Daily Devotion – Called, Chosen, Blessed
Yoh 18:28 Maka mereka
membawa Yesus dari Kayafas ke gedung pengadilan. Ketika itu hari masih pagi.
Mereka sendiri tidak masuk ke gedung pengadilan itu, supaya jangan menajiskan
diri, sebab mereka hendak makan Paskah.
Apakah yang saudara lakukan saat pagi-pagi sekali? Menyeduh
kopi, teh, serta menikmatinya sambil baca koran, atau lihat HP? Ataukah sudah
sibuk dengan berbagai rencana sepanjang hari itu?
Pagi-pagi sekali para imam kepala membawa Yesus untuk
diadili di gedung pengadilan Roma. Mungkin sekitar jam 5.00-6.00 pagi. Untuk
membuat satu kejahatan, tidak perlu tunggu siang. Pagi-pagi sudah ada rencana
jahat.
Saat seorang wanita yang diseret untuk diadili karena
kedapatan berzinah, itupun kejadiannya
pagi-pagi sekali.
Kejahatan tidak memandang waktu, kapan saja bisa terjadi. Bahkan
rencana jahatpun bisa saja terancang saat menjelang fajar. Orang sudah
merangcangkan kejahatan apa yang akan mereka lakukan sepanjang hari itu.
Adalah baik, saat pagi hari kita datang kepada TUhan,
sehingga segala rancangan yang akan kita lakukan sepanjang hari itu,
setidaknya, sudah di filter dengan Firman Tuhan.
"Tuhan, pada waktu pagi Engkau mendengar seruanku, pada
waktu pagi aku mengatur persembahan bagi-Mu, dan aku menunggu-nunggu." Mazmur 5:4
Waktu pagi hari adalah waktu yang baik untuk kita datang
menghadap Tuhan, sebelum kita memulai kegiatan selanjutnya. Sehingga perjalanan
hidup kita sepanjang hari itu akan diberkati Tuhan, dan terhindar dari segala
hal yang merugikan.
Membiasakan diri untuk bangun pagi-pagi adalah pekerjaan yang tidak mudah bagi kebanyakan orang, perlu latihan dan disiplin yang keras. Banyak kali kita bangun serba terburu-buru dan mepet dengan jadwal ke kantor atau beraktivitas. Bangun pagi saja begitu susah kita lakukan, apalagi disertai dengan bersaat teduh seperti yang dilakukan oleh Daud, yang senantiasa mengatur persembahan kepada Tuhan dan memuji-muji Tuhan pada waktu pagi. Namun, bangun pagi-pagi adalah gambaran dari sebuah kerja keras yang merupakan motto orang-orang yang berhasil dalam hidupnya. Dengan kata lain, orang-orang yang berhasil adalah mereka yang sangat menghargai waktu dan kerja keras. Mereka tidak pernah menyia-nyiakan waktu yang ada; tiap detik, menit, jam tak pernah luput dari hal-hal yang bermakna dan berkualitas.
Tuhan Yesus
selama pelayanan di bumi juga bangun pagi-pagi untuk berdoa kepada Bapa di
sorga. Tertulis: "Pagi-pagi benar,
waktu hari masih gelap, Ia bangun dan pergi ke luar. Ia pergi ke tempat yang
sunyi dan berdoa di sana." (Markus
1:35). Sebelum bertemu dan berbicara
dengan banyak orang Ia terlebih dahulu mencari hadirat Bapa. Harus kita akui bahwa dengan bangun pagi-pagi
kita dapat mengerjakan lebih banyak perkara dibanding jika kita selalu bangun
dengan terlambat. Orang-orang pilihan
Tuhan di dalam Alkitab juga melakukan hal yang sama. Ketika Sodom dan Gomora dimusnahkan Tuhan, Abraham "...pagi-pagi pergi ke tempat ia berdiri
di hadapan Tuhan itu," (Kejadian
19:27) dan melihat kejadian
tersebut; Yosua juga bangun pagi-pagi
saat bersama para imam mengelilingi tembok Yerikho (Yosua 6:12), dan mjizat pun terjadi. Bahkan Salomo dalam amsalnya juga menyinggung
tentang kebiasaan dari isteri yang cakap:
"Ia bangun kalau masih malam, lalu menyediakan makanan untuk seisi
rumahnya, dan membagi-bagikan tugas kepada pelayan-pelayannya
perempuan." (Amsal 31:15).
Kalau para imam kepala itu menyediakan waktu pagi-pagi benar
itu untuk mempersembahkan korban syukur kepada Tuhan, mungkin ceritanya akan
lain. mereka mungkin tidak akan menyerahkan Yesus untuk diadili. Sayang sekali,
pagi-pagi sekali mereka sudah melakukan satu kejahatan.
Mari kita berikan waktu kita dipagi hari untuk diberikan
hikmat Tuhan dalam menjalani hari-hari kita.
Have a blessed day!
No comments:
Post a Comment