Thursday, February 4, 2021

KERAJAAN SURGA bukan dari DUNIA ini

 Daily Devotion – Called, Chosen, Blessed

Yoh 18:36 Jawab Yesus: "Kerajaan-Ku bukan dari dunia ini; jika Kerajaan-Ku dari dunia ini, pasti hamba-hamba-Ku telah melawan, supaya Aku jangan diserahkan kepada orang Yahudi, akan tetapi Kerajaan-Ku bukan dari sini."

Sangat jelas statement Tuhan mengenai Kerajaaan Surga yang tidak berasal dari dunia ini. Tuhan Yesus datang tidak untuk mendirikan kerajaan baru secara fisik di bumi untuk melawan pemerintahan Romawi yang saat itu menjajah bangsa Yahudi. Kerajaan Surga tidak ada kaitannya dengan politik di dunia, karena kerajaan ini beroperasi di alam roh.

Saat Tuhan Yesus  Kristus berada di dunia ini. Pengajaran yang sering Ia ajarkan kepada para murid dan orang banyak adalah tentang Kerajaan Allah atau  Kerajaan Surga. Di matius 13, Yesus memberikan ilustrasi alkitab tentang Kerajaan Allah sebanyak 7 perumpamaan. Yesus menggunakan benda sebagai media menceritakan perumpamaanNya yakni biji sesawi, ragi, mutiara, dan harta. Keempat benda ini tidak diperoleh secara instan melainkan butuh proses yang lama dan panjang serta tidak sebentar. Biji sesawi dan ragi menjelaskan proses Kerajaan Allah di dunia seperti yang dijelaskan di bawah ini kemudian harta dan mutiara menjelaskan reaksi manusia terhadap Kerajaan Allah itu sendiri.

Ciri Kerjaan Allah yang tertulis dalam matius 13:31-33 yakni perumpamaan tentang biji sawi dan ragi.

Matius 13:31 Yesus membentangkan suatu perumpamaan lain lagi kepada mereka, kata-Nya: "Hal Kerajaan Sorga itu seumpama biji sesawi, yang diambil dan ditaburkan orang di ladangnya.

13:32     Memang biji itu yang paling kecil dari segala jenis benih, tetapi apabila sudah tumbuh, sesawi itu lebih besar dari pada sayuran yang lain, bahkan menjadi pohon, sehingga burung-burung di udara datang bersarang pada cabang-cabangnya."

13:33     Dan Ia menceriterakan perumpamaan ini juga kepada mereka: "Hal Kerajaan Sorga itu seumpama ragi yang diambil seorang perempuan dan diadukkan ke dalam tepung terigu tiga sukat sampai khamir seluruhnya."

Memulai dari yang kecil berkembang menjadi besar

Di  ayat 31, Tuhan Yesus mengajarkan Kerajaan Surga diperumpamakan sebagai biji sesawi. Biji  Sesawi adalah  biji yang  paling kecil di antara  biji lainnya, bijinya tidak diperhitungkan, biji yang sederhana  tetapi, jika tumbuh akan menjadi paling besar di antara sayur lainnya. Tuhan ingin mengatakan lewat perumpamaan tersebut bahwa  sesuatu dimulai dari hal yang sederhana bahkan tidak diperhitungkan oleh orang banyak. Tidak dipandang mata oleh orang banyak, tetapi sangat menentukan dikemudian hari.

Tuhan Yesus saat  memulai pekerjaanNya di bumi dimulai dengan sederhana, Ia memilih ke 12 muridNya yang sederhana mereka berasal dari orang yang tidak diperhitungkan orang banyak. Nelayan, pemungut cukai, dan orang-orang yang tidak memiliki reputasi ternama. Tetapi mereka semua mampu mengguncangkan dunia. Jika saudara dilahirkan dari keluarga yang  sederhana, miskin, tidak memiliki banyak kelebihan,  jangan putus asa dan jangan minder. Jika saudara cuma karyawan rendahan atau assistant rumah tangga, jangan rendah diri. Tuhan sanggup mengubah sesuatu yang sederhana menjadi sesuatu yang sangat dahsyat, asal kita tetap tinggal dalam rencanaNya. Tuhan juga ingin menjelaskan bahwa pertumbuhan Kerajaan Allah berkembang dari hal yang kecil menjadi spektakuler.  Karena itu kalau di gereja saudara dapat bagian pelayanan yang kecil, jangan sepelekan. Lakukan dengan sungguh dan bertanggung jawab.  

Biji sesawi setelah besar akan dapat menjadi tempat tinggal bagi burung di udara. Dengan kata lain, saudara menjadi daya Tarik untuk orang datang kepada Tuhan. Orang datang berlindung, mencari nasehat dari saudara. Kehidupan saudara akan membawa dampak bagi kehidupan banyak orang.

Mempengaruhi bukan dipengaruhi


Di ayat 33, Tuhan memberikan perumpamaan tentang ragi. Terdapat 2 pengertian penting tentang ragi yakni dari sudut pandang positif dan sudut pandang negatif. Tetapi, di ayat ini Tuhan berbicara dari sudut pandang positif. Ragi di ayat ini berbicara mengenai ragi yang memberikan pengaruh ke dalam kehidupan yang nantinya akan dinikmati oleh banyak orang. Kekristenan yang benar adalah kekristenan yang memberikan pengaruh kepada orang lain. Karena kita adalah garam dan terang dunia, Sehingga kita harus membawa pengaruh positif di dalam kehidupan sehari-hari, menjadi berkat di lingkungan pekerjaan, tempat belajar, dan rumah. Gereja ada karena Tuhan mempuyai tujuan yakni menjadi berkat di tengah-tengah dunia. Tuhan Yesus ingin memberikan penjelasan melalui perumpamaan ragi ini dengan memberikan efek Kerajaan Allah bagi dunia dan mengajak anak-anakNya untuk memberikan pengaruh positif untuk dunia ini. Ragi yang mempengaruhi adonan. Bukan sebaliknya. Ragi memiliki kemampuan untuk mempengaruhi. Saudara mempunya kemampuan, potensi untuk mempengaruhi dunia, bukan sebaliknya. Sangat sedih sekali kalau mendengar banyak anak-anak Tuhan yang jatuh dan terpengaruh oleh hingar bingar dunia. Bahkan ada yang meninggalkan kerajaan Allah dan larut dalam pengaruh dunia.

Biarlah saudara dsadarkan bahwa hidupmu itu dapat mempengaruhi orang lain, bawalah mereka kepada Kristus, dan mereka akan berubah pula !

Have a blessed day !

 

 

No comments:

Post a Comment