Luk 1:5 Pada zaman Herodes, raja Yudea, adalah seorang imam yang bernama Zakharia dari rombongan Abia. Isterinya juga berasal dari keturunan Harun, namanya Elisabet. 1:6 Keduanya adalah benar di hadapan Allah dan hidup menurut segala perintah dan ketetapan Tuhan dengan tidak bercacat. 1:7 Tetapi mereka tidak mempunyai anak, sebab Elisabet mandul dan keduanya telah lanjut umurnya.
Luk 1:13 Tetapi
malaikat itu berkata kepadanya: "Jangan takut, hai Zakharia, sebab doamu
telah dikabulkan dan Elisabet, isterimu, akan melahirkan seorang anak laki-laki
bagimu dan haruslah engkau menamai dia Yohanes. 1:14 Engkau akan bersukacita
dan bergembira, bahkan banyak orang akan bersukacita atas kelahirannya itu.
1:15 Sebab ia akan besar di hadapan Tuhan dan ia tidak akan minum anggur atau
minuman keras dan ia akan penuh dengan Roh Kudus mulai dari rahim ibunya; 1:16
ia akan membuat banyak orang Israel berbalik kepada Tuhan, Allah mereka, 1:17
dan ia akan berjalan mendahului Tuhan dalam roh dan kuasa Elia untuk membuat
hati bapa-bapa berbalik kepada anak-anaknya dan hati orang-orang durhaka kepada
pikiran orang-orang benar dan dengan demikian menyiapkan bagi Tuhan suatu umat
yang layak bagi-Nya." 1:18 Lalu kata Zakharia kepada malaikat itu:
"Bagaimanakah aku tahu, bahwa hal ini akan terjadi? Sebab aku sudah tua
dan isteriku sudah lanjut umurnya." 1:19 Jawab malaikat itu kepadanya:
"Akulah Gabriel yang melayani Allah dan aku telah diutus untuk berbicara
dengan engkau dan untuk menyampaikan kabar baik ini kepadamu. 1:20 Sesungguhnya
engkau akan menjadi bisu dan tidak dapat berkata-kata sampai kepada hari, di
mana semuanya ini terjadi, karena engkau tidak percaya akan perkataanku yang
akan nyata kebenarannya pada waktunya.
Jika saudara menjadi Elizabeth, yang melayani Tuhan dan mengasihi
Tuhan sepenuhnya pasti tidak mudah menghadapi saat-saat yang sulit karena
kerinduannya untuk menjadi seorang ibu tak kunjung dikabulkan Tuhan.
Sampai-sampai suaminya, Zakharia saat dia berada di Bait Suci pun tak percaya
bahwa mereka akan dikaruniai seorang putra. Mereka berdua sudah berusia lanjut.
Mereka hidup melayani Tuhan.
Saat kita diperhadapkan kepada keadaan yang sulit dan jawaban doa kita tak kunjung tiba, kita bisa merasa kecewa dan pahit terhadap Tuhan, tetapi Elizabeth tetap percaya bahwa Tuhan akan memberikan yang terbaik pada waktu yang tepat.
Dan akhirnya, lahirlah Yohanes Pembaptis, yang lahir sebagai
penggenapan janji Allah bahwa ia lahir pada waktu yang hamper bersamaan dengan
Tuhan Yesus dan Yohanes yang akan berjalan dalam kuasa Elia, mempersiapkan
jalan bagi Tuhan. Apa yang dipikirkan Elizabeth sebagai sebuah penundaan di
mata Allah adalah penggenapan janjiNya pada waktu yang tepat.
Apa yang kita bisa pelajari dari kisah ibu Elisabeth ini?
1. Kuasa Tuhan tidak berubah
Usia pasangan ini tidaklah muda lagi, mereka sudah berusia
lanjut, tidak dikatakan berapa usianya. Mungkin saja 60 atau 70 tahun. Dengan kata
lain sudah tidak ada harapan lagi untuk mereka memiliki keturunan. Tetapi kuasa
Tuhan tidak dibatasi dengan usia, ataupun kondisi. Apa yang pernah Tuhan
lakukan dimasa yang silam, saat Tuhan memberikan Sarah seorang putra saat dia
berusia 90 tahun, maka Tuhan sanggup melakukannya kembali. Ini menunjukkan kuasa
Tuhan tidak berubah seiring waktu yang berjalan. Kekuatan manusia bisa berubah,
saat usia bertambah tua, kekuatan makin menurun. Tetapi kekuatan Allah tidaklah
berubah. Apa yang pernah Tuhan lakukan dimasa lalu, Tuhan dapat melakukannya
juga dimasa kini.
2. Tuhan dapat memakai siapa saja tanpa memandang usia,
status ataupun kedudukan
Usia Elisabeth sudah lanjut, usia produktif nya sudah
berlalu. Dia tidak segesit dahulu, tidak sekuat waktu dia masih muda. Tidak
banyak lagi yang dia bisa perbuat, tidak banyak kemampuan yang dia miliki. Dia terbatas
karena usia yang semakin menua. Tetapi Tuhan memakai dia ! padahal Tuhan bisa
saja memilih pasangan muda, yang masih prima kekuatannya, ataupun pasangan dari
kaum bangsawan. Tetapi justru Tuhan malah memilih pasangan lansia ini ! dunia
berkata, kamu sudah pension, sudah tidak menghasilkan, sudah tidak produktif,
sudah tidak banyak lagi yang kamu perbuat. Tetapi Tuhan berkata, sampai masa
tuamu Aku tetap menggendong kamu, tetap menopang kamu, tetap memakai kamu.
Apakah usia saudara saat ini sudah dikatagorikan tidak
produktif ? jangan pesimis, Tuhan masih dapat memakai saudara !
3. Jawaban doa yang tertunda
Mereka sudah berusia lanjut, mereka merindukan memiliki
keturunan, mereka orang yang saleh, tidak bercacat cela dihadapan Tuhan, mereka
sudah mendoakannya sekian lama, tetapi doa mereka belum ada jawaban sama sekali
!
Sampai suatu saat, diayat 13, dikatakan oleh malaikat, bahwa
doanya dikabulkan ! dia akan memperoleh anak laki-laki ! penantian pasangan ini
sudah berakhir, karena doanya dikabulkan Tuhan !
Jawaban doa yang tertunda dapat membuat kita bertanya-tanya,
bisa jadi kecewa, dan akhirnya pahit terhadap TUhan. Tetapi tidak dengan
Elisabet dan Zakaria, mereka tetap melayani TUhan, mereka tetap beriman kepada
Tuhan. mereka tidak goyah hanya karena doa mereka belum dijawab Tuhan. Karena mereka MENGENAL TUHANNYA !
Bagaimana dengan saudara ? adakah doa-doamu yang masih
tertunda jawabannya? Doa meminta jodoh yang tak kunjung datang, doa ingin punya
rumah, doa ingin memiliki keturunan, doa ingin pindah pekerjaan, doa untuk
kesembuhan, doa untuk keselamatan anggota keluarga, serta banyak lagi
permintaan doa.
Jangan menjadi lemah imanmu hanya karena doa mu belum
dijawab, tetaplah beriman, tetaplah melayani Tuhan, tetaplah beribadah kepada Tuhan,
suatu saat Tuhan akan datang melawat saudara!
Have a blessed day !
Amin aminn thank you kho yakub 🙏
ReplyDeleteTuhan pasti akan melawat anak-anakNya yang setia kepadaNya, Thanks pak Yakub
ReplyDelete