Daily Devotion – Called, Chosen, Blessed
Yoh 19:28 Sesudah itu,
karena Yesus tahu, bahwa segala sesuatu telah selesai, berkatalah Ia--supaya
genaplah yang ada tertulis dalam Kitab Suci--:"Aku haus!"
Yoh 19:29 Di situ ada
suatu bekas penuh anggur asam. Maka mereka mencucukkan bunga karang, yang telah
dicelupkan dalam anggur asam, pada sebatang hisop lalu mengunjukkannya ke mulut
Yesus.
Peristiwa yang Yesus alami adalah penggenapan dari
Mazmur 69-22 Bahkan……pada waktu aku haus, mereka memberi
aku minum anggur asam.
Sekitar seribu tahun sebelumnya Alkitab telah menubuatkan
akan peristiwa ini. Melalui lagu pujian yang Daud nyanyikan, Roh Kudus
menginspirasikan Daud, akan peristiwa yang akan terjadi yang akan dialami oleh
Mesias, keturunan Daud.
Dari sini kita tahu bahwa peristiwa penyaliban Tuhan Yesus
bukanlah rencana manusia, dan bukan pula rencana dadakan, tetapi jauh
sebelumnya Allah telah merencanakan untuk menebus dosa manusia. Allah memiliki
agenda dan waktu sendiri untuk karya penebusan ini. Mungkin kita berpikir, kok
lama sekali baru terlaksana. Waktu Tuhan bukan waktu kita. Tuhan dapat melihat
jauh kedepan apa yang akan terjadi, sedangkan pandangan kita terbatas.
Perumpamaan gandum dan lalang (Mat 13:24-30), menceritakan,
para pegawai ingin mencabut lalang yang tumbuh disekitar gandum. Tetapi Tuannya
mencegahnya, kalau lalang dicabut, maka gandum yang ada disekitarnya, dapat
tercabut pula, jadi biarkan itu tumbuh bersama-sama, setelah musim tuaian,
barulah dicabut.
Tuan ini sangat bijaksana dan melihat jauh kedepan. Sedangkan
para pegawai tidak. Terkadang kita ingin jawaban Tuhan secepatnya, kita ingin
jawabannya sekarang, tidak bisa ditunda.
Menurut kita, sekarang yang terbaik. Tetapi waktunya Tuhan bukan waktu kita.
Belum tentu sekarang waktu yang terbaik, Tuhan melihat dari berbagai aspek. Itu
sebabnya mengapa orang jahat masih hidup dengan aman tentram, karena masa
penuaian belum tiba. Kalau dipaksa dicabut, banyak gandum yang tercabut pula.
Daud diurapi menjadi
raja sejak dia usia remaja. Kemudian dia mengalahkan Goliat, dan menjadi mantu
raja. Langkah untuk menjadi raja semakin lancar dan mulus. Tetapi berapa lama
dia harus menunggu untuk menjadi raja? Daud menjadi raja usia 30 tahun. Dia diurapi
sekitar usia 13 tahun, jadi dia harus menunggu selama 17 tahun untuk rencana
Allah tergenapi dalam hidupnya.
Beberapa kali Daud memiliki kesempatan untuk mengggulingkan
tahta Saul, mertuanya. Tetapi dia tidak lakukan. Dia tunggu waktunya Tuhan. dan
waktu Tuhanlah yang terbaik.
Banyak kali kita grasa grusu, melakukan keputusan penting tanpa sabar menantikan waktunya Tuhan, akibatnya kita masuk dalam lingkaran persoalan yang ruwet dan tidak ada habisnya.
Sarah tidak sabar menanti waktunya Tuhan, akibatnya munculah
Hagar dan Ismael dalam hidupnya yang membuat hatinya jengkel dan resah.
Lelah dalam menunggu jawaban Tuhan? bersabarlah dalam menantikan waktunya Tuhan. duduk diam
dibawah kakiNya, nantikan Dia, minta petunjuk dan arahanNya.
Yes 40:31 tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah.
Have a blessed day !
No comments:
Post a Comment