Thursday, October 8, 2020

THE JOY OF THE LORD IS MY STRENGTH

 Daily Devotion Alive and Transformed 8 oct 2020

"Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan! Sekali lagi kukatakan: Bersukacitalah!"  Filipi 4:4

Yoh 15:11 Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya sukacita-Ku ada di dalam kamu dan sukacitamu menjadi penuh.

Ada orang berpendapat bahwa sumber sukacita dalam diri seseorang berasal dari materi dan situasi yang mendukung. Sukacita yang berlandaskan pada kondisi dan situasi tidak akan bertahan lama, alias hanya sementara. Terlebih lagi saat materi dan situasi tidak seperti yang diharapkan, bergantilah sukacita menjadi dukacita, alias komplen, ngedumel, marah-marah.

Jika kita menjadikan Tuhan sebagai sumber sukacita, maka sukacita yang kita rasakan akan bersifat permanen karena sukacita dari Tuhan adalah sukacita di segala situasi, tidak dipengaruhi keadaan, tapi dikerjakan oleh Roh Kudus yang bekerja di dalam kita.  Sukacita inilah yang dirasakan nabi Habakuk:  "Sekalipun pohon ara tidak berbunga, pohon anggur tidak berbuah, hasil pohon zaitun mengecewakan, sekalipun ladang-ladang tidak menghasilkan bahan makanan, kambing domba terhalau dari kurungan, dan tidak ada lembu sapi dalam kandang, namun aku akan bersorak-sorak di dalam TUHAN, beria-ria di dalam Allah yang menyelamatkan aku."  (Habakuk 3:17-18).  Bagaimana mungkin tetap bersukacita saat kondisi keuangan mepet, saat gak ada makanan, saat kondisi sedang terpuruk? Bila melihat fakta atau situasi yang terjadi habakuk punya alasan bersedih, meratap dan putus asa, tapi ia memilih untuk bersukacita, dan dia tetap mampu bersukacita  "...sebab sukacita karena TUHAN itulah perlindunganmu!"  (Nehemia 8:11b).


Kehendak Tuhan bagi orang percaya adalah bersukacita senantiasa.  Bukan saja dalam waktu senang saja, tetapi juga dalam waktu yang sulit dan susah sekalipun.  Berada dalam penjara dengan kaki terpasung bukan alasan bagi Paulus dan Silas untuk tidak bersukacita, bahkan di tengah malam keduanya menyanyikan pujian bagi Tuhan  (baca  Kisah 16:25).  Bagi orang percaya tidaklah sulit bersukacita di tengah masalah dan penderitaan karena Roh Kudus ada di dalam diri kita.  Sukacita dari Tuhan itulah kekuatan kita.  Jika Saudara mengalami masalah berat jangan tawar hati.  "Jika engkau tawar hati pada masa kesesakan, kecillah kekuatanmu."  (Amsal 24:10). 

Bagaimana agar dapat bersukacita di segala situasi?  Milikilah persekutuan karib dengan Tuhan senantiasa,  "Sebab Kerajaan Allah bukanlah soal makanan dan minuman, tetapi soal kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus."  (Roma 14:17).

Have a blessed day !

 

No comments:

Post a Comment