Don’t Call Me Naomi…
(jangan
panggil aku, Naomi)
Ruth 1:19 Dan berjalanlah keduanya
sampai mereka tiba di Betlehem. Ketika mereka masuk ke Betlehem, gemparlah
seluruh kota itu karena mereka, dan perempuan-perempuan berkata: "Naomikah
itu?" 1:20 Tetapi ia berkata kepada mereka: "Janganlah sebutkan aku
Naomi; sebutkanlah aku Mara, sebab Yang Mahakuasa telah melakukan banyak yang
pahit kepadaku. 1:21 Dengan tangan yang penuh aku pergi, tetapi dengan tangan
yang kosong TUHAN memulangkan aku. Mengapakah kamu menyebutkan aku Naomi,
karena TUHAN telah naik saksi menentang aku dan Yang Mahakuasa telah mendatangkan
malapetaka kepadaku."
Bacalah
seluruh kitab Rut, agar dapat memahami isi renungan ini
Beban hidup
yang sangat berat dapat menjadikan seseorang berkeluh kesah, apalagi dengan
situasi yang sedang kita alami saat ini, yang menurut para ahli, mengalami kemunduran ekonomi. Demikian
juga dengan Naomi. Begitu berat beban hidup yang dialami, sehingga dia minta
dipanggil Mara.
Arti nama
Naomi adalah: manis, elok, sukacitaku.
Sedangkan arti nama Mara : pahit.
Naomi meminta jangan dipanggil namaku Naomi lagi (si elok) tetapi panggilah
Mara (si pahit). Mengapa sampai seperti itu?
Kegagalan
demi kegagalan yang menimpa rumah tangganya ketika tinggal di Moab, menjadikan
hidupnya terasa pahit. Jikalau tidak ada solusi, orang yang mengalami kepahitan
akan semakin merasa sia-sia hidupnya, sukacita lenyap, gairah dan semangat
hidup juga sirna. Menjalani hari-harinya terasa berat sekali.
Mengapa Naomi
dapat mengalami kondisi yang demikian berat dalam kehidupanya? Mengapa hidupnya
begitu pahit, sampai dia meminta namanya dipanggil, si pahit?
Kisah ini
adalah kisah yang memilukan dan menyedihkan, tragedy demi tragedy terjadi
didalam hidupnya.
1.Melarikan diri dari masalah
(Rut 1:1)
Keluarga
Elimelekh dan Naomi menghadapi masalah serius dalam kehidupannya. Mereka menghadapi kondisi ekonomi yang morat-marit, paceklik, bisnis gagal, serta
terjadi bencana kelaparan di tempat mereka tinggal, Betlehem. Ternyata tinggal di negri
perjanjian, tidak kebal dari bencana, tidak kebal dari masalah. Persoalan yang penting adalah: “bagaimana sikap dan keputusan saat berhadapan dengan masalah.”
Keputusan
Elimelekh dan Naomi adalah segera meninggalkan Betlehem menuju Moab. Bersama
Mahlon dan Kilyon anak-anaknya mereka melarikan diri dari problem yang
dihadapi. Padahal, acapkali Tuhan mengizinkan problem atau masalah terjadi
untuk membentuk kehidupan orang percaya makin berkenan. Tuhan bisa bekerja
melalui keadaan yang tidak baik untuk maksudNya yang mulia. Tuhan mau agar kita
menghadapi masalah bersamaNya, bukannya meninggalkan apalagi melarikan diri
dari Tuhan. Jangan cepat menyerah ! Naomi tinggal di tanah perjanjian, harusnya dia tetap dapat tinggal disitu karena masih ada Tuhan! teman-teman Naomi masih stay disana, mereka tetap bertahan!
2.Meninggalkan Tanah Pernjanjian (Rut 1:1)
Arti nama Betlehem
adalah “rumah roti”. Ironis sekali, di rumah roti, tempat yang limpah dengan
gandum, terjadi kelaparan! produksi gandum gagal berkali-kali, sehingga
terjadi kelaparan. Sayang sekali Naomi tidak bertahan dan berseru-seru kepada
Tuhan di Betlehem. Ia meninggalkan Betlehem dengan pikiran agar bebas dari kelaparan
yang membuatnya sengsara, agar bebas dari kondisi yang tidak menyenangkan.
Tidak salah untuk pindah ke kota lain asalkan berada dalam tuntunan Tuhan,
tetapi pilihan Naomi keluar dari tanah perjanjian, pindah ke Moab! kenapa dia memilih pindah ke Moab?
Keputusan
Elimelekh dan Naomi ini bertentangan dengan yang tertulis dalam Mazmur 37:3, "diamlah di negeri dan berlakulah setia".
Umat Israel diharapkan tetap setia tinggal di Tanah Perjanjian, apapun yang
terjadi disana. Meninggalkan Tanah Perjanjian, berarti meninggalkan Perjanjian
yang ada antara Allah Israel dan UmatNya.
Keputusan
Elimelekh dan Naomi ini kelihatannya biasa saja, sebagaimana suatu keluarga
pindah ke tempat lain untuk mencari kehidupan yang lebih baik. Tetapi
sesungguhnya keputusan ini membatalkan perjanjian Allah dengan mereka. Dan itu masalah yang serius.
3.Menetap di Negri Penyembah Berhala (Ayat
1-2)
Mungkin saat
itu Moab tempat yang paling cocok untuk berbisnis, menguntungkan, serta kota yang maju
saat itu, dan dapat menjadi solusi dari masalahnya.
Moab adalah keturunan Lot dengan anaknya sendiri (Kej 19:33-38). Nama itu kemudian berkembang menjadi bangsa Moab. Di Moab, penuh dengan penyembahan berhala. Dengan demikian arti rohani “pergi ke Moab” menunjukkan persekutuan dengan dunia ini dalam kedangingan/hawa nafsu. Jikalau seorang meninggalkan persekutuan dengan Yesus Kristus roti hidup (rumah roti), itu lalu mulai bersekutu dengan dosa dunia, maka akan mengalami kegagalan demi kegagalan, kemerosotan rohani terjadi, penderitaan dialami.
Apa yang
terjadi saat mereka pindah ke Moab ? suaminya, Elimelekh mati !! Elimelekh
meninggalkan Bethlehem pindah ke Moab untuk menghindari bahaya kelaparan yang
dapat mengakibatkan kematian, tetapi ironisnya, di negri perantauan, malah
Elimelekh menghadapi kematian!
Ketika suaminya meninggal dunia, Naomi tidak segera sadar. Dia tidak segera pulang ke Betlehem. Akibatnya, anak-anaknya bergaul dan kawin dengan perempuan Moab. Dalam Ulangan 23:3 dikatakan orang Moab dilarang masuk dalam jemaat Tuhan, apalagi mengambil istri orang Moab. Tanggung jawab orang tua Kristen adalah mendidik anak-anaknya, agar memahami firman Tuhan dengan baik, agar tidak berpasangan/kawin dengan orang yang tidak seiman (2 Kor 6:14).
Bencana apalagi yang dihadapinya? Kedua anak laki-lakinya, meninggal! Betapa hancurnya hati Naomi! Suaminya, teman dikala suka dan duka meninggalkan dia selamanya. Kemudian kedua anaknya yang menjadi tumpuan harapannya, juga meninggal! hilanglah harapannya, hilanglah gairah hidupnya, mungkin yang ada hanyalah penyelesalan, akh…seandainya aku dapat bertahan di Betlehem….
Ketika suaminya meninggal dunia, Naomi tidak segera sadar. Dia tidak segera pulang ke Betlehem. Akibatnya, anak-anaknya bergaul dan kawin dengan perempuan Moab. Dalam Ulangan 23:3 dikatakan orang Moab dilarang masuk dalam jemaat Tuhan, apalagi mengambil istri orang Moab. Tanggung jawab orang tua Kristen adalah mendidik anak-anaknya, agar memahami firman Tuhan dengan baik, agar tidak berpasangan/kawin dengan orang yang tidak seiman (2 Kor 6:14).
Bencana apalagi yang dihadapinya? Kedua anak laki-lakinya, meninggal! Betapa hancurnya hati Naomi! Suaminya, teman dikala suka dan duka meninggalkan dia selamanya. Kemudian kedua anaknya yang menjadi tumpuan harapannya, juga meninggal! hilanglah harapannya, hilanglah gairah hidupnya, mungkin yang ada hanyalah penyelesalan, akh…seandainya aku dapat bertahan di Betlehem….
Elimelekh dan
kedua anaknya laki-laki meninggal tanpa memiliki keturunan. Bagi Umat Israel,
jika seseorang tidak memiliki keturunan, berarti nama orang itu terputus. Dan
ini berarti, identitasnya sebagai umat pilihan Tuhan lenyap. Itu sebabnya, bagi
umat Israel berlaku Hukum Penebusan (Imamat 25), agar jangan ada seorang yang
lenyap identitasnya sebagai Umat Tuhan, yaitu agar namanya dapat ditegakkan
diatas milik pusakanya (Rut 4:9-10). Jadi, ketika Naomi kehilangan suami dan
kedua anaknya laki-laki tanpa adanya keturunan, maka sebagai isteri, Naomi
telah gagal karena tidak dapat menegakkan nama keluarganya. Dan itu adalah aib.
4. Kembali ke tanah Perjanjian
Tetapi puji
syukur, sekalipun Naomi telah gagal, ia bertekad untuk bangkit dan mengambil keputusan untuk
pulang ke tanah Israel (Rut 1:6). Dia tidak peduli orang akan membicarakan dia
apa, dia tidak peduli orang akan memandang dia seperti apa, karena suaminya dan
kedua anaknya meninggal. Dan keputusan yang diambil itu tepat ! Naomi pulang
dengan tangan kosong, berbeda sewaktu dia keluar dari Bethlehem. Tetapi dia
tidak peduli, dia rindu akan kampong halamannya, tanah perjanjian.
Tuhan
menghargai keputusan ini, dan memberikan keberhasilan kepada Naomi. Melalui
Rut, menantunya, dan juga Boas, sanak saudara suaminya, maka Naomi memperoleh
anak laki-laki, yang menegakkan nama keluarganya.
Dimasa tuanya, Naomi, Tuhan memberikan penghiburan. Tahun-tahun yang penuh kegagalan, tahun-tahun yang penuh penderitaan, kesusahan, digantikan dengan sukacita oleh Tuhan, karena Naomi mengambil keputusan untuk kembali ke tanah perjanjian, kembali ke jalannya Tuhan !
Rut 4:14 Sebab itu perempuan-perempuan
berkata kepada Naomi: "Terpujilah TUHAN, yang telah rela menolong engkau
pada hari ini dengan seorang penebus. Termasyhurlah kiranya nama anak itu di
Israel. 4:15 Dan dialah yang akan
menyegarkan jiwamu dan memelihara engkau pada waktu rambutmu telah putih; sebab
menantumu yang mengasihi engkau telah melahirkannya, perempuan yang lebih
berharga bagimu dari tujuh anak laki-laki."4:16 Dan Naomi mengambil anak itu serta meletakkannya pada
pangkuannya dan dialah yang mengasuhnya.
Dimasa tuanya, Naomi, Tuhan memberikan penghiburan. Tahun-tahun yang penuh kegagalan, tahun-tahun yang penuh penderitaan, kesusahan, digantikan dengan sukacita oleh Tuhan, karena Naomi mengambil keputusan untuk kembali ke tanah perjanjian, kembali ke jalannya Tuhan !
Apa yang kita pelajari dari wanita Naomi
ini?
1. Tidak ada jaminan hidup yang kita jalani berjalan
mulus dan lancar tanpa rintangan dan kesulitan.
Hidup tidak
selamanya akan sukses dan mudah, terkadang perlu perjuangan menghadapi
kesesakan. Bahkan bisa mengalami kegagalan. Kehidupan di dunia ini ada duri dan
onak yang mewarnai, membuat kita terluka, sakit secara fisik, emosi, lelah dan
letih didalam jiwa. Terhadap semuanya ini, jangan sampai kita melupakan Tuhan. Jangan pernah meninggalkan persekutuan dengan Tuhan. Jikalau ada yang
tak berkenan, akui dosa dan mohon pengampunan Tuhan, terima anugrahNya, karena Tuhan dapat
membentuk karakter dan iman lewat kesulitan. Jikalau ada yang jauh dari Tuhan,
segeralah kembali on the right track,
sebelum yang lebih buruk terjadi.
2. God Continues to Move During Hardships.
Terkadang kita
merasa Allah meninggalkan kita, saat tragedy terjadi. Naomi yang kembali dengan
tangan kosong, kehilangan segalanya, miskin dan tidak ada harapan, tidak bearti
bahwa Allah tidak sanggup memulihkan hidupnya. Allah tetap bekerja didalam
hidupnya dan Allah mengubahkan hidupnya. Dan DIA mau melakukannya untuk saudara !
Have a blessed Saturday !
No comments:
Post a Comment