Debora, the judge and the Warrior
"Dengarlah,
ya raja-raja! Pasanglah telingamu, ya pemuka-pemuka! Kalau aku, aku mau bernyanyi
bagi Tuhan, bermazmur bagi Tuhan, Allah Israel." Hakim-Hakim 5:3
Dari sejak
semula Tuhan menciptakan wanita bersama-sama dengan pria, untuk menjadi partner
dalam mengelola bumi. Hawa diciptakan untuk menolng Adam dalam mengemban tugas
yang Tuhan berikan. Tidak ada istilah, wanita itu kelas dua. Di dalam renungan
hari ini kita melihat Tuhan memakai Debora, menjadi pemimpin, bahkan menjadi
Hakim yang memerintah Israel selama 40 tahun ! bayangkan, bukan setahun, atau
limat tahun, tetapi 40 tahun ! Karena itu, wanita janganlah merasa minder, dan
meremehkan dirimu.
Untuk lebih
mengerti lagi tentang Debora, bacalah kitab Hakim-hakim pasal 4 dan 5. cukup panjang, tetapi layak untuk dibaca dan direnungkan.
Debora, meski
berstatus ibu rumah tangga, tetapi Debora mampu menjalankan tugas yang
dipercayakan Tuhan kepadanya yaitu sebagai hakim atas umat Israel. Debora seorang multitalent, dia seorang ibu rumah tangga, hakim, warrior, singer, song writer, bahkan nabiah !
Pernikahannya, serta mengurus keluarga, tidak menghalagi dia untuk ikut
melayani Tuhan. Ruang kerja Debora tidak berada di istana atau di kantor yang
bertingkat, melainkan di bawah pohon kurma di pegunungan Efraim. Di
situlah ia biasa menyelesaikan tugas-tugas kenegaraannya, di mana banyak orang
datang kepadanya untuk meminta nasihat dan juga solusi untuk setiap
permasalahan yang dihadapi. Tugas yang tidak bisa dianggap mudah, apalagi
bangsa Israel telah hidup di bawah penindasan raja Kanaan itu dengan
Sisera selaku kepala pasukan selama 20 tahun, apalagi Sisera mempunyai 900
kereta besi, sementara bangsa Israel tidak memiliki satu pun kereta perang;
belum lagi konflik intern bangsa Israel yang semakin
menjadi-jadi. Sebagai wanita biasa, ada kemungkinan dia kurang dianggap
oleh orang lain.
Meski menghadap situasi sulit Debora tidak menyerah. Ketika Tuhan memanggilnya ia yakin Dia akan memberi kekuatan dan kemampuan kepadanya. Melalui petunjuk dan perintah Tuhan ia memanggil Barak dan memerintahkannya mengumpulkan 10.000 orang dari suku Naftali dan Zebulon untuk pergi ke Gunung Tabor.
Debora
mengerti batas-batas kemampuannya. Ada hal yang tidak bisa selesaikan
sendirian. . Maka dia memerintahkan Barak untuk memimpin peperangan. Inilah respon
barak: "Jika engkau turut maju akupun maju, tetapi jika
engkau tidak turut maju akupun tidak maju." (Hakim-Hakim
4:8). Karena kepekaannya mendengar suara Tuhan dan keyakinannya bahwa
Tuhan akan berperang ganti mereka, Debora beroleh keberanian untuk maju
berperang bersama dengan Barak.
Dengan penuh iman Debora berkata, "'Bersiaplah,
sebab inilah harinya Tuhan menyerahkan Sisera ke dalam tanganmu. Bukankah Tuhan
telah maju di depan engkau?' Lalu turunlah Barak dari gunung Tabor dan sepuluh
ribu orang mengikuti dia, dan Tuhan mengacaukan Sisera serta segala keretanya
dan seluruh tentaranya oleh mata pedang di depan Barak, sehingga Sisera turun
dari keretanya dan melarikan diri dengan berjalan kaki." (Hakim-Hakim
4:14-15). Dan akhirnya Debora mampu membawa bangsa Israel kepada
kemenangan yang gilang-gemilang. Itu semua bukan karena gagah dan kuat
manusia, tapi semata-mata karena Tuhan yang menyertainya. "Demikianlah
Allah pada hari itu menundukkan Yabin, raja Kanaan, di depan orang
Israel." (Hakim-Hakim 4:23).
Tuhan benar-benar menunjukkan kuasaNya dan menjadi Jehovah Nissi bagi bangsa Israel. Meski dipimpin seorang wanita bukan berarti Israel lemah dan mudah ditaklukkan. Israel mempunyai Tuhan yang hidup dan berkuasa. Tidak ada perkara yang mustahil bagi Tuhan! Dia sanggup memakai Debora sebagai pahlawan bagi bangsa Israel. "Tetapi apa yang bodoh bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan orang-orang yang berhikmat, dan apa yang lemah bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan apa yang kuat, dan apa yang tidak terpandang dan yang hina bagi dunia, dipilih Allah, bahkan apa yang tidak berarti, dipilih Allah untuk meniadakan apa yang berarti, supaya jangan ada seorang manusiapun yang memegahkan diri di hadapan Allah." (1 Korintus 1:27-29).
Karena itu Deborah menaikkan pujian dan pengagungan bagi Tuhan, nyanyian syukur karena Tuhan telah menjadi pembela bagi bangsanya. Sungguh, "Jika Allah di pihak kita, siapakah yang akan melawan kita?" (Roma 8:31b). Di dalam Tuhan, kita lebih daripada pemenang.
Kenyataan dari Seorang Debora :
Tuhan benar-benar menunjukkan kuasaNya dan menjadi Jehovah Nissi bagi bangsa Israel. Meski dipimpin seorang wanita bukan berarti Israel lemah dan mudah ditaklukkan. Israel mempunyai Tuhan yang hidup dan berkuasa. Tidak ada perkara yang mustahil bagi Tuhan! Dia sanggup memakai Debora sebagai pahlawan bagi bangsa Israel. "Tetapi apa yang bodoh bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan orang-orang yang berhikmat, dan apa yang lemah bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan apa yang kuat, dan apa yang tidak terpandang dan yang hina bagi dunia, dipilih Allah, bahkan apa yang tidak berarti, dipilih Allah untuk meniadakan apa yang berarti, supaya jangan ada seorang manusiapun yang memegahkan diri di hadapan Allah." (1 Korintus 1:27-29).
Karena itu Deborah menaikkan pujian dan pengagungan bagi Tuhan, nyanyian syukur karena Tuhan telah menjadi pembela bagi bangsanya. Sungguh, "Jika Allah di pihak kita, siapakah yang akan melawan kita?" (Roma 8:31b). Di dalam Tuhan, kita lebih daripada pemenang.
Kenyataan dari Seorang Debora :
1. Tuhan dapat memakai siapa saja,
bahkan seorang ibu rumah tangga.
Ingatlah,
yang membunuh Sisera, panglima musuh yang menakutkan, bukan Barak, tetapi Yael, seorang ibu yang biasa memasak
susu didalam kemah !
Hakim 4:21 Tetapi Yael, isteri Heber, mengambil patok
kemah, diambilnya pula palu, mendekatinya diam-diam, lalu dilantaknyalah patok
itu masuk ke dalam pelipisnya sampai tembus ke tanah--sebab ia telah tidur
nyenyak karena lelahnya--maka matilah orang itu.
Karena itu
para kaum wanita, jangan remehkan potensi yang Tuhan berikan dalam hidupmu. Segala
tantangan pasti bisa diatasi, ada Tuhan diatas segalanya !
2. Debora memilki time management yang
baik.
Dia dapat
mengatur waktu untuk mengatur rumah tangganya, serta profesinya dia sebagai
Hakim. Untuk mengatur bangsa Israel selama 40 tahun, bukanlah perkara yang
mudah, apalagi, saat itu mereka sedang dalam penjajahan musuh. Pastilah banyak
intrik-intrik yang terjadi didalamnya.
3. Debora memiliki hubungan yang erat
dengan Tuhan.
Dia dapat
dengan yakin mengatakan kepada Barak bahwa Tuhan akan menyerahkan musuhnya pada
hari itu. Serta mengatakan bahwa Sisera akan dibunuh oleh seorang wanita.
Debora mampu menjalankan profesinya dengan baik, karena adanya Tuhan yang
menyertainya. Tuhan memberi hikmat dan otoritas didalam menjalankan
tugas-tugasnya.
4. Debora merasa secure didalam Tuhan.
Debora tidak
merasa irihati, kuatir tersaingi, tidak merasa nanti kedudukannya akan
tergeser, atau bertanya kepada Tuhan, kenapa bukan aku yang menaklukkan Sisera?
Bagi seorang Debora tidaklah penting siapa yang membunuh Sisera, meski ada
wanita lain yang Tuhan pakai untuk membunuh musuh besar Israel,
5. Debora seorang pemuji
Debora
menyanyikan pujian bagi Tuhan secara spontan. Pujian pengagungan kepada Tuhan
selalu ada di bibirnya. Bahkan itu nyanyain terpanjang didalam Alkitab, 31 ayat
! Kekuatan kehidupan Debora ada didalam ucapan syukur kepada Tuhan.
Apa yang kita
dapat pelajari dari seorang Debora?
1. Be
Obedient
Jika Tuhan
menyuruh saudara untuk melakukan sesuatu atau pergi ke suatu tempat, daripada
ragu dan gentar, dengarkanlah panggilanNya. Kalau Tuhan sudah merencanakan, Dia
yang akan menyediakan.
2. Be
Courageous
Ada ungkapan
mengatakan : "God doesn't call the
qualified, He qualifies the called" (Tuhan tidak memanggil orang yang
mampu, tetapi Dia memberikan kemampuan bagi orang yang terpanggil). Ini
terjadi di renungan hari ini. Melalukan sesuatu diluar zona nyaman untuk
memuliakan Tuhan, bukanlah sesuatu yang mudah, dibutuhkan keberanian, dan
keteguhan.
3. Stand
True
Never waiver
in your faith. We may not always know what the road ahead will look like, but
we only need to remember that God will faithfully guide us and lead the way.
(Jangan bimbang dan ragu, bisa saja kita tidak tahu jalan didepan kita seperti
apa, tetapi hal yang patut kita ingat, Tuhan yang membimbing dan menuntun
setiap jalan itu setia)
Have a blessed Friday !
No comments:
Post a Comment