Daily
Devotion – Alive & Transformed
Serial
The Great I AM - 33
Kita lanjutkan renungan kemarin.
Pekerjaan yang Mesias lakukan adalah :
a.
menyampaikan kabar baik bagi orang miskin
b.
memberitakan pembebasan kepada orang tawanan
Pikiran menjadi tempat pertempuran antara
kehendak Allah atau kehendak daging. Setan banyak kali menyerang pikiran kita
dengan berbagai macam cara, kalau didalam pikiran kita kalah maka kita menjadi
lemah. Dosa dimulai dari pikiran.
Sewaktu setan menggoda Hawa, setan
menggodanya melalui pikiran, Hawa melihat buah pengetahuan baik dan jahat,
timbul keinginannya untuk menjadi seperti Allah, mengetahui hal yang baik dan
jahat, mengetahui hal yang baik tidak masalah, tetapi mengetahui hal yang jahat
menjadi masalah.
Mengetahui yang jahat, bukan berarti tahu bahwa hal ini tidak
baik saja, tetapi ingin mencoba hal yang jahat. Tentunya sebagai orangtua kita
gak ingin anak-anak kita mengenal yang jahat, atau belajar hal yang jahat,
seperti membunuh, memfitnah, berjudi, berjinah, dsb. Itu sebabnya Tuhan
melarang. Sama seperti kita melarang anak-anak kita untuk mengunjungi website
porno, mengunjungi tempat yang membahayakan, yang nantinya bisa menimbulkan keinginan dan akhirnya kebablasan dan tidak bisa lepas.
Banyak orang ditawan dalam pikirannya dengan
berbagai macam hal, seperti kekuatiran, hidupnya penuh kuatir, tentang masa
depan, tentang karir, tentang jodoh, setiap hari penuh kekuatiran. Ada jugayang
pikirannya terbelenggu dengan kekesalan, melihat si A jadi jengkel, melihat si
B tambah mangkel, semua orang menjadi menyebalkan dimatanya. Ikatan perzinahan,
membuat orang berpikir kotor, dan tidak bisa lepas. Ikatan judi, membelenggu
orang menjadi kecanduan, meski sudah bangkrut masih saja berjudi dengan
meminjam hutang sini sana, gak bisa lepas. Belenggu kesedihan, mengasihani diri
sendiri, membuat orang gak bisa move on dari kesedihan dan kepedihan hatinya, terus
menerus tersiksa dengan rasa sedih, dan penyesalan.
Semua contoh ikatan, belenggu, tawanan, itu akan
dibebaskan oleh Sang Mesias. Yoh 8:36 jika Sang Putra itu memerdekakan kamu,
maka kamu sesungguhnya mengalami kemerdekaan penuh. hanya Yesus yang sanggup
membebaskan setiap orang dari belenggu dosa, tawanan pikiran, ikatan yang
menyiksa. Dia datang untuk itu !
C.
Memberikan penglihatan bagi orang buta
Tahukah saudara bahwa Yesus tercatat lebih banyak
menyembuhkan orang buta, ketibang penyakit lainnya? Salah satu tugas dari
Mesias adalah memberikan penglihatan kepada orang buta.
Secara fisik Yesus menyembuhkan orang buta. Ada orang
yang buta dari sejak lahir, ada pengemis buta di pinggir jalan, Tuhan celikkan
mata mereka untuk dapat melihat.
Tetapi buta tidak hanya secara fisik saja, orang
Farisi dinilai oleh Yesus mereka juga orang buta, buta akan kebenaran, buta
akan Firman Allah yang Sejati. Yesus mengatakan pula suatu perumpamaan
kepada mereka: Dapatkah orang buta menuntun orang buta? Bukankah keduanya
akan jatuh ke dalam lobang? (Lukas 6:39)
Orang Farisi mereka sepertinya mengerti taurat
Tuhan tetapi mereka sesungguhnya buta akan jalan kebenaran, bagaimana mungkin
mereka bisa menuntun orang lain kedalam kebenaran?
Saudara bisa bayangkan apa yang terjadi kalau
orang buta menuntun orang buta? Gak bakalan nyampe ke tempat tujuan, yang ada
bisa-bisa jatuh terperosok. Bagaimana mungkin orang yang belum pernah ke Surga
menuntun orang ke Surga? Bagaimana mungkin saudara menjadi pengikut orang yang
belum pernah ke Surga tetapi menjanjikan akan membawa saudara ke surga? Tidak ada
nabi yang pernah ke Surga dan balik lagi lalu membawa pengikutnya. Hanya Yesus,
Dia berasal dari Surga yang Kekal, Dialah Jalan menuju ke Surga, kalau mau
kesana, ya ikuti jalannya di dalam Yesus, no other way, its only one way.
Orang buta tidak mengetahui jalan yang
ditempuhnya, butuh tuntunan, butuh bimbingan agar tidak salah melangkah, tidak
salah jalan. Kita sama sepeti orang buta, yang tidak mengetahui jalan didepan
sana, kalau ada pilihan didepan mata kita, kita tidak tahu apakah jalan ini akan
berakhir baik ataukah maut. Kita tidak tahu apakah kalau rencana yang kita akan
ambil akan membawa dampak buruk bagi hidup kita ataukah mendatangkan sukses. kita tidak tahu akan hari esok, kita butuh
tuntunan Tuhan.
Sewaktu Tuhan membawa bangsa Israel masuk ke tanah
Pernjanjian, Tuhan berkata kepada Yosua
: hanya
antara kamu dan tabut itu harus ada jarak kira-kira dua ribu hasta panjangnya,
janganlah mendekatinya--maksudnya supaya kamu mengetahui jalan yang harus kamu
tempuh, sebab jalan itu belum pernah kamu lalui dahulu, Yos 3:4. Tabut
pernjanjian adalah berbicara tentang hadirat Allah, keberadaan Allah. Bangsa
Israel semasa di padang gurun, dituntun oleh tiang awan dan tiang api yg muncul
diatas tabut perjanjian. Itu menjadi tuntunan perjalanan hidup mereka di padang
gurun.
Sewaktu mereka memasuki tanah pernjanjian, tabut
Allah tetap menjadi pedoman mereka untuk memasuki tanah Kanaan, karena jalan
yang akan mereka tempuh belum mereka lalui. Kehidupan yang kita jalani, hari
demi hari belum pernah kita tempuh sebelumnya, kita tidak tahu apa yang akan
terjadi minggu depan, bulan depan, tahun depan, karena kita belum ada disana,
kita seperti orang buta yang melangkah, kita butuh Tuhan, kita butuh arahan
Tuhan agar bijak dalam mengambil keputusan, kita butuh tuntunan tongkat gembala
untuk mengarahkan hidup kita.
Bukankah the Great I AM mengumpamakan diriNya
sebagai Gembala yang baik yang menuntun kawanan dombanya, untuk menemukan serta
membawa kita kepada padang rumput yang hijau dan air yang tenang?
Tuhan Yesus ingin memberikan penglihatan kepada
orang buta, mungkin kita buta akan kebenaran, Yesus mau mencelikkan mata kita.
mungkin kita buta akan akan tuntunan Tuhan, gak tau kehendak Allah, gak tau
jalan yang ditempuh, Tuhan mau mencelikkan mata kita. mungkin pula kita buta,
tidak melihat tangan Tuhan yang sedang bekerja atau pertolongan Tuhan, kita
minta Tuhan celikkan mata kita, agar bisa melihat karya Tuhan, agar bisa
melihat tangan Tuhan didalam hidup kita. karena ada orang yang tidak bisa
melihat bahwa Tuhan sebenarnya sedang bekerja dalam hidupnya, Tuhan sedang
menolong dirinya.
Hagar matanya buta, tidak melihat ada sumber mata air di
hadapannya, dia menangis tersedu-sedu, merasa dirinya paling malang, sengsara,
merasa dirinya tidak berdaya, menangisi anaknya, Ismael yang sedang sekarat
kehausan, sedang dia sendiri sebagai ibu, tidak bisa melakukan apapun juga. Dia
menangis dengan nyaring, apa yang dilakukan TUHAN ? Kej 21:19 Lalu Allah membuka mata Hagar, sehingga ia
melihat sebuah sumur; ia pergi mengisi kirbatnya dengan air, kemudian diberinya
anak itu minum.
Ya, Tuhan MENCELIKKAN MATA Hagar ! kita perlu
Tuhan mencelikkan mata kita, agar kita dapat melihat.
Lukas 18:41 "Apa yang kaukehendaki supaya Aku
perbuat bagimu?" Jawab orang itu: "Tuhan, supaya aku dapat
melihat!"
LORD I WANT TO SEE !
Have a
blessed day !
No comments:
Post a Comment