatan cuma-cuma
dalam Yesus Kristus.
Kalau kita memikirkan anugerah dengan sungguh-sungguh, kita
pasti akan konsisten untuk fokus kepada karya Yesus, gaya hidup kitapun akan
berpusat kepada Yesus.
Have a blessed day !
No comments:
Post a Comment