Daily Devotion – Alive & Transformed
Dan sesudah berkata demikian, Ia menunjukkan tangan-Nya dan
lambung-Nya kepada mereka. Murid-murid itu bersukacita ketika mereka melihat
Tuhan. Yoh 20:20
Di dalam renungan kita, Yesus menampakkan diriNya kepada
murid-muridNya dan Yesus menunjukkan lukaNya kepada murid-muridNya. Kalau kita berbicara tentang “luka”, siapakah
diantara kita yang tidak pernah terluka? Luka fisik dapat dengan mudah terlihat
secara kasat mata. Akan tetapi, luka batin tidak mudah terlihat. Ada orang yang
mengatakan bahwa luka fisik mudah diobati sedangkan luka batin tidak mudah
diobati. Setiap hal atau peristiwa yang terjadi dalam hidup kita, pergumulan
yang kita hadapi maupun relasi kita dengan orang lain bisa membawa kita kepada
luka.
Bagaimana respon saudara saat anda terluka? Sebagai manusia,
ada beberapa respon wajar ketika seseorang terluka adalah :
a.) Menutupi lukanya atau menyimpan lukanya
Seseorang cenderung malu untuk menunjukkan lukanya pada
orang lain. Dia menutupi lukanya dari orang lain untuk menunjukkan bahwa
dirinya baik-baik saja. Tetapi tidak selamanya luka itu bisa ditutupi. Orang
yang menutupi luka atau menyimpan lukanya lebih cenderung menarik diri dari
pergaulan atau lebih suka menyendiri.
b.) Menyakiti orang lain atau
membalas dendam
Seseorang yang terluka cenderung untuk melukai orang lain,
apalagi kepada orang yang telah menyakiti dirinya. Dengan menyakiti orang lain
atau membalas dendam tidak berarti luka-luka seseorang akan sembuh. Justru hal
ini hanya akan menimbulkan luka-luka baru.
Lalu apakah yang Yesus lakukan dengan luka-lukanya?
1.) Yesus menunjukkan lukaNya untuk memperkenalkan diriNya kepada murid-muridNya (Yohanes20:20)
Yesus menunjukkan lukaNya untuk membuktikan bahwa Dialah
Yesus yang disalibkan, mati, dikuburkan dan bangkit untuk menyatakan
keilahianNya.
Yesus memberi teladan untuk bertindak walaupun Dia sedang
terluka. Walaupun Yesus Kristus terluka, Dia tetap bereksistensi dan berkarya.
Inilah kedewasaan pribadi yang ditunjukkan oleh Yesus. Luka yang dialami oleh
Yesus tidak menghalanginya untuk tetap bereksistensi dan berkarya. Orang yang
dewasa adalah orang yang mampu untuk tetap bereksistensi dan berkarya walupun
dia sedang terluka.
Yesus menggunakan lukaNya untuk memperkenalkan diriNya
kepada orang lain. Dia tidak berdiam diri, menjauhi orang lain serta melukai
orang lain ketika terluka. Yesus tetap bereksistensi dan tetap berkarya di
tengah kehidupan murid-muridNya walaupun Dia “terluka”.
2.) Melalui luka yang Yesus alami, Dia memberitakan damai sejahtera kepada orang lain (Yoh 20:21)
Ketika seseorang terluka, ada yang membalas dendam dan ada
pula yang menyimpan lukanya. Hal ini berbeda dengan Yesus. Ketika Yesus
terluka, Dia tetap membawa dan memberitakan damai sejahtera kepada orang lain.
Walaupun Yesus terluka, Dia tetap berbagi dan memberikan hidupNya bagi orang
lain.
Salah satu sifat anak Allah adalah membawa damai (Matius
5:9). Yesus mengatakan bahwa berbahagialah atau diberkatilah orang yang membawa
damai karena mereka akan disebut anak Allah. Inilah sikap seorang anak Allah.
Walaupun sedang terluka, seorang anak Allah tetap dapat membawa damai kepada
orang lain.
3.) Luka
yang Yesus alami merupakan sarana untuk mengampuni orang lain (Lukas
23:34)
Teriakan Yesus diatas kayu salib : Bapa ampunilah mereka…
adalah teriakn Yesus untuk mengampuni
org yg menyalibkanNya, org yg mencambukNya, prajurit yang merobek jubahNya.
Mengapa Yesus mengampuni orang yang melukaiNya? Karena Yesus tahu cara untuk
mencapai pemulihan atas luka-luka yaitu dengan mengampuni. Dengan mengampuni
kita berdamai dengan keadaan yang ada. Dengan mengampuni kita tidak mengingat
kesalahan orang lain (Forgive and Forget). Dengan kata lain, ketika kita
menolak untuk mengampuni orang lain sebenarnya kita sedang menghambat diri kita
untuk mencapai pemulihan atas luka-luka hidup kita.
Apa tindakan saudara ketika anda "terluka"? Kiranya
Roh Kudus memampukan saudara untuk
meneladani Kristus.
Have a blessed Thursday!
No comments:
Post a Comment