Daily Devotion – Alive & Transformed
Yoh 12:56 Hal itu
dikatakannya bukan karena ia memperhatikan nasib orang-orang miskin, melainkan
karena ia adalah seorang pencuri; ia sering mengambil uang yang disimpan dalam
kas yang dipegangnya.
Ternyata
sewaktu Yudas mengatakan, mengapa minyak Narwastu itu dihambur-hamburkan? Lebih
baik dijual dan uangnya diberikan kepada orang miskin, motivnya Yudas bukan
karena dia memperhatikan nasib orang miskin. Yohanes mengungkapkan bahwa Yudas
sering mencuri, atau menyalahgunakan uang yang dia pegang.
Perkataan
Yudas sepertinya sangat mulia, sangat rohani, waduh....hati kamu lembut sekali Om Yud memperhatikan nasib orang
kecil, memperjuangkan hak orang lemah, kamu benar mulia Om Yud, akyu jadi jatuh
cinta…
Eitt…jangan
dulu…jangan bodoh memberikan cintamu kepada orang yang salah. Jangan bodoh
memberikan uangmu atau sumbangan kepada orang yang salah ! sepertinya kamu
memberikan sumbangan kepada orang miskin melalui dia, tetapi teryata di embat
ama dia, gak disalurkan kepada orang miskin.
Hal seperti
ini sering terjadi, dan banyak terjadi. Penyalahgunaan keuangan, penyalahgunaan
hasil sumbangan dengan mengatasnamakan pelayanan. Banyak sekali kisah orang
memakai uang kas gereja secara sembarangan, untuk kepentingan pribadi dengan
mengatasnamakan pelayanan, atau pelayanan kepada orang miskin.
Saya pernah
mendapat SMS, serta telpon dari orang yang tidak dikenal, nomornya sepertinya
dari India, mereka menceritakan bahwa mereka terkena dampak Covid dan ingin
menolong masyarakat miskin yang terkena musibah ini, karena di PHK, jobless. Kalau
mendapat sms seperti ini, sepertinya gak tega kalau tidak menolong, tetapi
pertimbangan saya, saya tidak mengenalnya, kalau saya memberikan sumbangan,
bagaimana kalau ternyata cerita yang dikisahkan itu hanyalah cerita karangan
dia? Meski saya ngasih gak banyak, tapi kan cukup nyesek juga, kalau tahu, ya…kan?
Gak nolong salah, nolong juga kayaknya belon sreg…ya sudah saya doa saja sama
Tuhan…untuk menetralkan hati ini, agar tidak ada rasa bersalah…andai orang itu
bener butuh pertolongan, kalao kita gak tolong, kan kita salah dihadapan Tuhan…
Kelemahan
Yudas adalah masalah uang, tiap-tiap orang memiliki kelemahan masing-masing. Mungkin
kelemahan saudara beda dengan saya, ada orang yang lemah di masalah kesabaran,
ada yang lemah di masalah kemurahan hati, ada yang lemah didalam pujian
manusia, dan banyak lagi.
Yudas lemah
didalam masalah keuangan, tapi kenapa Yudas malah jadi bendahara? Kan berbahaya…!
Saya yakin Yesus tidak salah memilih, mungkin semula Yudas sangat teliti,
sangat cepat dalam berhitung, tanpa perlu kalkulator atau sipoa dia sudah bisa
mengkalkulasi harga dengan cepat, buktinya dia bisa dengan cepat menaksir harga
minyak Narwastu dengan jitu, ooo…minyak branded itu harganya 300 dinar !! waah…hebat nih..om Yud, pasti sering surfing
di internet…cek harga pasar…cek harga saham..tahu kurs hari ini berapa…
Oleh karena
Yudas capable, maka dia diangkat menjadi bendahara, tetapi sejalan dengan
adanya waktu, sejalan dengan adanya banyak sumbangan, dan banyak uang yang dia
pegang, hatinya jadi lemah, ada orang yang memberi untuk pelayanan, mungkin dia
tidak masukkan kedalam kas, dia pakai untuk keperluan sendiri. Tidak hanya itu
saja, ada banyak orang yang merasa diberkati oleh pelayanan Yesus, dan memberi
harta mereka untuk pelayanan tetapi gak nyampe, karena di embat sama Yudas.
Lukas 8:3 Yohana
isteri Khuza bendahara Herodes, Susana dan banyak perempuan lain.
Perempuan-perempuan ini melayani rombongan itu dengan kekayaan mereka.
Bayangkan saja istri bendahara raja Herodes memberikan
donation untuk pelayanan Yesus, dan tidak hanya itu, mungkin teman-temanya Yohana yang tergabung dalam komunitas
thay-thay (nyonya besar), atau crazy rich Jerusalem, memberikan banyak
sumbangan harta mereka, dan itu membuat Yudas silau matanya, dia ambil sedikit,
gak ada yang tahu. Masuk sumbangan 100 dia tulis 80, toh gak ada yang
perhatikan. Atau sebaliknya, pengeluaran 100 dia tulis 120…who knows ?
Uang itu bisa menjadi hamba yang baik, tapi juga bisa
menjadi tuan yang jahat. Uang dapat menjadi hamba yang baik, ditangan orang
yang tepat. Tuhan memberkati saudara dengan uang, Saudara dapat mempergunakan
harta yang sodara miliki dengan baik dan pertanggung jawaban. Meski itu uang
adalah milik saudara, tetap kita sebagai yang dititpkan berkat oleh Tuhan, jangan
memakai berkat itu untuk hal yang tidak
berguna, menghambur-hamburkan. Saudara butuh sepatu baru, silahkan beli, yang
branded pun gak masalah, tapi kalau sudah punya satu rak, masih beli lagi…itu
yang perlu dipertanyakan…apakah aku perlu membelinya? Butuh atau sekedar
kepengen beli ?
Uang bisa menjadi tuan yang jahat, orang yang mengejarnya
akan diperbudak habis-habisan. Oleh karena mengejar kekayaan, orang rela tidak
tidur, tidak sempat makan, tidak sempat istirahat, bahkan tidak sempat ke
gereja (sebelum covid), tidak sempat ikuti ibadah, tidak menjaga kesehatan. Gara-gara
perebutan harta warisan, saudara kandung menjadi ribut bertengkar, bahkan putus
hubungan persaudaraan. Gara-gara memperebutkan uang, orang rela bunuh bunuhan,
suami istri bertengkar gara-gara harta gono gini, dan banyak lagi kasusnya.
Yudas murid Yesus, tetapi sayang hatinya dipenuhi tipu daya
kekayaan, sehingga pelayanan dia tidak tulus. Segala sesuatu dia ukur dengan
uang, uang menjadi patokan dalam hidupnya. Mungkin saya orang banyak ingin menjadikan
Yesus raja, hatinya girang bukan kepalang, bayangkan kalau dia menjadi mentri
keuangan, waa….betapa senangnya…
Apakah karena uang itu pula yang menjadi alasan Yudas
menjual Yesus seharga 30 keping perak? Saya rasa tidak demikian. Delila menjual
rahasia Simson, karena Delila mata duitan, Simson, hamba Tuhan yang lugu, dia
merasa Delila mencintainya, semula memang demikian, tetapi saat ada tawaran
yang menggiurkan, orang Filistin menawarkan sejumlah harta melimpah kepada
Delila asal dia menyerahkan rahasia kelemahan Simson, maka cinta Delila yang
semula tulus, menjadi berpaling kepada gemerlapnya emas permata. Cinta atau
harta ? aku pilih harta, kata Delila. Maka habislah Simson ditipu oleh
perempuan yang dicintainya.
Menjual Yesus
seharga 30 keping perak, itu terlalu murah !! Yudas gak akan menjualnya dengan
harga demikian, karena nilai Yesus lebih besar dari itu, lebih besar dari
rahasia Simson !! buktinya, Yudas membuang uang itu, melemparkannya di bait
Allah dan lari meninggalkannya. Motivasi
Yudas menjual Yesus adalah dia berpikir, kalau Yesus ditangkap, bisa jadi Yesus
akan berontak, atau para pengikut Yesus akan mengadakan demo besar-besarkan,
seperti yang di Indonesia gitu…demo berjilid-jilid gak ada habisnya… dan kalau
itu terjadi, revolusi terjadi, dan Yesus menjadi pemimpin, maka sumbangan akan
mengalir tak habis-habisnya.
Baginya uang
30 perak hanyalah sekedar memberi informasi kepada orang Yahudi, dimana Yesus berada, dan kapan saat yang tepat
untuk menangkap Yesus.
Tetapi apa
yang terjadi setelah peristiwa taman Getsemani? Tidak ada perlawanan sama
sekali ! Yesus tidak melawan ! sempet terjadi kericuhan, Petrus ngamuk dengan
pedangnya dan sempat menebas telinga salah satu orang yang ada disitu. Tapi setelah
itu senyap ! karena Yesus melarang Petrus untuk melanjutkan aksinya.
Tidak ada
demo dari pengikut Yesus juga, tidak ada provokator yang menggerakkan untuk
demo ke Herodes atau Pilatus, sama sekali tidak ada ! Yudas kecewa !!!
Uang 30
keping perak menjadi uang panas didalam tangannya, dia gak mau memegang uang
itu, Yudas mengikuti perkembangan tentang Yesus. Setelah Yesus ditangkap, Yesus
disiksa, dan dipermalukan. Yudas merasa bersalah, uang yang dia pegang menjadi
sesuatu yang tidak ada nilainya lagi, bukan sesuatu yang memikat hatinya lagi,
Yudas sadar, dia telah salah !!
Sayang kesalahannya
tidak diikuti dengan pertobatan, kalau Yudas tersimpuh di bawah salib Yesus,
dan berkata, ampuni aku Guru, aku bersalah..!! pastilah Yesus akan
mengampuninya. Tetapi sayang ego, rasa malu, rasa bersalah itu melebihi pikiran
sehatnya, sehingga dia mengambil keputusan untuk gantung diri!! Sayang sekali !
ironis sekali kisahnya !
Ayat diatas
mengungkapkan siapa identitas Yudas sebenarnya. Minyak Narwastu seharga 300
dinar “dihamburkan” oleh Maria, dipersembahkan kepada Yesus, mengungkapkan jati
diri Yudas yang sebenarnya.
Biarlah
kita semua dapat memakai setiap berkat yang Tuhan berikan dalam hidup kita
dengan bijaksana dan penuh pertanggung jawaban.
Have a
blessed day !
No comments:
Post a Comment