Daily Devotion - Jesus is our Redeemer
“Gue sumpahin lo ya…biar berat jodoh…elo kurang ajar ama
gue…hiduplu pasti susah…!!”
Pernahkah kita mendengar kalimat itu dilontarkan? Kalimat itu
adalah kalimat kutuk yg membuat org yg menjadi terintimidasi dalam hidupnya,
sehingga menjadi tidak tenang dalam hidupnya. Bagaimana kita menyikapinya
seandainya ada yg berkata demikian terhadap kita?
2 SAMUEL 16 : 5 Ketika raja Daud
telah sampai ke Bahurim, keluarlah dari sana seorang dari kaum keluarga Saul;
ia bernama Simei bin Gera. Sambil mendekati raja, ia terus-menerus
mengutuk.
Simei (hmmm….sound
familiar bagi org yg tinggal di East – Singapore) melihat kemalangan yg sedang
Daud alami, dia mengutuki Daud. Saat itu Daud di dalam perjalanan melarikan
diri dari Absalom, anaknya sendiri. Absalom yang ambisius tidak segan-segan
melakukan kudeta terhadap tahta ayahnya, sekaligus berencana membunuh ayahnya
sendiri. Di tengah perjalanan menghindari kejaran Absalom inilah terjadi
pertemuan dengan Simei, yg kemudian mengeluarkan sumpah serapah terhadap Daud.
Salah satu dari
prajurit Daud, marah, dan ingin memberi pelajaran kepada Simei, tetapi Daud
menghalanginya. Daud tidak ingin menambah kejahatan dengan membunuh Simei. Dia
lebih memilih menyerahkan ke dalam tangan Tuhan. Dalam hal ini Daud bukan
menghadapi kejahatan dengan diam. Dia mengalahkan kejahatan, tapi bukan dengan
membalas kejahatan dengan kejahatan. Jadi untuk menaklukkan masalah, kita tidak
boleh hanya berdiam diri saja. Kita harus bertindak dengan pola pikir seperti
yang dipikirkan oleh KRISTUS, seperti yang diajarkan oleh Paulus kepada jemaat
di Roma.
ROMA 12 : 17, 21
17 Janganlah membalas kejahatan dengan kejahatan; lakukanlah
apa yang baik bagi semua orang! 21 Janganlah kamu kalah
terhadap kejahatan, tetapi kalahkanlah kejahatan dengan kebaikan!
Apa hasil dari
tindakan Daud? Setelah Absalom mati, semua orang Yehuda berbalik hatinya kepada
Daud dan memintanya kembali untuk menjadi raja. Simei merupakan orang yang
pertama sujud menyembah kepada Daud. Orang yang sebelumnya mencaci-maki,
melontarkan fitnah dan kutukan sambil melontari Daud dengan batu, berbalik
kepada Daud.
2 SAMUEL 19 : 18 lalu
menyeberang dari tempat penyeberangan untuk menyeberangkan keluarga raja dan
untuk melakukan apa yang dipandangnya baik. Maka Simei bin Gera sujud di depan
raja, ketika raja hendak menyeberangi sungai Yordan
Cursing in the
Bible is not only speaking evil of someone, but evil coming upon someone. If a
person is under a curse, according to the Bible, evil has come upon them in
some way. Sickness, tragedy, or bad circumstances are occurring in their lives.
We have been
redeemed from the curse, tetapi jika kita hidup dalam dosa, maka kita "breaking
covenant" yang menyebabkan membuka celah untuk musuh masuk dan
mendatangkan kutuk atas hidup kita (Ephesians 4:27), but, if we are walking where God wants us to walk,
a hundred curses against us would just bounce off and would do us no harm.
Kisah Bileam mengutuk
bangsa Israel adalah contoh yg baik untuk menjelaskan (Bil 22). Bileam adalah
petenung yg sangat sakti, apa yg dikutukinya pasti akan terjadi, kutukan dia
bukan hanya untuk satu org, dia dapat mengutuki ribuan org, atau bahkan dia
sanggup mengutuki ratusan ribu org sekaligus, bahkan dia sanggup untuk
mengutuki 2 juta org Israel, kutukannya itu skala internasional, weleh..weleh…
luarbiasa Mbah Bileam ini, rupanya dia
pakar dari segala petenung.
Bangsa Israel yg
berkemah di lembah, tidak tahu menahu bahwa diatas bukit ada dukun nan sakti yg
akan menenung mereka, agar mereka celaka dalam hidupnya.
Tetapi apa yg
terjadi? Ada TUhan Penjaga Israel yg tidak tinggal diam, mulut Bileam
diubahnya, sehingga setiap kali kutuk yg akan dilontarkan, berubah menjadi berkat.
Kejadian itu sampai 3x terjadi. Kutuk
tidak mempan terhadap umat Tuhan. Sebagaimana FIrman TUhan berkata: kutuk
tanpa alasan tidak akan dapat mengena pada kita (Ams. 26:2)
Kalau ada org yg mengutuki kita apa yg harus kita lakukan :
1. Jangan kita membalas dengan caci maki juga, atau balas mengutuk, tetapi, Ask God to forgive them, because many times they do not know what they are doing. If you intercede for such persons, you are obeying the Word, which allows the Holy Spirit to cancel the curse automatically if we are speaking good and praying for those who would seek to harm us.
Luk 6: 28 bless those who curse you, pray for those who mistreat you.
2. Ambilah otoritas Ilahi, dan Patahkan setiap kutuk didalam nama Yesus
3. Tetap percaya akan perlindungan Tuhan, renungkan dan kutiplah ayat di Maz 91
Have a blessed day !
No comments:
Post a Comment