Daily Devotion – Called, Chosen, Blessed
Yoh 18:36 Jawab
Yesus: "Kerajaan-Ku bukan dari dunia ini; jika Kerajaan-Ku dari dunia
ini, pasti hamba-hamba-Ku telah melawan, supaya Aku jangan diserahkan kepada
orang Yahudi, akan tetapi Kerajaan-Ku bukan dari sini."
Sangat jelas statement Tuhan mengenai Kerajaaan Surga yang
tidak berasal dari dunia ini. Tuhan Yesus datang tidak untuk mendirikan
kerajaan baru secara fisik di bumi untuk melawan pemerintahan Romawi yang saat
itu menjajah bangsa Yahudi. Kerajaan Surga tidak ada kaitannya dengan politik
di dunia, karena kerajaan ini beroperasi di alam roh.
Saat Tuhan Yesus
Kristus berada di dunia ini. Pengajaran yang sering Ia ajarkan kepada
para murid dan orang banyak adalah tentang Kerajaan Allah atau Kerajaan Surga. Di matius 13, Yesus memberikan
ilustrasi alkitab tentang Kerajaan Allah sebanyak 7 perumpamaan. Yesus
menggunakan benda sebagai media menceritakan perumpamaanNya yakni biji sesawi,
ragi, mutiara, dan harta. Keempat benda ini tidak diperoleh secara instan
melainkan butuh proses yang lama dan panjang serta tidak sebentar. Biji sesawi
dan ragi menjelaskan proses Kerajaan Allah di dunia seperti yang dijelaskan di
bawah ini kemudian harta dan mutiara menjelaskan reaksi manusia terhadap
Kerajaan Allah itu sendiri.
Ciri Kerjaan Allah yang tertulis dalam matius 13:31-33 yakni
perumpamaan tentang biji sawi dan ragi.
Matius 13:31 Yesus
membentangkan suatu perumpamaan lain lagi kepada mereka, kata-Nya: "Hal Kerajaan
Sorga itu seumpama biji sesawi, yang diambil dan ditaburkan orang di ladangnya.
13:32 Memang biji itu yang paling kecil dari
segala jenis benih, tetapi apabila sudah tumbuh, sesawi itu lebih besar dari
pada sayuran yang lain, bahkan menjadi pohon, sehingga burung-burung di udara
datang bersarang pada cabang-cabangnya."
13:33 Dan Ia menceriterakan perumpamaan ini juga
kepada mereka: "Hal Kerajaan Sorga itu seumpama ragi yang diambil seorang
perempuan dan diadukkan ke dalam tepung terigu tiga sukat sampai khamir
seluruhnya."
Memulai dari yang
kecil berkembang menjadi besar
Di ayat 31, Tuhan
Yesus mengajarkan Kerajaan Surga diperumpamakan sebagai biji sesawi. Biji Sesawi adalah
biji yang paling kecil di
antara biji lainnya, bijinya tidak
diperhitungkan, biji yang sederhana
tetapi, jika tumbuh akan menjadi paling besar di antara sayur lainnya.
Tuhan ingin mengatakan lewat perumpamaan tersebut bahwa sesuatu dimulai dari hal yang sederhana
bahkan tidak diperhitungkan oleh orang banyak. Tidak dipandang mata oleh orang
banyak, tetapi sangat menentukan dikemudian hari.
Tuhan Yesus saat
memulai pekerjaanNya di bumi dimulai dengan sederhana, Ia memilih ke 12
muridNya yang sederhana mereka berasal dari orang yang tidak diperhitungkan
orang banyak. Nelayan, pemungut cukai, dan orang-orang yang tidak memiliki
reputasi ternama. Tetapi mereka semua mampu mengguncangkan dunia. Jika saudara
dilahirkan dari keluarga yang sederhana,
miskin, tidak memiliki banyak kelebihan, jangan putus asa dan jangan minder. Jika
saudara cuma karyawan rendahan atau assistant rumah tangga, jangan rendah diri.
Tuhan sanggup mengubah sesuatu yang sederhana menjadi sesuatu yang sangat dahsyat,
asal kita tetap tinggal dalam rencanaNya. Tuhan juga ingin menjelaskan bahwa
pertumbuhan Kerajaan Allah berkembang dari hal yang kecil menjadi spektakuler. Karena itu kalau di gereja saudara dapat bagian
pelayanan yang kecil, jangan sepelekan. Lakukan dengan sungguh dan bertanggung
jawab.
Biji sesawi setelah besar akan dapat menjadi tempat tinggal
bagi burung di udara. Dengan kata lain, saudara menjadi daya Tarik untuk orang
datang kepada Tuhan. Orang datang berlindung, mencari nasehat dari saudara. Kehidupan
saudara akan membawa dampak bagi kehidupan banyak orang.
Mempengaruhi bukan
dipengaruhi
Di ayat 33, Tuhan memberikan perumpamaan tentang ragi.
Terdapat 2 pengertian penting tentang ragi yakni dari sudut pandang positif dan
sudut pandang negatif. Tetapi, di ayat ini Tuhan berbicara dari sudut pandang
positif. Ragi di ayat ini berbicara mengenai ragi yang memberikan pengaruh ke
dalam kehidupan yang nantinya akan dinikmati oleh banyak orang. Kekristenan
yang benar adalah kekristenan yang memberikan pengaruh kepada orang lain.
Karena kita adalah garam dan terang dunia, Sehingga kita harus membawa pengaruh
positif di dalam kehidupan sehari-hari, menjadi berkat di lingkungan pekerjaan,
tempat belajar, dan rumah. Gereja ada karena Tuhan mempuyai tujuan yakni
menjadi berkat di tengah-tengah dunia. Tuhan Yesus ingin memberikan penjelasan
melalui perumpamaan ragi ini dengan memberikan efek Kerajaan Allah bagi dunia
dan mengajak anak-anakNya untuk memberikan pengaruh positif untuk dunia ini.
Ragi yang mempengaruhi adonan. Bukan sebaliknya. Ragi memiliki kemampuan untuk
mempengaruhi. Saudara mempunya kemampuan, potensi untuk mempengaruhi dunia,
bukan sebaliknya. Sangat sedih sekali kalau mendengar banyak anak-anak Tuhan
yang jatuh dan terpengaruh oleh hingar bingar dunia. Bahkan ada yang
meninggalkan kerajaan Allah dan larut dalam pengaruh dunia.
Biarlah saudara dsadarkan bahwa hidupmu itu dapat mempengaruhi
orang lain, bawalah mereka kepada Kristus, dan mereka akan berubah pula !
Have a blessed day !
No comments:
Post a Comment