Daily Devotion
Efesus 3:13 Sebab itu aku minta kepadamu, supaya kamu jangan
tawar hati melihat kesesakanku karena kamu, karena kesesakanku itu adalah
kemuliaanmu.
Therefore I ask that you do not lose heart at my tribulations
for you, which is your glory (NKJV)
Jemaat Efesus bisa saja menjadi tawar hati melihat
penderitaan Rasul Paulus. Mereka bisa saja berpikir demikian, Paulus hamba
Tuhan yang luarbiasa mengalami banyak kesusahan dan penderitaan, kenapa Tuhan
tidak menolong dia? Kalau Tuhan tidak menolong dia, apalagi kita? lantas untuk
apa kita mengikut Yesus?
Masalah adalah bagian dari kehidupan manusia, tanpa
terkecuali. Jadi kita tidak dapat
menghindar atau lari dari masalah. Kita
harus menghadapinya! Mungkin kita berpikir, "Mengikut Tuhan Yesus kok malah banyak
ujian dan permasalahan? Ikut Tuhan kok saya malah jadi begini susah…?”
Percaya kepada
Yesus bukan berarti perjalanan hidup mulus ibarat melewati jalan tol. Bukan berarti pula kita langsung memiliki
kehidupan yang berlimpah dengan berkat.
Justru pada saat kita 'berlabel Kristen' kita harus siap dengan segala
konsekuensinya. Tuhan Yesus
berkata, "Setiap orang yang mau
mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut
Aku." (Matius 16:24).
Dengan adanya masalah demi masalah yang menghiasi perjalanan
hidup kita bukan berarti Tuhan tidak mengasihi dan mempedulikan kita. Justru dengan masalah yang ada Dia hendak
membentuk dan memproses kita supaya iman kita makin kuat dan berakar di dalam
Dia. Seringkali kita menjadi lemah dan
tawar hati ketika permasalahan datang menimpa.
Kita berharap Tuhan segera memberikan pertolongan dan menjawab doa-doa
kita. Namun jika pertolongan Tuhan tidak
kunjung datang kita kecewa dan tidak lagi punya semangat untuk mencari Tuhan
lagi. Mari belajar dari Rasul
Paulus! Meski harus menghadapi masalah
dan penderitaan ia tetap bertahan dan mampu menjaga hatinya agar tidak menjadi
tawar. "...kami tidak tawar hati,
tetapi meskipun manusia lahiriah kami semakin merosot, namun manusia batiniah
kami dibaharui dari sehari ke sehari."
(2 Korintus 4:16).
Paulus tahu pasti
bahwa penderitaan yan dialaminya itu tidak sebanding dengan kemuliaan kekal
yang Tuhan sediakan kelak. Inilah yang
menjadi kekuatan Paulus!
Tawar hati hanya akan membuat kita makin lemah dan tak
berdaya menghadapi masalah yang ada, sebab
"Jika engkau tawar hati pada masa kesesakan, kecillah
kekuatanmu." (Amsal 24:10). Sebaliknya, hadapi setiap masalah yang ada
dengan penuh iman! Jangan hanya karena
masalah, kita menjadi undur dan meninggalkan Tuhan. Kita akan rugi besar!
Ada orang menjadi tawar hati karena orang lain, mungkin karena
disakiti oleh saudara seiman, teman dekatnya atau pemimpin rohani : “katanya
dia rohani, kok malah kelakuan seperti itu….buat apa saya jadi Kristen?”
Saat saudara tawar hati dengan seseorang, saudara mungkin tidak mau bertemu, berusaha menghindar, atau bahkan tidak mau membicarakannya. Saudara bisa saja patah arang, denagn kata lain, kecewa berat. Seseorang bisa saja tawar hati dengan pasangan, karena berkali-kali mengecewakannya, janji-janjinya selalu dilanggarnya, omongannya tidak pernah dipegang, akhirnya dia menjadi kecewa, dan tawar hati. Kalau itu terjadi alihkan fokusmu
kepada Yesus. Temanmu, pasanganmu bisa saja mengecewakanmu dan membuat hatimu tawar, tetapi
Yesus tidak pernah mengecewakan saudara. jangan tawar hati !
No comments:
Post a Comment