Daily Devotion – Alive &
Transformed
Serial Pekerjaan 5
Bekerja memberi kita banyak peluang untuk
cemas. Kita mungkin cemas tentang kemampuan kita menyelesaikan semua tugas yang
diberikan sesuai dengan ekspektasi Bos kita, tentang kesuksesan vs kegagalan,
atau tentang hubungan professional dengan bos dan rekan kerja. Tidak satu pun
dari kecemasan ini hal yang baru. Semua
menemukan preseden - dan harapan - dalam Alkitab.
DEFINISI ANXIETY (diambil dari kamus bahasa
Inggris)
1. Intense, excessive and persistent worry
and fear about everyday situations. ( Ketakutan dan kekuatiran yang intens, berlebihan dan terus-menerus
tentang situasi sehari-hari.)
2. A feeling of worry, nervousness, or
unease about something with an uncertain outcome. (Perasaan khawatir, gugup,
atau gelisah tentang sesuatu yang hasilnya yang tidak pasti.)
Pada dasarnya rasa kuatir dan cemas adalah
bagian dari kehidupan. Tidak ada manusia yang tidak pernah kuatir, bahkan di
dalam orang yang paling rohani sekalipun.
Contoh-contoh dalam Alkitab:
1.
Waktu aku takut, aku ini percaya kepada-Mu; (Maz 56:3)
2. Aku
telah mencari TUHAN, lalu Ia menjawab aku, dan melepaskan aku dari segala
kegentaranku (Maz 34 :4)
3. “Janganlah
hatimu menjadi gelisah; percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku.”
(Yoh 14:1)
4. Apabila
bertambah banyak pikiran dalam batinku, penghiburan-Mu menyenangkan jiwaku.
(maz 94:19)
Ayat –ayat di atas menunjukkan bahwa
kecemasan sangatlah normal dalam kehidupan setiap orang ketika kita menghadapi
ketidakpastian.
RASA BERHARGA, KONTROL, DAN HARAPAN
Kecemasan seringkali dapat menjadi
manifestasi fisik dari persepsi dan narasi tertentu (biasanya negative) yang
masuk ke dalam pikiran kita. Dalam hal ini kita sebagai orang Kristen juga
mengakui adanya perbedaan individu dalam hal neurobiology, kimia otak,
pengalaman masa lalu yang menyakitkan sehingga menyebabkan trauma; semua
faktor-faktor ini berperan dalam membuat kita
merasa cemas dan kuatir.
Dalam dunia kerja, beberapa pikiran
negative yang mungkin timbul seperti, “Saya tidak cukup baik, atau ini bukan
tempat saya, saya tidak seharusnya berada di sini.” Di balik pemikiran ini
narasi yang dibangun dalam diri kita adalah tentang rasa berharga, “Apakah saya
pantas dihargai dan diterima?”
Atau kita mungkin menjadi lumpuh di tempat
kerja dan berkata-kata negative pada diri sendiri, “saya tidak bisa membuat
kesalahan”, atau” Jika saya menunjukkan kelemahan, orang lain akan menyangka
bahwa saya adalah tidak kompeten”. Di belakang pikiran-pikiran ini ada sebuah
narasi tentang kontrol, kita ingin mengendalikan dan mengatur keadaan di tempat
kerja dan pemikiran orang tentang kita . Sayangnya ada banyak hal di dalam
kehidupan ini yang berada di luar kendali kita.
Atau jika pekerjaan tidak berjalan dengan
baik, kita mungkin berpikir, “Segala sesuatunya tidak akan pernah menjadi lebih
baik”, atau “saya akan gagal, atau saya tidak akan pernah maju”. Di balik
pikiran-pikiran ini ada sebuah narasi tentang harapan. Apakah saya memiliki
harapan untuk masa depan saya? Maka kekuatiran, kecemasan mulai muncul,
berkecamuk dalam pikiran.
Dan bukankah Alkitab memberikan jawaban
atas setiap narasi tentang rasa berharga, control, dan pengharapan?
Allah yang menjadikan kita berharga di
dalam Yesus, Dia yang memegang kendali atas setiap kehidupan dan seluruh alam
semesta, dan Dia juga yang berkata bahwa Masa Depan kita adalah masa depan yang
penuh harapan.
Rom 8:31 Sebab itu apakah yang akan kita katakan tentang semuanya itu? Jika
Allah di pihak kita, siapakah yang akan melawan kita? 8:32 Ia, yang tidak
menyayangkan Anak-Nya sendiri, tetapi yang menyerahkan-Nya bagi kita semua,
bagaimanakah mungkin Ia tidak mengaruniakan segala sesuatu kepada kita bersama-sama
dengan Dia?
PETUNJUK PRAKTIS MENGATASI ANXIETY
1. Self-Talk,
tanyakan pada diri sendiri, “mengapa saya merasa cemas?”. Setiap kecemasan
berakar pada suatu permasalahan. Cobalah mengidentifikasi alasan utama kita
merasa cemas. Berpikirlah secara logis,
sederhana, hindari pikiran yang rumit dan jelimet.
2. Listen
, dengarkan suara dan janji Tuhan melalui Alkitab. Janji apa yang Yesus berikan
agar kita tidak khawatir? Janji-janji apa yang tertulis? Perkatakan firman
Tuhan dan dengarkanlah suara Roh Kudus dalam hatimu.
3. Share,
bagikan masalahmu dengan saudara seiman di komsel atau kepada pemimpin
rohanimu. Apakah di tempat kerjamu ada orang-orang yang bisa dipercaya untuk
berbagi masalah? Berbagi cerita dengan orang lain sangat membantu kita
mengatasi kecemasan.
4. Do,
Kerjakan hal-hal yang konstruktif. Saat merasa cemas, jangan terbawa oleh
perasaan cemas dan emosi negative, mulai melakukan hal-hal yang membangun
dirimu dan orang lain. Hal yang bisa kita kerjakan ketika dilanda kecemasan,
mungkin bukan hal yang besar, cukup hal-hal yang kecil, tetapi membangun.
Bertanya kabar kepada orang tua atau keluarga melalui pesan singkat misalnya.
Mat 6:34 Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari besok, karena hari besok
mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari."
Give
yourself to today’s trouble. Be about the business of today. Leave tomorrow’s
uncertainties to your Father. (David Powlison)
Have a
blessed day !
No comments:
Post a Comment