Daily
Devotion – Alive & Transformed
Serial
The Great I AM - 34
Pekerjaan yang Mesias lakukan adalah :
A. Menyampaikan kabar baik bagi orang miskin
B. Memberitakan pembebasan kepada orang
tawanan
C. Memberikan penglihatan bagi orang buta
D. Untuk membebaskan orang-orang yang tertindas
Orang yang tertindas adalah orang yang terpinggirkan yang tidak diperdulikan oleh masyarakat,
karena mungkin miskin dan tidak punya apa-apa. Di dalam Maz 34 dikatakan orang yang miskin,
atau yang tertindas, berseru kepada Tuhan dan Tuhan menyelamatkan dia.
Psalm 34:6 This poor
man cried out, and the LORD heard [him], And saved him out of all his troubles. (34-7)
Orang yang tertindas ini berseru, dan TUHAN mendengar; Ia menyelamatkan dia
dari segala kesesakannya.
Orang miskin tidak punya apa-apa, saat orang menindasnya,
dia tidak punya lawyer untuk membelanya. Dan kalau dia berseru, maka Tuhan
mendengarkan seruannya. Karena itu kalau ada orang yang berkekurangan, atau
orang yang sedang susah, janganlah tutup telingamu.
Menolong orang yang tertindas dapat berupa menolong orang
yang hak-haknya dirampas, menyuarakan orang yg diperlakukan semena-mena. Memberikan
tumpangan bagi yang membutuhkan. Kalau saudara seorang lawyer, jadilah lawyer
yang menolong orang yang tertindas, kalau saudara seorang bisnisman, Pekerja, sisihkan
sebagian dari penghasilanmu untuk menolong orang yang tertindas, kalau saudara
seorang pelajar, berikan tanganmu untuk memperingan beban orang lain. Kalau saudara
seorang ibu rumah tangga, gunakan waktumu untuk menghibur, menguatkan orang
lain.
Orang Samaria yang baik hati menyediakan waktu, tenaga,makanan, bahkan uangnya |
Sekarang kita masuk ke pemahaman doktrin dasar gereja sejenak (hari
ini renungan agak panjang)
Dalam menjalani kehidupan sebagai Umat Kristen ada tiga
tugas utama gereja atau umat Tuhan, yakni :
1. Koinonia (Persekutuan)
2. Marturia
(Kesaksian)
3. Diakonia (Pelayanan)
1. Koinonia
yaitu persekutuan: umat Tuhan harus ada persekutuan bersama,
entah itu ibadah minggu atau oikos (komsel). Persekutuan koinonia itu bukan
hanya ngumpul-ngumpul begitu saja, tetapi juga harus ada muatan rohaninya. contoh
paling nyata, kehidupan zaman para rasul, mereka berkumpul bersama, memecahkan
roti, berdoa dan membaca firman Tuhan. itulah cikal bakal ibadah gereja yang
kita lakukan.
Mutu persekutuan haruslah senantiasa dipelihara dan
ditingkatkan seiring tantangan dan kecenderungan jaman. Semua kegiatan harus
bertujuan membantu warga memahami Alkitab demi pertumbuhan iman yang sehat
sehingga mampu menyingkapi tantangan jaman ditengah realita kehidupan; politik,
ekonomi, kekerasan, hak azasi, gender, ekologi, globalisasi dan sebagainya.
2. Marturia
yaitu bersaksi
tentang Kristus: Bersaksi adalah bagian dari kehidupan kita sebagai umat Tuhan,
entah itu tentang keselamatan, ataukah tentang kesaksian pribadi. Ibadah koinonia
bukan bertujuan hanya untuk persekutuan itu secara eksklusif tetapi harus
melahirkan komitmen untuk memberitakan dan menyaksikan berita keselamatan
kepada semua mahluk. Pemberitaan dan kesaksian itu harus dilakukan oleh orang
percaya baik secara individu maupun sebagai persekutuan. Karena itu kita sangat
mendorong untuk jemaat mau bersaksi tentang kebaikan Tuhan, PertolonganNya,
tentang siapa Dia kepada siapa saja, baik di gereja, di komsel maupun secara pribadi.
Kita dipanggil oleh Tuhan Yesus secara individu maupun
persekutuan untuk melaksanakan misi Tuhan di bumi ini. Itu sebabnya kita
mendukung pelayanan misi. Gereja yang sehat adalah gereja yang memiliki pelayanan
misi berjalan dengan baik.
3. Diakonia
(Melayani)
Pemberitaan dan kesaksian itu tidaklah selalu dilaksanakan
dengan kata-kata tetapi juga dengan perbuatan atau pelayanan diakonia. Perlu
kita ingat, ada kalanya suara perbuatan lebih nyaring gaungnya dari pada perkataan.
Pelayanan Diakonia ini adalah pelayanan kepada anggota tubuh
Kristus maupun non tubuh Kristus. Jika didalam persekutuan kita ada orang
susah, orang tertindas, orang yang patut ditolong, maka kita harus sigap
melakukannya.
Saudara mengunjungi jemaat yang sakit, atau memberikan bantuan,
itu adalah bagian dari pelayanan Diakonia. Pendek kata, pelayanan Diakonia
adalah pelayanan lebih ke arah aktivitas secara fisik.
Kalau kita bergerak lebih jauh lagi, maka kita dapat
melakukan Kunjungan orang sakit di hospital, mengunjungi serta membantu yatim
piatu, ataupun panti jompo, menolong orang yang sedang kesusahan. Catatan sejarah
membuktikan bahwa gereja tradisi (Katolik, Metodis, Baptis, dll) sangat
berhasil membangun pelayanan diakonia di masyarakat, coba saja saudara lihat,
ada begitu banyak rumah sakit yang didirikan oleh gereja tradisi, baik panti jompo,
panti asuhan. Itu karena mereka punya pemahaman akar penyebab keprihatinan
social sekaligus mengembangkan prakarsa pemberdayaan masyarakat untuk memenuhi
kebutuhan hidup yang layak.
Pelayanan Diakonia ini membuat gereja dapat berfungsi
sebagai agen transformasi ditengah masyarakat sebagai pewujudan karya
keselamatan Yesus Kristus. Gereja menjadi garam dan terang dunia.
Pekerjaan Mesias dan UmatNya mencakup tiga pelayanan
tersebut. Yesus membebaskan mereka yang tertindas, mereka yang terbelenggu
kemiskinan. Saudara ingat akan peristiwa lima roti dan dua ikan? Kebanyakan pengikut
Yesus berasal dari kaum miskin, masyarakat yang terpinggirkan, budak, hamba
sahaya, orang rendahan.
Sewaktu Yesus melihat kebutuhan jasmani orang banyak,
hatiNya tergerak, itu sebabnya DIA memberi perintah kepada murid-muridNya : “Kamu harus memberi mereka makan.” (Mat
14:16, Mark 6:37).
Coba kita renungkan sejanak, Suatu perintah yang sulit
dilakukan mengingat keadaan saat itu, di mana sudah malam, dan lokasi jauh dari
orang berjualan serta persediaan tidak cukup. Suatu kondisi keterbatasan yang
secara logika akan lebih baik kalau mereka disuruh mencari makan sendiri. Sama
seperti keadaan kebanyakan orang yang merasa kondisi serba sulit terbatas
tetapi masih harus menjadi berkat bagi orang lain. “Saya sendiri susah kok,
malah disuruh memberkati orang lain, gimana sehh..nantilah tunggu saya settle
dulu dengan hidup saya, tunggu saya limpah”
Yesus yang hati-Nya tergerak oleh belas kasihan, menanyakan
apa yang mereka punya. Hanya lima roti dan dua ikan, kata para Rasul. Suatu
kondisi keterbatasan lagi.
Tetapi Yesus dengan kuasa-Nya, mengubah keterbatasan itu menjadi
suatu kelimpahan. Dia mengubah lima roti dan dua ikan itu menjadi cukup untuk
memberi makan lima ribu laki-laki tidak termasuk perempuan dan anak-anak. Bahkan
masih tersisa dua belas bakul. Menolong orang susah tidak perlu tunggu kaya
dulu, kita bisa memulai dari sejak kita hidup pas-pasan, saudara akan melihat
dahsyatnya berkat Tuhan mengalir.Karena Yesus memiliki kuasa untuk mengubah
dari yang terbatas menjadi berlimpah.
Kita sering lupa bahwa ada Yesus yang selalu bersama kita.
Kita sering lupa bahwa berkat-Nya tercurah setiap hari bagi kita. Sehingga kita
selalu ragu-ragu untuk menyampaikan berkat-Nya ini kepada setiap orang yang
kita jumpai. Kita selalu merasa kurang, sehingga tidak berani memberkati orang
lain.
Marilah hari ini kita mau memberi mereka makan; kita mau
menjadi berkat buat orang lain; kita mau membagikan apa yang kita miliki.
Jadilah
agen penyalur berkat Allah!
Have a blessed day !
Amiiiin 🙏🙏
ReplyDelete