Daily Devotion – Alive &
Transformed
Serial Pekerjaan 7
Efesus 5:15 Karena itu, perhatikanlah dengan saksama,
bagaimana kamu hidup, janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang
arif, 5:16 dan pergunakanlah waktu yang ada, karena
hari-hari ini adalah jahat. 5:17 Sebab itu janganlah kamu
bodoh, tetapi usahakanlah supaya kamu mengerti kehendak Tuhan.
Selamat hari Senin!
Ya, hari pertama kerja di awal minggu kita kembali bekerja setelah kita rehat
selama 2 hari. Dan apakah saya sedang mendengar ungkapan “ I don’t like Monday”
atau “Monday blues” dari hati Saudara? Atau mungkin tidak terucap tetapi
sebenarnya Saudara sedang menghadapi apa yang namanya rasa bosan, terutama
dalam pekerjaan Saudara.
Bahkan jika Saudara memiliki pekerjaan dan merasa diberkati untuk memilikinya, pekerjaan bisa
jadi membosankan. Rasa bosan itu
sangat umum terjadi. Jika
pekerjaan kita terasa rutin atau tanpa tantangan yang menyenangkan, atau jika kita merasa itu tidak
memiliki makna, kita mungkin akan merasa bosan. Itu tidak berarti kita harus berhenti bekerja, apalagi jika kinerja Saudara memburuk
karena perasaan bosan yang Anda alami.. Berikut ini beberapa cara untuk mengatasi kebosanan di tempat kerja.
Ketika kita bosan di tempat kerja, kita
biasanya hanya melakukan hal-hal yang mengisi waktu, membutuhkan waktu lebih
lama untuk menyelesaikan tugas, ngemil, atau menghabiskan waktu di media
sosial, atau setidaknya, itulah beberapa hal yang telah saya lakukan dan saya
lihat dilakukan orang lain. Pada intinya kita mencoba melakukan sesuatu untuk
mendistraksi kita dari rasa bosan.
1. Tidur yang cukup :
Jika Anda tidak
bisa berpikir jernih , maka itu mungkin karena Anda tidak dapat
tidur 7-9 jam setiap malam secara konsisten. Sebuah studi tahun 1999
membuktikan bahwa hanya satu hari istirahat yang buruk memengaruhi pengambilan
keputusan dan pemikiran inovatif. Kurangnya energi sering disertai dengan rasa
bosan, dan tidur memberi kita kekuatan emosional, mental, dan fisik.
2. Mengevaluasi diri : pikiran, emosi dan
kehendak
Saat Anda bosan
bekerja, mudah menyalahkan pekerjaan itu. Pikiran seperti 'pekerjaan ini
membosankan' dan 'direktur saya tidak memanfaatkan keterampilan saya' adalah
hal biasa. Bergantung pada penyebab kebosanan Anda, mengembangkan kesadaran akan keadaan jiwa Anda akan membantu Anda menjadi lebih tegas dan
termotivasi untuk menerapkan perubahan sehingga Anda tidak mengandalkan
kepemimpinan senior untuk memperbaiki keadaan.
Luk 10:27 "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap
jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu dan dengan segenap akal budimu, dan
kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri."
3.
Mengkaji kembali makna pekerjaan
Terkadang
kebosanan muncul dari gagasan bahwa pekerjaan Anda tidak berarti. Ada beberapa
orang dalam Alkitab yang mungkin merasa seperti ini. Yusuf adalah salah satunya. Dia bermimpi untuk mencapai kebesaran, tetapi
akhirnya dia menghabiskan bertahun-tahun dalam perbudakan dan kemudian di
penjara. Ketika dia hidup di dalam
penjara bertahun-tahun, dia bisa saja mengalami rasa bosan dan mungkin saja
frustasi karena merasa hidupnya tak bermakna. Sampai pada akhirnya dia diangkat
menjadi Perdana Mentri di Mesir, dia tidak pernah tahu betapa bermaknanya
perjalanan yang dialaminya di dalam penjara.
Kej
45:5 Tetapi
sekarang, janganlah bersusah hati dan janganlah menyesali diri, karena
kamu menjual aku ke sini, sebab untuk memelihara kehidupanlah Allah
menyuruh aku mendahului kamu. 45:6 Karena telah dua tahun
ada kelaparan dalam negeri ini dan selama lima tahun lagi orang tidak akan
membajak atau menuai. 45:7 Maka Allah telah menyuruh aku
mendahului kamu untuk menjamin kelanjutan keturunanmu di bumi ini dan
untuk memelihara hidupmu, sehingga sebagian besar dari padamu tertolong. 45:8 Jadi
bukanlah kamu yang menyuruh aku ke sini, tetapi Allah; Dialah yang telah
menempatkan aku sebagai bapa bagi Firaun dan tuan atas seluruh istananya
dan sebagai kuasa atas seluruh tanah Mesir.
Pekerjaan kita mungkin memiliki makna
tersembunyi yang tidak dapat dilihat sekarang. Seiring waktu mengapa Tuhan
menempatkan kita dalam pekerjaan pasti akan terungkap.
4. Libatkan
Tuhan dalam pekerjaan
Jika kita merasa bahwa pekerjaan yang kita
lakukan sangatlah menjenuhkan dan bahkan membawa kita kepada rasa frustasi,
berdoalah kepada Tuhan meminta Tuhan membukakan jalan bagi Saudara. Seperti
halnya Pemazmur yang berdoa, “Berapa lama
lagi, ya TUHAN? Apakah Engkau akan melupakanku selama-lamanya? Berapa lama lagi
Engkau menyembunyikan wajah-Mu dariku?” (maz 13:2)
Akhir kata, ingatlah Pekerjaan Saudara
adalah Panggilan dan pelayanan Saudara. Sementara kita masih hidup, pakailah
kesempatan ini untuk berkarya bagi kemuliaan Tuhan!
Eccl 9: 10 Whatever turns up, grab it and do it. And
heartily! This is your last and only chance at it, For there's neither work to
do nor thoughts to think In the company of the dead, where you're most
certainly headed. (The Message)
Pengkhotbah
9:10 Kerjakanlah segala tugasmu dengan sekuat tenaga. Sebab
nanti tak ada lagi
pikiran atau kerja. Tak ada ilmu atau hikmat di dunia orang mati. Dan ke
sanalah engkau akan pergi.
Have a blessed Monday !
No comments:
Post a Comment