Monday, June 8, 2020

MENGATASI RASA BOSAN

Daily Devotion – Alive & Transformed  
Serial Pekerjaan 7

Efesus 5:15 Karena itu, perhatikanlah dengan saksama, bagaimana kamu hidup, janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif, 5:16 dan pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat. 5:17 Sebab itu janganlah kamu bodoh, tetapi usahakanlah supaya kamu mengerti kehendak Tuhan.

Selamat hari Senin! Ya, hari pertama kerja di awal minggu kita kembali bekerja setelah kita rehat selama 2 hari. Dan apakah saya sedang mendengar ungkapan “ I don’t like Monday” atau “Monday blues” dari hati Saudara? Atau mungkin tidak terucap tetapi sebenarnya Saudara sedang menghadapi apa yang namanya rasa bosan, terutama dalam pekerjaan Saudara.

Bahkan jika Saudara memiliki pekerjaan dan merasa diberkati untuk memilikinya, pekerjaan bisa jadi membosankan. Rasa bosan itu sangat umum terjadi. Jika pekerjaan kita terasa rutin atau tanpa tantangan yang menyenangkan, atau jika kita merasa itu tidak memiliki makna, kita  mungkin akan merasa bosan. Itu tidak berarti kita harus berhenti bekerja, apalagi jika kinerja Saudara memburuk karena perasaan bosan yang Anda alami.. Berikut ini beberapa cara untuk mengatasi kebosanan di tempat kerja.

Boredom Is a Choice

Ketika kita bosan di tempat kerja, kita biasanya hanya melakukan hal-hal yang mengisi waktu, membutuhkan waktu lebih lama untuk menyelesaikan tugas, ngemil, atau menghabiskan waktu di media sosial, atau setidaknya, itulah beberapa hal yang telah saya lakukan dan saya lihat dilakukan orang lain. Pada intinya kita mencoba melakukan sesuatu untuk mendistraksi kita dari rasa bosan.

1. Tidur yang cukup :
Jika Anda tidak bisa berpikir jernih , maka itu mungkin karena Anda tidak dapat tidur 7-9 jam setiap malam secara konsisten. Sebuah studi tahun 1999 membuktikan bahwa hanya satu hari istirahat yang buruk memengaruhi pengambilan keputusan dan pemikiran inovatif. Kurangnya energi sering disertai dengan rasa bosan, dan tidur memberi kita kekuatan emosional, mental, dan fisik.

2. Mengevaluasi diri : pikiran, emosi dan kehendak
Saat Anda bosan bekerja, mudah menyalahkan pekerjaan itu. Pikiran seperti 'pekerjaan ini membosankan' dan 'direktur saya tidak memanfaatkan keterampilan saya' adalah hal biasa. Bergantung pada penyebab kebosanan Anda, mengembangkan kesadaran akan keadaan jiwa Anda akan membantu Anda menjadi lebih tegas dan termotivasi untuk menerapkan perubahan sehingga Anda tidak mengandalkan kepemimpinan senior untuk memperbaiki keadaan.
Luk 10:27  "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu dan dengan segenap akal budimu, dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri."

3. Mengkaji kembali makna pekerjaan
Terkadang kebosanan muncul dari gagasan bahwa pekerjaan Anda tidak berarti. Ada beberapa orang dalam Alkitab yang mungkin merasa seperti ini. Yusuf adalah salah satunya. Dia bermimpi untuk mencapai kebesaran, tetapi akhirnya dia menghabiskan bertahun-tahun dalam perbudakan dan kemudian di penjara. Ketika dia hidup di dalam penjara bertahun-tahun, dia bisa saja mengalami rasa bosan dan mungkin saja frustasi karena merasa hidupnya tak bermakna. Sampai pada akhirnya dia diangkat menjadi Perdana Mentri di Mesir, dia tidak pernah tahu betapa bermaknanya perjalanan yang dialaminya di dalam penjara.

Kej 45:5 Tetapi sekarang, janganlah bersusah hati dan janganlah menyesali diri, karena kamu menjual aku ke sini, sebab untuk memelihara kehidupanlah Allah menyuruh aku mendahului kamu. 45:6 Karena telah dua tahun ada kelaparan dalam negeri ini dan selama lima tahun lagi orang tidak akan membajak atau menuai. 45:7 Maka Allah telah menyuruh aku mendahului kamu untuk menjamin kelanjutan keturunanmu di bumi ini dan untuk memelihara hidupmu, sehingga sebagian besar dari padamu tertolong. 45:8 Jadi bukanlah kamu yang menyuruh aku ke sini, tetapi Allah; Dialah yang telah menempatkan aku sebagai bapa bagi Firaun dan tuan atas seluruh istananya dan sebagai kuasa atas seluruh tanah Mesir.

Pekerjaan kita mungkin memiliki makna tersembunyi yang tidak dapat dilihat sekarang. Seiring waktu mengapa Tuhan menempatkan kita dalam pekerjaan pasti akan terungkap.

4. Libatkan Tuhan dalam pekerjaan
Jika kita merasa bahwa pekerjaan yang kita lakukan sangatlah menjenuhkan dan bahkan membawa kita kepada rasa frustasi, berdoalah kepada Tuhan meminta Tuhan membukakan jalan bagi Saudara. Seperti halnya Pemazmur yang berdoa, “Berapa lama lagi, ya TUHAN? Apakah Engkau akan melupakanku selama-lamanya? Berapa lama lagi Engkau menyembunyikan wajah-Mu dariku?” (maz 13:2)

Akhir kata, ingatlah Pekerjaan Saudara adalah Panggilan dan pelayanan Saudara. Sementara kita masih hidup, pakailah kesempatan ini untuk berkarya bagi kemuliaan Tuhan!

Eccl 9: 10 Whatever turns up, grab it and do it. And heartily! This is your last and only chance at it, For there's neither work to do nor thoughts to think In the company of the dead, where you're most certainly headed. (The Message)

Pengkhotbah 9:10 Kerjakanlah segala tugasmu dengan sekuat tenaga. Sebab 
nanti tak ada lagi pikiran atau kerja. Tak ada ilmu atau hikmat di dunia orang mati. Dan ke sanalah engkau akan pergi.

Have a blessed Monday !


No comments:

Post a Comment