Friday, May 15, 2020

Women In The Bible 9

Daily Devotion – Alive & Transformed 

Debora,  the judge and the Warrior 


"Dengarlah, ya raja-raja! Pasanglah telingamu, ya pemuka-pemuka! Kalau aku, aku mau bernyanyi bagi Tuhan, bermazmur bagi Tuhan, Allah Israel."  Hakim-Hakim 5:3

Deborah and Barak PT - Gods War Plan | Best Bible Battles & War ...Dari sejak semula Tuhan menciptakan wanita bersama-sama dengan pria, untuk menjadi partner dalam mengelola bumi. Hawa diciptakan untuk menolng Adam dalam mengemban tugas yang Tuhan berikan. Tidak ada istilah, wanita itu kelas dua. Di dalam renungan hari ini kita melihat Tuhan memakai Debora, menjadi pemimpin, bahkan menjadi Hakim yang memerintah Israel selama 40 tahun ! bayangkan, bukan setahun, atau limat tahun, tetapi 40 tahun ! Karena itu, wanita janganlah merasa minder, dan meremehkan dirimu.

Untuk lebih mengerti lagi tentang Debora, bacalah kitab Hakim-hakim pasal 4 dan 5. cukup panjang, tetapi layak untuk dibaca dan direnungkan. 

Debora, meski berstatus ibu rumah tangga, tetapi Debora mampu menjalankan tugas yang dipercayakan Tuhan kepadanya yaitu sebagai hakim atas umat Israel. Debora seorang multitalent, dia seorang ibu rumah tangga, hakim, warrior, singer, song writer, bahkan nabiah !

Pernikahannya, serta mengurus keluarga, tidak menghalagi dia untuk ikut melayani Tuhan. Ruang kerja Debora tidak berada di istana atau di kantor yang bertingkat, melainkan di bawah pohon kurma di pegunungan Efraim.  Di situlah ia biasa menyelesaikan tugas-tugas kenegaraannya, di mana banyak orang datang kepadanya untuk meminta nasihat dan juga solusi untuk setiap permasalahan yang dihadapi.  Tugas yang tidak bisa dianggap mudah, apalagi bangsa Israel telah hidup di bawah penindasan  raja Kanaan itu dengan Sisera selaku kepala pasukan selama 20 tahun, apalagi Sisera mempunyai 900 kereta besi, sementara bangsa Israel tidak memiliki satu pun kereta perang; belum lagi konflik intern bangsa Israel yang semakin menjadi-jadi.  Sebagai wanita biasa, ada kemungkinan dia kurang dianggap oleh orang lain.

Meski menghadap situasi sulit Debora tidak menyerah.  Ketika Tuhan memanggilnya ia yakin Dia akan memberi kekuatan dan kemampuan kepadanya.  Melalui petunjuk dan perintah Tuhan ia memanggil Barak dan memerintahkannya mengumpulkan 10.000 orang dari suku Naftali dan Zebulon untuk pergi ke Gunung Tabor.

Debora mengerti batas-batas kemampuannya. Ada hal yang tidak bisa selesaikan sendirian. . Maka dia memerintahkan Barak untuk memimpin peperangan. Inilah respon barak:  "Jika engkau turut maju akupun maju, tetapi jika engkau tidak turut maju akupun tidak maju." (Hakim-Hakim  4:8).  Karena kepekaannya mendengar suara Tuhan dan keyakinannya bahwa Tuhan akan berperang ganti mereka, Debora beroleh keberanian untuk maju berperang bersama dengan Barak.  

Dengan penuh iman Debora berkata,  "'Bersiaplah, sebab inilah harinya Tuhan menyerahkan Sisera ke dalam tanganmu. Bukankah Tuhan telah maju di depan engkau?' Lalu turunlah Barak dari gunung Tabor dan sepuluh ribu orang mengikuti dia, dan Tuhan mengacaukan Sisera serta segala keretanya dan seluruh tentaranya oleh mata pedang di depan Barak, sehingga Sisera turun dari keretanya dan melarikan diri dengan berjalan kaki." (Hakim-Hakim 4:14-15).  Dan akhirnya Debora mampu membawa bangsa Israel kepada kemenangan yang gilang-gemilang.  Itu semua bukan karena gagah dan kuat manusia, tapi semata-mata karena Tuhan yang menyertainya.  "Demikianlah Allah pada hari itu menundukkan Yabin, raja Kanaan, di depan orang Israel."  (Hakim-Hakim 4:23).

Tuhan benar-benar menunjukkan kuasaNya dan menjadi Jehovah Nissi bagi bangsa Israel. Meski dipimpin seorang wanita bukan berarti Israel lemah dan mudah ditaklukkan.  Israel mempunyai Tuhan yang hidup dan berkuasa.  Tidak ada perkara yang mustahil bagi Tuhan!  Dia sanggup memakai Debora sebagai pahlawan bagi bangsa Israel.  "Tetapi apa yang bodoh bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan orang-orang yang berhikmat, dan apa yang lemah bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan apa yang kuat, dan apa yang tidak terpandang dan yang hina bagi dunia, dipilih Allah, bahkan apa yang tidak berarti, dipilih Allah untuk meniadakan apa yang berarti, supaya jangan ada seorang manusiapun yang memegahkan diri di hadapan Allah." (1 Korintus 1:27-29).

Karena itu Deborah menaikkan pujian dan pengagungan bagi Tuhan, nyanyian syukur karena Tuhan telah menjadi pembela bagi bangsanya.  Sungguh,  "Jika Allah di pihak kita, siapakah yang akan melawan kita?" (Roma 8:31b).  Di dalam Tuhan, kita lebih daripada pemenang.

Kenyataan dari Seorang Debora : 

1. Tuhan dapat memakai siapa saja, bahkan seorang ibu rumah tangga.
Ingatlah, yang membunuh Sisera, panglima musuh yang menakutkan, bukan Barak,  tetapi Yael, seorang ibu yang biasa memasak susu didalam kemah !
Hakim 4:21 Tetapi Yael, isteri Heber, mengambil patok kemah, diambilnya pula palu, mendekatinya diam-diam, lalu dilantaknyalah patok itu masuk ke dalam pelipisnya sampai tembus ke tanah--sebab ia telah tidur nyenyak karena lelahnya--maka matilah orang itu.
Karena itu para kaum wanita, jangan remehkan potensi yang Tuhan berikan dalam hidupmu. Segala tantangan pasti bisa diatasi, ada Tuhan diatas segalanya !

2. Debora memilki time management yang baik.
Dia dapat mengatur waktu untuk mengatur rumah tangganya, serta profesinya dia sebagai Hakim. Untuk mengatur bangsa Israel selama 40 tahun, bukanlah perkara yang mudah, apalagi, saat itu mereka sedang dalam penjajahan musuh. Pastilah banyak intrik-intrik yang terjadi didalamnya.

3. Debora memiliki hubungan yang erat dengan Tuhan.
Dia dapat dengan yakin mengatakan kepada Barak bahwa Tuhan akan menyerahkan musuhnya pada hari itu. Serta mengatakan bahwa Sisera akan dibunuh oleh seorang wanita. Debora mampu menjalankan profesinya dengan baik, karena adanya Tuhan yang menyertainya. Tuhan memberi hikmat dan otoritas didalam menjalankan tugas-tugasnya.

4. Debora merasa secure didalam Tuhan.
Debora tidak merasa irihati, kuatir tersaingi, tidak merasa nanti kedudukannya akan tergeser, atau bertanya kepada Tuhan, kenapa bukan aku yang menaklukkan Sisera? Bagi seorang Debora tidaklah penting siapa yang membunuh Sisera, meski ada wanita lain yang Tuhan pakai untuk membunuh musuh besar Israel,

5. Debora seorang pemuji
Debora menyanyikan pujian bagi Tuhan secara spontan. Pujian pengagungan kepada Tuhan selalu ada di bibirnya. Bahkan itu nyanyain terpanjang didalam Alkitab, 31 ayat ! Kekuatan kehidupan Debora ada didalam ucapan syukur kepada Tuhan.

Apa yang kita dapat pelajari dari seorang Debora?

1. Be Obedient 
Jika Tuhan menyuruh saudara untuk melakukan sesuatu atau pergi ke suatu tempat, daripada ragu dan gentar, dengarkanlah panggilanNya. Kalau Tuhan sudah merencanakan, Dia yang akan menyediakan.

2. Be Courageous
Ada ungkapan mengatakan : "God doesn't call the qualified, He qualifies the called" (Tuhan tidak memanggil orang yang mampu, tetapi Dia memberikan kemampuan bagi orang yang terpanggil). Ini terjadi di renungan hari ini. Melalukan sesuatu diluar zona nyaman untuk memuliakan Tuhan, bukanlah sesuatu yang mudah, dibutuhkan keberanian, dan keteguhan.

3. Stand True
Never waiver in your faith. We may not always know what the road ahead will look like, but we only need to remember that God will faithfully guide us and lead the way. (Jangan bimbang dan ragu, bisa saja kita tidak tahu jalan didepan kita seperti apa, tetapi hal yang patut kita ingat, Tuhan yang membimbing dan menuntun setiap jalan itu setia)

Have a blessed Friday !

No comments:

Post a Comment