Tuesday, February 23, 2021

Kristus dan Gereja sebagai Mempelai

The purpose of this enlightenment is that through the church the multifaceted wisdom of God should now be disclosed to the rulers and the authorities in the heavenly realms. (Eph 3:10, NET)

Supaya sekarang, melalui gereja dapat diberitahukan berbagai ragam hikmat Allah kepada penguasa-penguasa dan otoritas-otoritas di alam semesta, (Efe 3:10, MILT)

Menjadi Mempelai dari seorang raja itu sesuatu yang luar biasa. Apalagi jika sang mempelai wanita dipilih ketika dia tidak menarik, terbuang, berantakan, dan penuh dosa, namun Sang Mempelai Pria menetapkan hatinya dan berjanji untuk mengasihi sang mempelai wanita, selamanya. Tidak berhenti sampai di situ, Sang Mempelai Pria menyediakan kasih karunia yang besar bagi si mempelai wanita untuk menunjukkan kemuliaanNya melalui wanita. Sang mempelai wanita mengalami proses transformasi yang besar. Bukan itu saja, sang mempelai Pria memberdayakan (empower) si mempelai wanitanya, sehingga mempelai wanitaNya bukan saja tanpa cacat cela, tetapi juga kuat dan penuh kuasa!


Gereja adalah alat Tuhan untuk menunjukkan hikmatNya kepada seluruh alam semesta. Jadi Kristus tidak hanya mengasihi gerejaNya. Dia merencanakan sesuatu yang besar bagi gerejaNya.

Tidak banyak orang yang menyadari hal itu. Dalam kehidupan kita sehari-hari, hampir tidak ada waktu bagi kita untuk memikirkan bahwa Allah sedang bekerja bagi gerejaNya. Bahwa gereja bukan saja menjadi objek kasih karunia, tetapi diproyeksikan untuk menjadi wahana di mana Allah akan mempertontonkan kemuliaanNya. Dan jika kita tidak pernah mengerti ayat ini,kita  tidak akan pernah sampai kepada sebuah pemahaman bahwa diri kita adalah bagian dari rencanaNya yang besar.

Saudara dan saudari di dalam Kristus, kita memiliki panggilan yang tiada  taranya. Ada tujuan yang harus kita capai  sebagai Gereja: untuk mendemonstrasikan kepada para penguasa di udara, penghulu-penghulu dunia bahwa Allah telah mengirimkan PutraNya untuk rencana keselamatan dan rencana penyempurnaan bagi gerejaNya. Tanpa menyadari hal ini, gereja dapat menjadi lemah, dan ketika gereja menjadi lemah; ia tidak dapat meresponi rencana Allah ini.

Sebaliknya, jika setiap anggota gereja menyadari ada rencana Allah yang besar bagi gerejaNya, ada kemampuan dan keinginan untuk merentangkan iman (stretching our faith) sampai rencanaNya digenapi. Ketika kita memberikan waktu, tenaga, doa, uang, dan hati kita untuk gerejaNya, kita sedang berpartner dengan Allah untuk memberdayakan Mempelai Kristus yaitu Gereja. Jadi bersemangatlah berpartner dengan Allah untuk mewujudkan rencanaNya bagi gerejaNya. IFC Singapore, kita sedang menunjukkan kepada dunia, kepada semua makhluk dan ciptaan Allah bahwa gerejaNya selalu berada di dalam kemenangan! Haleluya!

 

 

No comments:

Post a Comment