Friday, June 5, 2020

KECEMASAN DALAM PEKERJAAN

Daily Devotion – Alive & Transformed  
Serial Pekerjaan 5

Overcoming Anxiety Upon Entering the Workplace


Bekerja memberi kita banyak peluang untuk cemas. Kita mungkin cemas tentang kemampuan kita menyelesaikan semua tugas yang diberikan sesuai dengan ekspektasi Bos kita, tentang kesuksesan vs kegagalan, atau tentang hubungan professional dengan bos dan rekan kerja. Tidak satu pun dari kecemasan ini hal yang baru.  Semua menemukan preseden - dan harapan - dalam Alkitab.

DEFINISI ANXIETY (diambil dari kamus bahasa Inggris)

1. Intense, excessive and persistent worry and fear about everyday situations. ( Ketakutan dan kekuatiran  yang intens, berlebihan dan terus-menerus tentang situasi sehari-hari.)

2. A feeling of worry, nervousness, or unease about something with an uncertain outcome. (Perasaan khawatir, gugup, atau gelisah tentang sesuatu yang hasilnya yang tidak pasti.)

Pada dasarnya rasa kuatir dan cemas adalah bagian dari kehidupan. Tidak ada manusia yang tidak pernah kuatir, bahkan di dalam orang yang paling rohani sekalipun.

Contoh-contoh dalam Alkitab:

1. Waktu aku takut, aku ini percaya kepada-Mu; (Maz 56:3)
2. Aku telah mencari TUHAN, lalu Ia menjawab aku, dan melepaskan aku dari segala kegentaranku (Maz 34 :4)
3. “Janganlah hatimu menjadi gelisah; percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku.” (Yoh 14:1)
4. Apabila bertambah banyak pikiran dalam batinku, penghiburan-Mu menyenangkan jiwaku. (maz 94:19)

Ayat –ayat di atas menunjukkan bahwa kecemasan sangatlah normal dalam kehidupan setiap orang ketika kita menghadapi ketidakpastian.

RASA BERHARGA, KONTROL, DAN HARAPAN

Kecemasan seringkali dapat menjadi manifestasi fisik dari persepsi dan narasi tertentu (biasanya negative) yang masuk ke dalam pikiran kita. Dalam hal ini kita sebagai orang Kristen juga mengakui adanya perbedaan individu dalam hal neurobiology, kimia otak, pengalaman masa lalu yang menyakitkan sehingga menyebabkan trauma; semua faktor-faktor ini berperan dalam membuat kita 
merasa cemas dan kuatir.

Dalam dunia kerja, beberapa pikiran negative yang mungkin timbul seperti, “Saya tidak cukup baik, atau ini bukan tempat saya, saya tidak seharusnya berada di sini.” Di balik pemikiran ini narasi yang dibangun dalam diri kita adalah tentang rasa berharga, “Apakah saya pantas dihargai dan diterima?”
Atau kita mungkin menjadi lumpuh di tempat kerja dan berkata-kata negative pada diri sendiri, “saya tidak bisa membuat kesalahan”, atau” Jika saya menunjukkan kelemahan, orang lain akan menyangka bahwa saya adalah tidak kompeten”. Di belakang pikiran-pikiran ini ada sebuah narasi tentang kontrol, kita ingin mengendalikan dan mengatur keadaan di tempat kerja dan pemikiran orang tentang kita . Sayangnya ada banyak hal di dalam kehidupan ini yang berada di luar kendali kita.

Atau jika pekerjaan tidak berjalan dengan baik, kita mungkin berpikir, “Segala sesuatunya tidak akan pernah menjadi lebih baik”, atau “saya akan gagal, atau saya tidak akan pernah maju”. Di balik pikiran-pikiran ini ada sebuah narasi tentang harapan. Apakah saya memiliki harapan untuk masa depan saya? Maka kekuatiran, kecemasan mulai muncul, berkecamuk dalam pikiran.
Dan bukankah Alkitab memberikan jawaban atas setiap narasi tentang rasa berharga, control, dan pengharapan?

Allah yang menjadikan kita berharga di dalam Yesus, Dia yang memegang kendali atas setiap kehidupan dan seluruh alam semesta, dan Dia juga yang berkata bahwa Masa Depan kita adalah masa depan yang penuh harapan.

Rom 8:31 Sebab itu apakah yang akan kita katakan tentang semuanya itu? Jika Allah di pihak kita, siapakah yang akan melawan kita? 8:32 Ia, yang tidak menyayangkan Anak-Nya sendiri, tetapi yang menyerahkan-Nya bagi kita semua, bagaimanakah mungkin Ia tidak mengaruniakan segala sesuatu kepada kita bersama-sama dengan Dia?

PETUNJUK PRAKTIS MENGATASI ANXIETY

1. Self-Talk, tanyakan pada diri sendiri, “mengapa saya merasa cemas?”. Setiap kecemasan berakar pada suatu permasalahan. Cobalah mengidentifikasi alasan utama kita merasa cemas.  Berpikirlah secara logis, sederhana, hindari pikiran yang rumit dan jelimet.

2. Listen , dengarkan suara dan janji Tuhan melalui Alkitab. Janji apa yang Yesus berikan agar kita tidak khawatir? Janji-janji apa yang tertulis? Perkatakan firman Tuhan dan dengarkanlah suara Roh Kudus dalam hatimu.

3. Share, bagikan masalahmu dengan saudara seiman di komsel atau kepada pemimpin rohanimu. Apakah di tempat kerjamu ada orang-orang yang bisa dipercaya untuk berbagi masalah? Berbagi cerita dengan orang lain sangat membantu kita mengatasi kecemasan.

4. Do, Kerjakan hal-hal yang konstruktif. Saat merasa cemas, jangan terbawa oleh perasaan cemas dan emosi negative, mulai melakukan hal-hal yang membangun dirimu dan orang lain. Hal yang bisa kita kerjakan ketika dilanda kecemasan, mungkin bukan hal yang besar, cukup hal-hal yang kecil, tetapi membangun. Bertanya kabar kepada orang tua atau keluarga melalui pesan singkat misalnya.

Mat 6:34 Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari besok, karena hari besok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari."

Give yourself to today’s trouble. Be about the business of today. Leave tomorrow’s uncertainties to your Father. (David Powlison)

Have a blessed day !

No comments:

Post a Comment