Thursday, December 3, 2020

Dikasihi Bapa Surgawi

 Daily Devotion Alive and Transformed

Yoh 17:23 Aku di dalam mereka dan Engkau di dalam Aku supaya mereka sempurna menjadi satu, agar dunia tahu, bahwa Engkau yang telah mengutus Aku dan bahwa Engkau mengasihi mereka, sama seperti Engkau mengasihi Aku.

Kita tahu bahwa Bapa Surgawi mengasihi kita, tetapi bagaimana caranya mengasihi kita? Seperti apa? Pernyataan ini keluar dari Tuhan Yesus, yang mengatakan bahwa Bapa mengasihi kita semua sama seperti Bapa mengasihi Yesus. Artinya Bapa tidak membeda-bedakan.

Seperti apa figur ayah yang sayang kepada anaknya? Ada banyak anak yang menganggap bahwa ayah yang baik adalah ayah yang selalu menuruti kemauan mereka, tidak pernah memarahi apalagi menghukum. Ini adalah persepsi yang keliru, karena ada saat-saat ketika si anak bersalah dan ia harus dihukum agar bisa belajar dari kesalahannya. Menuruti segala-galanya secara buta sama sekali tidak mendidik dan hanya akan merusak masa depan si anak dalam banyak hal. Baik kepribadiannya, pola pikirnya, kemandirian bahkan kesehatannya. Ambil contoh jika seorang anak sangat suka permen yang manis rasanya. Anak-anak tidak tahu bahwa permen yang dikonsumsi terlalu banyak bisa merusak gigi dan kesehatan mereka. Bayangkan jika orang tuanya menuruti terus setiap mereka minta permen, apa yang akan terjadi? Tugas orang tua selain mencukupi kebutuhan anak-anaknya juga untuk mendidik, menasihati dan memberitahukan atau menjelaskan apa yang baik dan mana yang buruk. Ada kalanya pula orang tua harus memberi hukuman, dan itupun wajar sepanjang dilakukan dengan batas tertentu, tidak menyakiti anak secara fisik apalagi meninggalkan bekas luka, dan didasari oleh kasih.

Ada banyak orang juga yang menyalah artikan Tuhan sebagai Bapa. Mereka menganggap bahwa apabila Tuhan itu Bapa yang baik, maka Tuhan seharusnya terus memberi apapun yang mereka minta. Seperti halnya bapa duniawi, inipun tidak akan mendidik jika dilakukan Tuhan. Ada kalanya kita tidak tahu apa yang kita minta, tidak menyadari bahwa itu bisa merusak dan menghancurkan kita. Dan hal ini diingatkan oleh Yakobus yang berkata Atau kamu berdoa juga, tetapi kamu tidak menerima apa-apa, karena kamu salah berdoa, sebab yang kamu minta itu hendak kamu habiskan untuk memuaskan hawa nafsumu.” (Yakobus 4:3). Percayalah bahwa Tuhan sayang kepada kita dan hanya menginginkan kebaikan buat kita. Nothing but the goodness for us. Dia tahu kapan harus memberi, kapan harus menunda dan kapan harus menolak. Dan itu semua demi kebaikan kita sendiri juga.

Mari kita renungkan pula Firman Kristus berikut ini: “Adakah seorang dari padamu yang memberi batu kepada anaknya, jika ia meminta roti, atau memberi ular, jika ia meminta ikan? Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di sorga! Ia akan memberikan yang baik kepada mereka yang meminta kepada-Nya.” (Matius 7:9-11). Dia tidak akan menunda apalagi berpelit kasih, Dia siap memberikan setiap yang meminta kepadaNya, tapi lihatlah bahwa apa yang akan Dia berikan tidak akan pernah berupa sesuatu yang menjerumuskan kita. Dia hanya akan memberikan “YANG BAIK”, seperti yang dikatakan Yesus.

Bapa duniawi yang baik tahu kapan harus memberi, menunda dan menolak. Dia tahu kapan harus mengingatkan, menasihati, menegur dan menghukum. Jika bapa dunia yang notabene manusia juga seperti kita tahu apa yang terbaik bagi anak-anaknya, apalagi Bapa Surgawi kita. Sadari kasih sayang Tuhan senantiasa, dan percayakan segalanya ke dalam tanganNya, karena Dia yang paling tahu apa yang kita perlukan, dan Dia sungguh mengasihi anak-anakNya.

Have a blessed day !

No comments:

Post a Comment