Saturday, June 6, 2020

SABBATH AND WORK

Daily Devotion – Alive & Transformed  
Serial Pekerjaan 6

Tuhan menciptakan manusia untuk hidup dalam ritme bekerja dan istirahat. Setelah menciptakan dunia, Tuhan melihat sekeliling dan melihat bahwa “sungguh amat baik (Kej 1:31). Allah tidak hanya berhenti dari pekerjaan penciptaan, tetapi Dia berhenti dan menikmati setiap hasi ciptaanNya. Jadi ide tentang Sabat adalah mengalami sukacita dari setiap hal yang Allah kerjakan dalam kehidupan kita. Sabat bagi kita adalah berhenti dari rutinitas pekerjaan kita dan kemudian merenungkan kembali karya Allah dalam kehidupan kita.

APA KATA ALKITAB TENTANG BEKERJA DAN SABAT?

Sejak awal kisah Alkitab, tampaknya tidak hanya pola kerja dan istirahat sehari-hari tetapi juga kerja dan istirahat mingguan. Jadi mari kita lihat Kejadian pasal 1 terlebih dahulu dan kemudian perintah keempat dari Keluaran pasal 20, yang juga merujuk kembali ke kitab Kejadian.

Kej 2:1 Demikianlah diselesaikan langit dan bumi dan segala isinya. 2:2 Ketika Allah pada hari ketujuh telah menyelesaikan pekerjaan yang dibuat-Nya itu, berhentilah Ia pada hari ketujuh dari segala pekerjaan yang telah dibuat-Nya itu. 2:3 Lalu Allah memberkati hari ketujuh itu dan menguduskannya, karena pada hari itulah Ia berhenti dari segala pekerjaan penciptaan yang telah dibuat-Nya itu.

Yang menarik dari Kejadian 2:3 dikatakan bahwa “ Allah memberkati hari ketujuh itu dan menguduskannya”, hal pertama yang Allah kuduskan adalah sebuah hari, bukan manusia atau sebuah benda. Kitab Kejadian tidak menjelaskan mengapa Allah menjadikan hari ketujuh sebagai hari yang kudus, tapi Alkitab jelas berkata bahwa hari ketujuh atau hari Sabat adalah kudus bagi Tuhan.

Kel 20:8 Ingatlah dan kuduskanlah hari Sabat: 20:9 enam hari lamanya engkau akan bekerja dan melakukan segala pekerjaanmu, 20:10 tetapi hari ketujuh adalah hari Sabat TUHAN, Allahmu; maka jangan melakukan sesuatu pekerjaan, engkau atau anakmu laki-laki, atau anakmu perempuan, atau hambamu laki-laki, atau hambamu perempuan, atau hewanmu atau orang asing yang di tempat kediamanmu. 20:11 Sebab enam hari lamanya TUHAN menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya, dan Ia berhenti pada hari ketujuh; itulah sebabnya TUHAN memberkati hari Sabat dan menguduskannya.
Sabbath Rest — Community Church of East Gloucester



Bagian pertama dari perintah Allah mengenai hari Sabat menyerukan penghentian kerja satu hari dalam seminggu. Dalam konteks dunia jaman dulu, Sabat adalah unik bagi Israel. Tidak ada bangsa-bangsa lain yang memiliki hak istimewa untuk beristirahat dalam satu hari dalam tujuh hari.  Pada saat yang bersamaan, Sabat mengharuskan bangsa Israel untuk percaya akan penyediaan Tuhan. Enam hari bekerja akan cukup untuk mengumpulkan gandum, mengatur pengairan, mencuci baju, dan memelihara ciptaan Tuhan, dan pada hari ketujuh mereka harus berhenti bekerja. Bayangkan jika kita menjadi orang Israel pada masa itu, mereka melihat bangsa-bangsa lain sibuk bekerja, mengasah panah dan pedang, mengumpulkan hasil ladang mereka, bangsa Israel harus meletakkan kepercayaan mereka kepada Tuhan Allah sebagai Sang Penyedia dan Pelindung bagi mereka. Mereka harus percaya bahwa beristirahat pada hari Sabat tidak akan membawa mereka kepada bencana kelaparan atau kekalahan terhadap musuh.

Hal yang sama pun kita hadapi saat ini. Untuk menjaga Sabat secara rohani, kita perlu iman untuk percaya bahwa saat teduh kita, komsel kita, ibadah mingguan kita, atau masa rehat kita, tidak akan mengurangi berkat yang kita terima dari Tuhan. Percayalah akan hal itu.

Selain hal-hal yang sifatnya rohani, karena Sabat atau perhentian sejati yang memberikan ketenangan jiwa hanya ada di dalam Yesus, kita juga perlu rehat secara fisik, dan mengisi kembali energy kita. Beberapa hal yang dapat menjadi pertimabangan dalam kaitannya dengan Sabat:

1. Sisihkan waktu untuk aktivitas yang menyenangkan, tidak harus yang berbiaya mahal, cukup bersepeda di taman atau membaca buku favorit, menikmati pemandangan di taman sekitar rumah Saudara, sekedar untuk berhenti dan mengapresiasi keindahan ciptaan Tuhan.

2. Pilihlah aktivitas yang bisa recharge energy Saudara, karena setiap kita memiliki kepribadian yang berbeda. Beberapa orang menyukai aktivitas yang sifatnya relasional untuk memberikan energy bagi mereka, tetapi ada juga yang memilih untuk menyisihkan waktu dengan berdiam diri sendiri untuk recharge energy.

3. Perhatikan juga ‘life seasons”. Jika Saudara seorang ibu rumah tangga atau pasangan yang baru saja melahirkan seorang bayi atau sedang mengurus balita Saudara, kehidupan Saudara bisa menjadi sangat sibuk. Pada saat seperti ini, Saudara bisa jadwalkan atau rencanakan liburan bersama beberapa bulan ke depan.  Keadaan dunia yang dilanda pandemic mungkin menyulitkan Saudara untuk berlibur saat ini, rencanakan aktivitas yang menyenangkan bersama dengan keluarga Saudara yang memungkinkan. Piknik di dalam kota Saudara bisa jadi pilihan.

4. Sabat harian, mingguan, dan tahunan. Sabat atau hari perhentian dapat diterapkan dalam kehidupan kita sehari-hari dengan menyisihkan waktu untuk merenung dan bersyukur kepada Tuhan, secara mingguan, dengan beribadah bersama-sama, dan juga secara tahunan dengan mengambil masa liburan keluarga selama beberapa hari.

“Karena Anak Manusia  adalah Tuhan atas hari Sabat." (Mat 12:8)

Sabat yang sejati hanya ada di dalam Yesus!

Have a blessed weekend !



No comments:

Post a Comment