Daily Devotion Alive and Transformed
2
Korintus 5:17 "Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan
baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang."
"Dasar.. emang sudah sifat..!"
kata-kata itu seringkali diucapkan saat melihat orang yang tidak kunjung merubah
sifat jeleknya. Ada pula yang mengatakan "memang sudah bawaan lahir, mau
gimana lagi..?", atau malah "memang sudah turunan.." semua
mengarah kepada beberapa sifat-sifat yang seperti sudah mendarah daging dan
sulit untuk dihilangkan.
Ada orang bawaannya berantakan,
kamarnya berantakan, meja kerjanya berantakan, rapi sebentar, tapi kemudian
berantakan lagi. Ada pula orang yang bertabiat tidak sabar, bawaanya pengen
emosi terus, bentar marah, bentar ngambek, gak pernah bisa sukacita, ada orang
yang sifatnya complain terus, harga cabe naik complain, macet complain,
ketinggalan bis complain, anak-anak berisik complain, ditambahin kerjaan
complain, hidupnya diwarnai complain terus. Ada juga orang yang tidak suka
kalau melihat orang lain bahagia, rasanya kesel kalau lihat ada orang yg
diberkati, atau mengalami nasib baik. Entah kenapa rasa jelus, iri hati, terus
ada didalam dirinya. Ada juga orang yang
suka terlambat, masuk kerja terlambat, masuk sekolah terlambat, ikut meeting
terlambat, ke gereja terlambat, ikuti ibadah online masih terlambat pula, Sifat-sifat
buruk, atau ada yang bilang, bawaan dari lahir, apakah itu bisa diubah?
Sebagian orang bahkan berpendapat
bahwa memang tidak mungkin merubah sesuatu yang sudah bertahun-tahun ada
bersama kita. Tapi apakah benar demikian? Apakah memang kita tidak bisa merubah
sesuatu yang jelek dan harus pasrah dengan itu, atau bahkan menganggap bahwa
itu seperti sesuatu yang jelek yang diberikan Tuhan tanpa bisa kita perbaiki?
Dahulu saya merupakan orang yang
punya banyak sifat jelek. Saya pelit, negative thinking, curigaan, cepat tersinggung alias sangat sensitif,
senang menyendiri, malas berbagi, minder, low self esteem, dan banyak lagi
lainnya. Saya merasa baik-baik saja dengan kondisi seperti itu. Sifat seperti
itu sudah melekat sejak lama, beberapa diantaranya sudah menjadi bagian hidup
saya sejak masih kecil seperti gampang tersinggung dan pemarah misalnya. Tapi
hari ini saya berani mengatakan bahwa saya sudah berubah jauh dari dahulu.
Apakah sudah sempurna? Tentu belum. Tetapi saya terus berproses, dan punya
komitmen untuk terus menjadi lebih baik lagi dari hari ke hari.
Ini membuktikan bahwa sifat-sifat
jelek yang ada pada kita, meski sudah puluhan tahun menempel sekalipun atau
mungkin merupakan sifat turunan, semua itu sangatlah mungkin untuk diubah.
Firman Tuhan pun menyatakan hal
yang sama. "Jadi siapa yang ada di
dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya
yang baru sudah datang." (2 Korintus 5:17). Firman Tuhan jelas
menyatakan bahwa di dalam Kristus kita bukan lagi sosok yang lama. Ada janji
akan perubahan sebagai ciptaan baru, ketika kita menerima Kristus secara sungguh-sungguh
dalam hidup kita.
Sebagai ciptaan baru, itu artinya kita bisa mengalami perubahan secara menyeluruh atau bahkan radikal sekalipun. Kita melihat banyak pribadi yang mengalami transformasi diri di dalam Alkitab, seperti Petrus atau yang paling jelas lewat Paulus. Paulus dahulu dikenal sebagai orang yang sangat kejam, pembantai orang percaya. Kita bisa melihat sepak terjang kekejaman Paulus yang waktu itu masih bernama Saulus dalam Kisah Para Rasul 8. Tetapi dalam pasal 9 melalui perjumpaan dengan Yesus, Paulus pun mengalami transformasi diri. Ia berubah menjadi ciptaan yang sama sekali baru. Kita pun mengenal Paulus sebagai sosok yang sangat berani dalam menjalankan panggilannya. Ia pergi mewartakan Injil kemanapun bahkan hingga ke Asia kecil. Dia tidak mempedulikan resiko atau bahaya yang mengancam nyawanya. Bukankah itu sebuah bukti perubahan yang sangat nyata, yang terjadi hanya dalam waktu singkat? Secara manusiawi itu tidak mungkin, tetapi bagi Tuhan segalanya bisa terjadi. Dan Tuhan menjanjikan sebuah perubahan kepada kita, bukan lagi ciptaan lama melainkan ciptaan baru, dan itu Dia berikan di dalam Kristus.
Yang lebih hebat lagi, Tuhan tidak
berhenti pada sebentuk perubahan hati pada saat kita menerima Kristus saja.
Lewat Paulus kita bisa mendapati sebuah ayat yang menunjukkan sebuah
kontinuitas perubahan dalam proses. "Dan
kita semua mencerminkan kemuliaan Tuhan dengan muka yang tidak berselubung. Dan
karena kemuliaan itu datangnya dari Tuhan yang adalah Roh, maka kita diubah
menjadi serupa dengan gambar-Nya, dalam kemuliaan yang semakin besar." (2
Korintus 3:18). Kita diubah untuk semakin mendekati gambaran Tuhan dengan
intensitas yang terus meningkat. Dalam bahasa Inggrisnya dikatakan "constantly being transfigure into His
very own image in ever increasing splendor and from one degree of glory to
another." Itu sebuah proses yang akan membawa kita untuk semakin lebih
baik lagi dari hari ke hari agar bisa semakin mendekati gambarNya. Tidak peduli
seburuk apa perilaku, sifat atau perbuatan kita pada waktu lalu, tidak peduli
sebesar apa kesalahan kita dahulu, tidak peduli seberapa lekatnya pola-pola
negatif dalam pikiran atau hati kita sebelumnya, di dalam Kristus kita bisa
menjadi ciptaan yang benar-benar baru.
Dibutuhkan tekad, kemauan untuk berubah, plus dengan bantuan Roh
Kudus, maka akan menghasilkan perubahan nyata didalam hidup kita.
Setelah perubahan menjadi ciptaan
baru itu terjadi, adalah penting bagi kita untuk menjaga diri kita agar jangan
kembali terjerumus ke dalam kebiasaan atau sifat-sifat buruk kita di masa lalu.
Dalam surat kepada jemaat Kolose Paulus memesankan hal ini. "Jangan lagi kamu saling mendustai, karena kamu telah
menanggalkan manusia lama serta kelakuannya, dan telah mengenakan manusia baru
yang terus-menerus diperbaharui untuk memperoleh pengetahuan yang benar menurut
gambar Khaliknya." (Kolose 3:9-10). Kita harus bisa menjaga segala
perubahan kita sebagai ciptaan yang baru agar tidak kembali tercemar dengan
hal-hal yang negatif agar kita bisa berproses terus menerus menjadi lebih baik
dan semakin mendapatkan gambar Tuhan yang benar.
Anda mungkin berpikir, bagaimana
mungkin sesuatu yang sudah mendarah daging, pola pikir yang sudah terbiasa
negatif sejak kecil, berbagai kebiasaan buruk yang sudah berakar dan sebagainya
bisa diubah. Tetapi percayalah, semua itu mungkin. Paulus sudah membuktikannya,
tokoh-tokoh lain sudah membuktikannya, dan saya sendiri sudah membuktikan pula
bahwa itu semua bisa. Perubahan itu mungkin terjadi. Dalam Kristus kita bukan
lagi ciptaan lama melainkan sudah menjadi ciptaan baru.
Tahun 2020 sebentar lagi kita
tinggalkan, bertekadlah bahwa di tahun 2021 saudara ingin mengalami perubahan
dalam hidupmu, menanggalkan kebiasan buruk, sifat-sifat jelek untuk menjadi
pribadi yang lebih menyenangkan hati Tuhan.
Have a blessed day !
No comments:
Post a Comment