Friday, July 17, 2020

I AM HE - 5

Daily Devotion – Alive & Transformed
Serial The Great I AM  - 34

Pekerjaan yang Mesias lakukan adalah :
A. Menyampaikan kabar baik bagi orang miskin 
B. Memberitakan pembebasan kepada orang tawanan 
C. Memberikan penglihatan bagi orang buta  

D. Untuk membebaskan orang-orang yang tertindas
Orang yang tertindas adalah orang yang terpinggirkan  yang tidak diperdulikan oleh masyarakat, karena mungkin miskin dan tidak punya apa-apa.  Di dalam Maz 34 dikatakan orang yang miskin, atau yang tertindas, berseru kepada Tuhan dan Tuhan menyelamatkan dia.

Psalm 34:6 This poor man cried out, and the LORD heard [him], And saved him out of all his troubles. (34-7) Orang yang tertindas ini berseru, dan TUHAN mendengar; Ia menyelamatkan dia dari segala kesesakannya.

Orang miskin tidak punya apa-apa, saat orang menindasnya, dia tidak punya lawyer untuk membelanya. Dan kalau dia berseru, maka Tuhan mendengarkan seruannya. Karena itu kalau ada orang yang berkekurangan, atau orang yang sedang susah, janganlah tutup telingamu.

Menolong orang yang tertindas dapat berupa menolong orang yang hak-haknya dirampas, menyuarakan orang yg diperlakukan semena-mena. Memberikan tumpangan bagi yang membutuhkan. Kalau saudara seorang lawyer, jadilah lawyer yang menolong orang yang tertindas, kalau saudara seorang bisnisman, Pekerja, sisihkan sebagian dari penghasilanmu untuk menolong orang yang tertindas, kalau saudara seorang pelajar, berikan tanganmu untuk memperingan beban orang lain. Kalau saudara seorang ibu rumah tangga, gunakan waktumu untuk menghibur, menguatkan orang lain.

5 Reasons Jesus Doesn't Want us to be Like the Good Samaritan ...
Orang Samaria yang baik hati menyediakan waktu, tenaga,makanan, bahkan uangnya 

Sekarang kita masuk ke pemahaman doktrin dasar gereja sejenak (hari ini renungan agak panjang)

Dalam menjalani kehidupan sebagai Umat Kristen ada tiga tugas utama gereja atau umat Tuhan, yakni :
1. Koinonia (Persekutuan)
2.  Marturia (Kesaksian)
3. Diakonia (Pelayanan)

1. Koinonia
yaitu persekutuan: umat Tuhan harus ada persekutuan bersama, entah itu ibadah minggu atau oikos (komsel). Persekutuan koinonia itu bukan hanya ngumpul-ngumpul begitu saja, tetapi juga harus ada muatan rohaninya. contoh paling nyata, kehidupan zaman para rasul, mereka berkumpul bersama, memecahkan roti, berdoa dan membaca firman Tuhan. itulah cikal bakal ibadah gereja yang kita lakukan.

Mutu persekutuan haruslah senantiasa dipelihara dan ditingkatkan seiring tantangan dan kecenderungan jaman. Semua kegiatan harus bertujuan membantu warga memahami Alkitab demi pertumbuhan iman yang sehat sehingga mampu menyingkapi tantangan jaman ditengah realita kehidupan; politik, ekonomi, kekerasan, hak azasi, gender, ekologi, globalisasi dan sebagainya.

2. Marturia
yaitu bersaksi tentang Kristus: Bersaksi adalah bagian dari kehidupan kita sebagai umat Tuhan, entah itu tentang keselamatan, ataukah tentang kesaksian pribadi. Ibadah koinonia bukan bertujuan hanya untuk persekutuan itu secara eksklusif tetapi harus melahirkan komitmen untuk memberitakan dan menyaksikan berita keselamatan kepada semua mahluk. Pemberitaan dan kesaksian itu harus dilakukan oleh orang percaya baik secara individu maupun sebagai persekutuan. Karena itu kita sangat mendorong untuk jemaat mau bersaksi tentang kebaikan Tuhan, PertolonganNya, tentang siapa Dia kepada siapa saja, baik di gereja, di komsel maupun secara pribadi.

Kita dipanggil oleh Tuhan Yesus secara individu maupun persekutuan untuk melaksanakan misi Tuhan di bumi ini. Itu sebabnya kita mendukung pelayanan misi. Gereja yang sehat adalah gereja yang memiliki pelayanan misi berjalan dengan baik.

3. Diakonia (Melayani)
Pemberitaan dan kesaksian itu tidaklah selalu dilaksanakan dengan kata-kata tetapi juga dengan perbuatan atau pelayanan diakonia. Perlu kita ingat, ada kalanya suara perbuatan lebih nyaring gaungnya dari pada perkataan.
Pelayanan Diakonia ini adalah pelayanan kepada anggota tubuh Kristus maupun non tubuh Kristus. Jika didalam persekutuan kita ada orang susah, orang tertindas, orang yang patut ditolong, maka kita harus sigap melakukannya. 

Saudara mengunjungi jemaat yang sakit, atau memberikan bantuan, itu adalah bagian dari pelayanan Diakonia. Pendek kata, pelayanan Diakonia adalah pelayanan lebih ke arah aktivitas secara fisik.

Kalau kita bergerak lebih jauh lagi, maka kita dapat melakukan Kunjungan orang sakit di hospital, mengunjungi serta membantu yatim piatu, ataupun panti jompo, menolong orang yang sedang kesusahan. Catatan sejarah membuktikan bahwa gereja tradisi (Katolik, Metodis, Baptis, dll) sangat berhasil membangun pelayanan diakonia di masyarakat, coba saja saudara lihat, ada begitu banyak rumah sakit yang didirikan oleh gereja tradisi, baik panti jompo, panti asuhan. Itu karena mereka punya pemahaman akar penyebab keprihatinan social sekaligus mengembangkan prakarsa pemberdayaan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan hidup yang layak.

Pelayanan Diakonia ini membuat gereja dapat berfungsi sebagai agen transformasi ditengah masyarakat sebagai pewujudan karya keselamatan Yesus Kristus. Gereja menjadi garam dan terang dunia.

Pekerjaan Mesias dan UmatNya mencakup tiga pelayanan tersebut. Yesus membebaskan mereka yang tertindas, mereka yang terbelenggu kemiskinan. Saudara ingat akan peristiwa lima roti dan dua ikan? Kebanyakan pengikut Yesus berasal dari kaum miskin, masyarakat yang terpinggirkan, budak, hamba sahaya, orang rendahan.

Sewaktu Yesus melihat kebutuhan jasmani orang banyak, hatiNya tergerak, itu sebabnya DIA memberi perintah kepada murid-muridNya : “Kamu harus memberi mereka makan.” (Mat 14:16, Mark 6:37)

Coba kita renungkan sejanak, Suatu perintah yang sulit dilakukan mengingat keadaan saat itu, di mana sudah malam, dan lokasi jauh dari orang berjualan serta persediaan tidak cukup. Suatu kondisi keterbatasan yang secara logika akan lebih baik kalau mereka disuruh mencari makan sendiri. Sama seperti keadaan kebanyakan orang yang merasa kondisi serba sulit terbatas tetapi masih harus menjadi berkat bagi orang lain. “Saya sendiri susah kok, malah disuruh memberkati orang lain, gimana sehh..nantilah tunggu saya settle dulu dengan hidup saya, tunggu saya limpah”

Yesus yang hati-Nya tergerak oleh belas kasihan, menanyakan apa yang mereka punya. Hanya lima roti dan dua ikan, kata para Rasul. Suatu kondisi keterbatasan lagi.

Tetapi Yesus dengan kuasa-Nya, mengubah keterbatasan itu menjadi suatu kelimpahan. Dia mengubah lima roti dan dua ikan itu menjadi cukup untuk memberi makan lima ribu laki-laki tidak termasuk perempuan dan anak-anak. Bahkan masih tersisa dua belas bakul. Menolong orang susah tidak perlu tunggu kaya dulu, kita bisa memulai dari sejak kita hidup pas-pasan, saudara akan melihat dahsyatnya berkat Tuhan mengalir.Karena Yesus memiliki kuasa untuk mengubah dari yang terbatas menjadi berlimpah.

Kita sering lupa bahwa ada Yesus yang selalu bersama kita. Kita sering lupa bahwa berkat-Nya tercurah setiap hari bagi kita. Sehingga kita selalu ragu-ragu untuk menyampaikan berkat-Nya ini kepada setiap orang yang kita jumpai. Kita selalu merasa kurang, sehingga tidak berani memberkati orang lain.

Marilah hari ini kita mau memberi mereka makan; kita mau menjadi berkat buat orang lain; kita mau membagikan apa yang kita miliki. 

Jadilah agen penyalur berkat Allah!

Have a blessed day !

1 comment: