Wah 3:1-4 – (1) "Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Sardis: Inilah firman Dia, yang memiliki ketujuh Roh Allah dan ketujuh bintang itu: Aku tahu segala pekerjaanmu: engkau dikatakan hidup, padahal engkau mati! (2) Bangunlah, dan kuatkanlah apa yang masih tinggal yang sudah hampir mati, sebab tidak satu pun dari pekerjaanmu Aku dapati sempurna di hadapan Allah-Ku. (3) Karena itu ingatlah, bagaimana engkau telah menerima dan mendengarnya; turutilah itu dan bertobatlah! Karena jikalau engkau tidak berjaga-jaga, Aku akan datang seperti pencuri dan engkau tidak tahu pada waktu manakah Aku tiba-tiba datang kepadamu.
Jemaat Sardis dinilai sebagai jemaat yang mati oleh Tuhan.
padahal dipemandangan manusia jemaat itu dinilai jemaat yang hidup.
Sama seperti kondisi Adam dan Hawa, Tuhan berfirman, Kej
2:16 Lalu TUHAN Allah memberi perintah ini kepada manusia: "Semua pohon
dalam taman ini boleh kaumakan buahnya dengan bebas, 2:17 tetapi pohon
pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kaumakan buahnya,
sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati."
Setelah mereka makan buah tsb, mereka tidak langsung mati,
mereka masih hidup. Bahkan Adam meninggal beberapa ratus tahun kemudian (Kej
5:5 Jadi Adam mencapai umur sembilan ratus tiga puluh tahun, lalu ia mati.)
Lantas apa nya yang mati?
Hubungan mereka dengan Tuhan terputus, jaringan “internet”
mereka disconnect dengan Tuhan. Apa yang terjadi saat jaringan internet anda mati?
Saudara tidak bisa akses apapun juga, tidak bisa mendapatkan informasi yang
saudara butuhkan, tidak bisa shopping online, tidak bisa transaksi via banking
online, tidak bisa ikuti live streaming, tidak bisa menggunakan sosmed
(youtube, facebook, dll).
Dalam kondisi saat ini, rasanya jaringan internet adalah
kebutuhan penting bagi manusia. Kalau terputus jaringannya, secepat mungkin
kita ingin memperbaikinya. Mungkin anda belum bayar? Maka secepatnya pasti akan
melunasi tagihan. Kalau pulsa hp habis, secepatnya saudara mengisi ulang, agar
dapat digunakan.
Bagaimana connection mu dengan Tuhan? kalau terputus atau
terganggu, adakah saudara segera memperbaikinya?
Apa yang menyebabkan Tuhan menilai gereja Sardis ini sebagai
gereja yang mati?
Ada dosa yang hebat di dalam gereja ini
Wah 3:4 - Tetapi di Sardis ada beberapa orang yang tidak
mencemarkan pakaiannya; mereka akan berjalan dengan Aku dalam pakaian putih,
karena mereka adalah layak untuk itu.
Kata-kata ini secara implisit mengatakan bahwa sebagian
besar dari jemaat telah mencemarkan pakaiannya / dirinya, yang menunjukkan
bahwa dosa sudah masuk ke gereja ini.
Ini perlu diperhatikan! Dosa yang tidak diselesaikan dapat
mengakibatkan kematian rohani.
Tidak peduli orang menilai kita secara pribadi bagaimana,
tapi kalau ada dosa yang mengikat kita dan kita hidup di dalamnya, Tuhan bisa anggap
kita mati / hampir mati.
Kristus yang mengetahui keadaan jemaat Sardis dan mengasihi
jemaat ini, memberikan perintah agar mereka tidak terlena di dalam kondisi yang
mati secara rohani. Yesus memberikan perintah kepada mereka, yakni:
1. Bangun dan kuatkanlah apa yang masih tinggal (ay. 2a)
Jemaat Sardis diminta untuk bangun dari keterlelapan
rohaninya dan mengokohkan kembali sisa-sisa iman yang masih ada. Pandemik
selama dua tahun ini, dapat melumpuhkan kegiatan rohani jemaat, serta dapat
pula melumpuhkan gairah ibadahmu. Banyak orang merasa berat hati saat diminta
untuk datang kembali beribadah ke gereja (onsite). Mulai hitung-hitungan dengan
Tuhan, menghitung waktu yang dipakai perjalanan, menghitung resiko tertular,
menghitung untung ruginya.
Tuhan berkata hari ini, bangun, kuatkan kembali. Ayo bergairah
kembali!
2. Ingat, turutilah, dan bertobatlah (ay.3a)
Mereka diminta untuk mengingat kembali kasih karunia Tuhan, sudah
banyak kebaikan Tuhan yang kita alami, sudah banyak berkat, kemurahan Tuhan,
tuntunan yang kita dapatkan.
kemudian menuruti semua perintah Tuhan, apa yang Tuhan
perintahkan didalam firmanNya, mulailah mengikutinya.
dan yang terakhir ialah harus memiliki hidup pertobatan yang
sesuai dengan kehendak Tuhan.
have a blessed day !
God bless you pak Yakub
ReplyDelete