Daily Devotion – Alive & Transformed
Yoh 12:4 Tetapi Yudas Iskariot,
seorang dari murid-murid Yesus, yang akan segera menyerahkan Dia, berkata:12:5 "Mengapa
minyak narwastu ini tidak dijual tiga ratus dinar dan uangnya diberikan kepada
orang-orang miskin?"
Yudas
seorang bendahara dari kelompok 12 murid Yesus, karena dia seorang bendahara maka apa yang ada didalam benak
dia, adalah masalah keuangan. Mungkin saja Yudas lulusan akuntansi yang kalau ngeliat
kesempatan, selalu dikaitkan dengan finance.
Kalkulasi Yudas
adalah minyak Narwastu itu bisa dijual 300 dinar, suatu jumlah yang cukup
besar. Berapa sih nilainya kalau di kurs kan zaman ini? Satu dinar adalah upah
orang bekerja 1 hari. Misalkan upah kerja minimum 1 bulan sekitar 2.5 juta
rupiah, maka untuk orang kerja selama 25 hari, sekitar 100ribu rupiah. Kalau dikalikan
300 hari : maka 100.000 x 300 = 30 juta !! satu jumlah yang fantastis untuk
harga sebotol Parfum!! Entah yang mahal itu isi parfumnya atau botol nya. Tapi rasanya
di dunia ini untuk harga sebotol parfum 30 juta, kebilang sangat mahal !!
mungkin itu minyak Narwastu diatas branded Chanel. Emang sih..rada-rada
keterlaluan ya buang parfum seharga 30 juta, apalagi dipakainya dikaki lagi! Biasa
kita kalo pake parfum, Cuma 2 atau 3x semprot, apalagi kalo harganya mahal,
diirit-irit biar awet.
Pandangan
Yudas adalah, kalau minyak Narwastu itu dijual lantas uangnya diberikan kepada
orang miskin, itu jauh lebih mulia, ketibang itu diberikan kepada Yesus !
apalagi dihabiskan begitu saja!
Perbedaan
pandangan selalu ada dimana saja. Bagi Yudas adalah satu pemborosan, dan lebih
bernilai kalau itu diberikan kepada orang miskin, bagi Maria itu bukan satu
pemborosan, karena Maria menilai apa yang dilakukan Tuhan dalam hidupnya itu adalah tak ternilai.
Saudara pernah
mendengar adanya lima jawatan gereja? Apaan sih itu pastor..kedengerannya kayak
jawatan PJKA (kereta api)…? Istilah itu diambil dari Efesus 4:11, “Dan Ialah yang memberikan
baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita
Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar.”
Jadi di dalam gereja ada lima fungsi jawatan
itu, RASUL, NABI, PENGINJIL,
GEMBALA, dan PENGAJAR.
Contohnya, kalau seorang Penginjil, maka dia akan berfokus
kepada jiwa-jiwa, segala usaha, dana akan dikerahkan untuk mencari dan
memenangkan jiwa-jiwa. Sedangkan gembala lebih berfokus kepada memberi makan
domba-domba, memelihara serta memberi pertumbuhan pada domba-domba. Penginjil
bisa saja menilai seorang Gembala, itu kurang berjuang untuk jiwa-jiwa baru,
hanya jago kandang, kurang berani bergerak. Sebaliknya gembala menilai seorang
penginjil, hanyalah orang yang kesana kemari saja, tidak bertanggung jawab, melahirkan jiwa-jiwa tapi
tidak memeliharanya. Pergi kesana kemari habiskan uang kas gereja, tapi
hasilnya untuk gereja, gak ada.
Sudut pandang kedua jawatan itu berbeda, misalkan ada uang 1
M, bagi seorang penginjil, akh kesempatan aku pergi ke pelosok, KKR
besar-besaran, bawa team pelayanan. Bagi Gembala, dia akan berpikir, akh ini
kesempatan untuk bangun pondok yang lebih layak bagi jemaat, lebih banyak bisa
melayani jemaat, perkunjungan untuk orang sakit, panti jompo, anak yatim, dan
selanjutnya. Keduanya bisa selisih paham dalam hal itu. gak ada yang salah dari
keduanya, hanya perbedaan sudut pandang. Kita akan bahas dalam renungan
berikutnya, setelah selesai serial ini.
YUDAS atau MARIA, keduanya tidak salah dalam sudut pandang
mengenai Minyak Narwastu itu. bagi Yudas sebagai bendahara itu penghamburan,
pemborosan, sia-sia, bagi Maria itu sebagai penghormatan untuk Yesus, memberikan
yang terbaik untuk Tuhan selagi ada kesempatan.
Kejadian
itu adalah 6 hari sebelum Yesus disalibkan, sebelum Yesus mati. Coba sodara
bayangkan gimana feeling Maria, setelah 6 hari kemudian, pas dia tahu Yesus
mati diatas kayu salib? Mungkin dia bersyukur karena dia memberikan yang
terbaik selagi ada kesempatan.
Ada seorang
ibu yang sedang sakit keras, dia kepingin sekali makan gado-gado, berkali-kali dia minta
sama anaknya untuk membelikannya, tapi sang anak belum sempat membelikannya, eh
besoknya si ibu meninggal dunia, si anak nyesel seumur hidup, kenapa dia gak
sempatkan untuk beli gado-gado, kalau dia tahu itu si ibu meninggal dunia,
pasti dia usahakan beli dimana saja.
Selagi orangtua
masih hidup, sebagai anak, berikan yang terbaik, kalo orangtua sudah meninggal,
menyesalpun tidak berguna. Memberikan gado-gado
di kuburan si ibu gak ada gunanya, biarpun diberikan 100 piring gado-gado, si
ibu gak bisa makan.
Jadi lesson
kita hari ini berkaitan dengan ayat yang kita baca, selagi kita masih hidup,
bergerak dan ada kesempatan, mari berikan yang terbaik untuk YESUS. Selagi
sodara masih sehat, ada waktu, uang, tenaga, pikiran, mari berikan untuk Tuhan.
Kalau sudah berbaring di ICU, gak ada lagi yang bisa saudara lakukan untuk
Tuhan.
God bless
you
Have a blessed
day!
Merdeka !!
No comments:
Post a Comment