Monday, August 17, 2020

YESUS di URAPI di Betania - 3

Daily Devotion – Alive & Transformed 

Yoh 12:4 Tetapi Yudas Iskariot, seorang dari murid-murid Yesus, yang akan segera menyerahkan Dia, berkata:12:5 "Mengapa minyak narwastu ini tidak dijual tiga ratus dinar dan uangnya diberikan kepada orang-orang miskin?"

Yudas seorang bendahara dari kelompok 12 murid Yesus, karena dia seorang  bendahara maka apa yang ada didalam benak dia, adalah masalah keuangan. Mungkin saja Yudas lulusan akuntansi yang kalau ngeliat kesempatan, selalu dikaitkan dengan finance.

Kalkulasi Yudas adalah minyak Narwastu itu bisa dijual 300 dinar, suatu jumlah yang cukup besar. Berapa sih nilainya kalau di kurs kan zaman ini? Satu dinar adalah upah orang bekerja 1 hari. Misalkan upah kerja minimum 1 bulan sekitar 2.5 juta rupiah, maka untuk orang kerja selama 25 hari, sekitar 100ribu rupiah. Kalau dikalikan 300 hari : maka 100.000 x 300 = 30 juta !! satu jumlah yang fantastis untuk harga sebotol Parfum!! Entah yang mahal itu isi parfumnya atau botol nya. Tapi rasanya di dunia ini untuk harga sebotol parfum 30 juta, kebilang sangat mahal !! mungkin itu minyak Narwastu diatas branded Chanel. Emang sih..rada-rada keterlaluan ya buang parfum seharga 30 juta, apalagi dipakainya dikaki lagi! Biasa kita kalo pake parfum, Cuma 2 atau 3x semprot, apalagi kalo harganya mahal, diirit-irit biar awet.

Pandangan Yudas adalah, kalau minyak Narwastu itu dijual lantas uangnya diberikan kepada orang miskin, itu jauh lebih mulia, ketibang itu diberikan kepada Yesus ! apalagi dihabiskan begitu saja!

Perbedaan pandangan selalu ada dimana saja. Bagi Yudas adalah satu pemborosan, dan lebih bernilai kalau itu diberikan kepada orang miskin, bagi Maria itu bukan satu pemborosan, karena Maria menilai apa yang dilakukan Tuhan dalam hidupnya itu adalah tak ternilai.

The Alabaster Jar | Amina Linda, vocals and guitar; and the ...

Saudara pernah mendengar adanya lima jawatan gereja? Apaan sih itu pastor..kedengerannya kayak jawatan PJKA (kereta api)…? Istilah itu diambil dari Efesus 4:11, “Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar.” Jadi di dalam gereja ada lima fungsi jawatan  itu, RASUL, NABI,  PENGINJIL, GEMBALA, dan PENGAJAR.

Contohnya, kalau seorang Penginjil, maka dia akan berfokus kepada jiwa-jiwa, segala usaha, dana akan dikerahkan untuk mencari dan memenangkan jiwa-jiwa. Sedangkan gembala lebih berfokus kepada memberi makan domba-domba, memelihara serta memberi pertumbuhan pada domba-domba. Penginjil bisa saja menilai seorang Gembala, itu kurang berjuang untuk jiwa-jiwa baru, hanya jago kandang, kurang berani bergerak. Sebaliknya gembala menilai seorang penginjil, hanyalah orang yang kesana kemari saja, tidak  bertanggung jawab, melahirkan jiwa-jiwa tapi tidak memeliharanya. Pergi kesana kemari habiskan uang kas gereja, tapi hasilnya untuk gereja, gak ada.

Sudut pandang kedua jawatan itu berbeda, misalkan ada uang 1 M, bagi seorang penginjil, akh kesempatan aku pergi ke pelosok, KKR besar-besaran, bawa team pelayanan. Bagi Gembala, dia akan berpikir, akh ini kesempatan untuk bangun pondok yang lebih layak bagi jemaat, lebih banyak bisa melayani jemaat, perkunjungan untuk orang sakit, panti jompo, anak yatim, dan selanjutnya. Keduanya bisa selisih paham dalam hal itu. gak ada yang salah dari keduanya, hanya perbedaan sudut pandang. Kita akan bahas dalam renungan berikutnya, setelah selesai serial ini.

YUDAS atau MARIA, keduanya tidak salah dalam sudut pandang mengenai Minyak Narwastu itu. bagi Yudas sebagai bendahara itu penghamburan, pemborosan, sia-sia, bagi Maria itu sebagai penghormatan untuk Yesus, memberikan yang terbaik untuk Tuhan selagi ada kesempatan.

Kejadian itu adalah 6 hari sebelum Yesus disalibkan, sebelum Yesus mati. Coba sodara bayangkan gimana feeling Maria, setelah 6 hari kemudian, pas dia tahu Yesus mati diatas kayu salib? Mungkin dia bersyukur karena dia memberikan yang terbaik selagi ada kesempatan.

Ada seorang ibu yang sedang sakit keras, dia kepingin sekali makan gado-gado, berkali-kali dia minta sama anaknya untuk membelikannya, tapi sang anak belum sempat membelikannya, eh besoknya si ibu meninggal dunia, si anak nyesel seumur hidup, kenapa dia gak sempatkan untuk beli gado-gado, kalau dia tahu itu si ibu meninggal dunia, pasti dia usahakan beli dimana saja.

Selagi orangtua masih hidup, sebagai anak, berikan yang terbaik, kalo orangtua sudah meninggal, menyesalpun tidak  berguna. Memberikan gado-gado di kuburan si ibu gak ada gunanya, biarpun diberikan 100 piring gado-gado, si ibu gak bisa makan.

Jadi lesson kita hari ini berkaitan dengan ayat yang kita baca, selagi kita masih hidup, bergerak dan ada kesempatan, mari berikan yang terbaik untuk YESUS. Selagi sodara masih sehat, ada waktu, uang, tenaga, pikiran, mari berikan untuk Tuhan. Kalau sudah berbaring di ICU, gak ada lagi yang bisa saudara lakukan untuk Tuhan.

God bless you

Have a blessed day!

Merdeka !!

 

No comments:

Post a Comment