Thursday, August 26, 2021

oleh Anugrah melalui iman

 Daily Devotion

Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri.” (Efesus 2:8-9 TB)

Diselamatkan bagi orang Yahudi yang memegang Taurat berarti orang itu harus melakukan hukum Taurat , seperti berusaha melakukan sepuluh peirntah Allah dengan sesempurna mungkin. Intinya dalam mendapatkan keselamatan itu, dalam arti mendapat pengampunan dosa, bisa masuk surga tidak masuk neraka,diterima oleh Allah, orang Yahudi itu harus melakukan syarat-syarat agama yang kita kenal dengan istilah legalisme.

Orang-orang yang menganut konsep keselamatan melalui legalisme ini menganggap semakin banyak syarat-syarat agama yang mereka lakukan semakin besarlah peluang mereka untuk diterima oleh Allah alias masuk surga.

Kisah cerita Tuhan Yesus tentang orang Farisi dan pemungut cukai yg sama-sama beribadah di bait Allah menjelaskan tentang hal ini.

Orang Farisi itu menganggap dirinya benar. Ia berdiri dan berdoa di depan umum, “Ya Allah, aku mengucap syukur kepada-Mu, karena aku tidak sama seperti semua orang lain, bukan perampok, bukan orang lalim, bukan pezina dan bukan juga seperti pemungut cukai ini; aku berpuasa dua kali seminggu, aku memberikan sepersepuluh dari segala penghasilanku” (Lukas 18:11,12). Orang Farisi itu ingin agar orang lain mengetahui betapa “saleh” nya ia, tetapi itu semua hanya sikap pamernya saja.Yesus memuji seorang lainnya yaitu pemungut cukai yang berdiri jauh-jauh dari tempat itu dan mengakui ketidaklayakannya karena dosa-dosa yang dilakukannya. Yesus berkata, “Aku berkata kepadamu: Orang ini pulang ke rumahnya sebagai orang yang dibenarkan Allah dan orang lain itu tidak. Sebab barang siapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barang siapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan” (ayat 14). Dalam pengertian Alkitab, istilah legalisme menggambarkan upaya manusia untuk mendapatkan keselamatan melalui ketaatan secara lahiriah terhadap sederet peraturan agama.

Kita diselamatkan oleh kasih karunia Allah, bukan oleh usaha kita. Kematian Yesus diatas kayu salib adalah kasih karunia Allah atas manusia berdosa, sehingga kita dapat diselamatkan, kita menerimanya dengan iman kita. 


Kalimat di atas “melalui iman” sangatlah penting, kita menerima kasih karunia itu melalui iman kita. kita mempercayainya, kita menerimanya dengan iman. Kita percaya bahwa kita sudah disucikan, sudah ditebus oleh darah Yesus, diangkat menjadi anak-anak Allah, itu semua kita terima dengan iman kita.

Setelah kita diselamatkan, kita menjalani hidup baru ini dengan gaya hidup yang baru pula. Orang Kristen yang hidup sembarangan tidak menjaga kekudusan berarti orang itu kurang atau tidak mengerti sama sekali atau kurang banyak memikirkan dengan serius tentang anugerah keselamatan cuma-cuma dalam Yesus Kristus.

Kalau kita memikirkan anugerah dengan sungguh-sungguh, kita pasti akan konsisten untuk fokus kepada karya Yesus, gaya hidup kitapun akan berpusat kepada Yesus.

Have a blessed day !

No comments:

Post a Comment