Tuesday, August 18, 2020

YESUS di URAPI di Betania – 4

Daily Devotion – Alive & Transformed 

Yoh 12:56 Hal itu dikatakannya bukan karena ia memperhatikan nasib orang-orang miskin, melainkan karena ia adalah seorang pencuri; ia sering mengambil uang yang disimpan dalam kas yang dipegangnya.

Ternyata sewaktu Yudas mengatakan, mengapa minyak Narwastu itu dihambur-hamburkan? Lebih baik dijual dan uangnya diberikan kepada orang miskin, motivnya Yudas bukan karena dia memperhatikan nasib orang miskin. Yohanes mengungkapkan bahwa Yudas sering mencuri, atau menyalahgunakan uang yang dia pegang.

Perkataan Yudas sepertinya sangat mulia, sangat rohani, waduh....hati kamu lembut sekali Om Yud memperhatikan nasib orang kecil, memperjuangkan hak orang lemah, kamu benar mulia Om Yud, akyu jadi jatuh cinta…

Eitt…jangan dulu…jangan bodoh memberikan cintamu kepada orang yang salah. Jangan bodoh memberikan uangmu atau sumbangan kepada orang yang salah ! sepertinya kamu memberikan sumbangan kepada orang miskin melalui dia, tetapi teryata di embat ama dia, gak disalurkan kepada orang miskin.

Hal seperti ini sering terjadi, dan banyak terjadi. Penyalahgunaan keuangan, penyalahgunaan hasil sumbangan dengan mengatasnamakan pelayanan. Banyak sekali kisah orang memakai uang kas gereja secara sembarangan, untuk kepentingan pribadi dengan mengatasnamakan pelayanan, atau pelayanan kepada orang miskin.

Saya pernah mendapat SMS, serta telpon dari orang yang tidak dikenal, nomornya sepertinya dari India, mereka menceritakan bahwa mereka terkena dampak Covid dan ingin menolong masyarakat miskin yang terkena musibah ini, karena di PHK, jobless. Kalau mendapat sms seperti ini, sepertinya gak tega kalau tidak menolong, tetapi pertimbangan saya, saya tidak mengenalnya, kalau saya memberikan sumbangan, bagaimana kalau ternyata cerita yang dikisahkan itu hanyalah cerita karangan dia? Meski saya ngasih gak banyak, tapi kan cukup nyesek juga, kalau tahu, ya…kan? Gak nolong salah, nolong juga kayaknya belon sreg…ya sudah saya doa saja sama Tuhan…untuk menetralkan hati ini, agar tidak ada rasa bersalah…andai orang itu bener butuh pertolongan, kalao kita gak tolong, kan kita salah dihadapan Tuhan…

Kelemahan Yudas adalah masalah uang, tiap-tiap orang memiliki kelemahan masing-masing. Mungkin kelemahan saudara beda dengan saya, ada orang yang lemah di masalah kesabaran, ada yang lemah di masalah kemurahan hati, ada yang lemah didalam pujian manusia, dan banyak lagi.

Yudas lemah didalam masalah keuangan, tapi kenapa Yudas malah jadi bendahara? Kan berbahaya…! Saya yakin Yesus tidak salah memilih, mungkin semula Yudas sangat teliti, sangat cepat dalam berhitung, tanpa perlu kalkulator atau sipoa dia sudah bisa mengkalkulasi harga dengan cepat, buktinya dia bisa dengan cepat menaksir harga minyak Narwastu dengan jitu, ooo…minyak branded itu harganya 300 dinar !! waah…hebat nih..om Yud, pasti sering surfing di internet…cek harga pasar…cek harga saham..tahu kurs hari ini berapa…

Oleh karena Yudas capable, maka dia diangkat menjadi bendahara, tetapi sejalan dengan adanya waktu, sejalan dengan adanya banyak sumbangan, dan banyak uang yang dia pegang, hatinya jadi lemah, ada orang yang memberi untuk pelayanan, mungkin dia tidak masukkan kedalam kas, dia pakai untuk keperluan sendiri. Tidak hanya itu saja, ada banyak orang yang merasa diberkati oleh pelayanan Yesus, dan memberi harta mereka untuk pelayanan tetapi gak nyampe, karena di embat sama Yudas.

Lukas 8:3 Yohana isteri Khuza bendahara Herodes, Susana dan banyak perempuan lain. Perempuan-perempuan ini melayani rombongan itu dengan kekayaan mereka.

Bayangkan saja istri bendahara raja Herodes memberikan donation untuk pelayanan Yesus, dan tidak hanya itu, mungkin  teman-temanya Yohana yang tergabung dalam komunitas thay-thay (nyonya besar), atau crazy rich Jerusalem, memberikan banyak sumbangan harta mereka, dan itu membuat Yudas silau matanya, dia ambil sedikit, gak ada yang tahu. Masuk sumbangan 100 dia tulis 80, toh gak ada yang perhatikan. Atau sebaliknya, pengeluaran 100 dia tulis 120…who knows ?

Uang itu bisa menjadi hamba yang baik, tapi juga bisa menjadi tuan yang jahat. Uang dapat menjadi hamba yang baik, ditangan orang yang tepat. Tuhan memberkati saudara dengan uang, Saudara dapat mempergunakan harta yang sodara miliki dengan baik dan pertanggung jawaban. Meski itu uang adalah milik saudara, tetap kita sebagai yang dititpkan berkat oleh Tuhan, jangan  memakai berkat itu untuk hal yang tidak berguna, menghambur-hamburkan. Saudara butuh sepatu baru, silahkan beli, yang branded pun gak masalah, tapi kalau sudah punya satu rak, masih beli lagi…itu yang perlu dipertanyakan…apakah aku perlu membelinya? Butuh atau sekedar kepengen beli ?

Uang bisa menjadi tuan yang jahat, orang yang mengejarnya akan diperbudak habis-habisan. Oleh karena mengejar kekayaan, orang rela tidak tidur, tidak sempat makan, tidak sempat istirahat, bahkan tidak sempat ke gereja (sebelum covid), tidak sempat ikuti ibadah, tidak menjaga kesehatan. Gara-gara perebutan harta warisan, saudara kandung menjadi ribut bertengkar, bahkan putus hubungan persaudaraan. Gara-gara memperebutkan uang, orang rela bunuh bunuhan, suami istri bertengkar gara-gara harta gono gini, dan banyak lagi kasusnya.

Yudas murid Yesus, tetapi sayang hatinya dipenuhi tipu daya kekayaan, sehingga pelayanan dia tidak tulus. Segala sesuatu dia ukur dengan uang, uang menjadi patokan dalam hidupnya. Mungkin saya orang banyak ingin menjadikan Yesus raja, hatinya girang bukan kepalang, bayangkan kalau dia menjadi mentri keuangan, waa….betapa senangnya…

Apakah karena uang itu pula yang menjadi alasan Yudas menjual Yesus seharga 30 keping perak? Saya rasa tidak demikian. Delila menjual rahasia Simson, karena Delila mata duitan, Simson, hamba Tuhan yang lugu, dia merasa Delila mencintainya, semula memang demikian, tetapi saat ada tawaran yang menggiurkan, orang Filistin menawarkan sejumlah harta melimpah kepada Delila asal dia menyerahkan rahasia kelemahan Simson, maka cinta Delila yang semula tulus, menjadi berpaling kepada gemerlapnya emas permata. Cinta atau harta ? aku pilih harta, kata Delila. Maka habislah Simson ditipu oleh perempuan yang dicintainya.

Menjual Yesus seharga 30 keping perak, itu terlalu murah !! Yudas gak akan menjualnya dengan harga demikian, karena nilai Yesus lebih besar dari itu, lebih besar dari rahasia Simson !! buktinya, Yudas membuang uang itu, melemparkannya di bait Allah dan lari meninggalkannya.  Motivasi Yudas menjual Yesus adalah dia berpikir, kalau Yesus ditangkap, bisa jadi Yesus akan berontak, atau para pengikut Yesus akan mengadakan demo besar-besarkan, seperti yang di Indonesia gitu…demo berjilid-jilid gak ada habisnya… dan kalau itu terjadi, revolusi terjadi, dan Yesus menjadi pemimpin, maka sumbangan akan mengalir tak habis-habisnya.

Baginya uang 30 perak hanyalah sekedar memberi informasi kepada orang Yahudi,  dimana Yesus berada, dan kapan saat yang tepat untuk menangkap Yesus.

Tetapi apa yang terjadi setelah peristiwa taman Getsemani? Tidak ada perlawanan sama sekali ! Yesus tidak melawan ! sempet terjadi kericuhan, Petrus ngamuk dengan pedangnya dan sempat menebas telinga salah satu orang yang ada disitu. Tapi setelah itu senyap ! karena Yesus melarang Petrus untuk melanjutkan aksinya.

Tidak ada demo dari pengikut Yesus juga, tidak ada provokator yang menggerakkan untuk demo ke Herodes atau Pilatus, sama sekali tidak ada ! Yudas kecewa !!!

Uang 30 keping perak menjadi uang panas didalam tangannya, dia gak mau memegang uang itu, Yudas mengikuti perkembangan tentang Yesus. Setelah Yesus ditangkap, Yesus disiksa, dan dipermalukan. Yudas merasa bersalah, uang yang dia pegang menjadi sesuatu yang tidak ada nilainya lagi, bukan sesuatu yang memikat hatinya lagi, Yudas sadar, dia telah salah !!

Download this Free Photo | Golden rmb coins in cloth bag

Sayang kesalahannya tidak diikuti dengan pertobatan, kalau Yudas tersimpuh di bawah salib Yesus, dan berkata, ampuni aku Guru, aku bersalah..!! pastilah Yesus akan mengampuninya. Tetapi sayang ego, rasa malu, rasa bersalah itu melebihi pikiran sehatnya, sehingga dia mengambil keputusan untuk gantung diri!! Sayang sekali ! ironis sekali kisahnya !

Ayat diatas mengungkapkan siapa identitas Yudas sebenarnya. Minyak Narwastu seharga 300 dinar “dihamburkan” oleh Maria, dipersembahkan kepada Yesus, mengungkapkan jati diri Yudas yang sebenarnya.

Biarlah kita semua dapat memakai setiap berkat yang Tuhan berikan dalam hidup kita dengan bijaksana dan penuh pertanggung jawaban.

Have a blessed day !

 

 

 

No comments:

Post a Comment