Tuesday, March 30, 2021

JIWA YANG HAUS

 Daily Devotion – Called, Chosen, Blessed

Yoh 19:28 Sesudah itu, karena Yesus tahu, bahwa segala sesuatu telah selesai, berkatalah Ia--supaya genaplah yang ada tertulis dalam Kitab Suci--:"Aku haus!"

Yoh 19:29 Di situ ada suatu bekas penuh anggur asam. Maka mereka mencucukkan bunga karang, yang telah dicelupkan dalam anggur asam, pada sebatang hisop lalu mengunjukkannya ke mulut Yesus.

Diayat sebelumnya Yesus berteriak : Aku Haus.. ya secara fisik Yesus memang haus, karena hukuman di atas kayu salib, membuat orang kekurangan zat cair, mengalami dehidrasi yang amat sangat, kerongkongan menjadi sangat kering. Tetapi ada kehausan lain yang lebih Yesus rasakan, kehausan akan Allah. Sejak Yesus minum dari cawan murka Allah di taman getsemani, seluruh dosa umat manusia ditimpakan didalam diriNya, sehingga Dia terputus dengan Allah yang hidup. Jiwanya haus akan Allah. Teriakan : Eli Eli Lama Sabakhtani…, Allahku, Allahku mengapa Engkau meninggalkan Aku ? adalah teriakan dari jiwanya yang merindukan Allah. Bagi Yesus Rasa kehausan akan Allah itu melebihih dari rasa haus secara fisik.

Kalau kita haus, kita dapat segera ke dapur, mengambil air dan minum. Tetapi kadang karena terlalu sibuk bekerja, kita bisa saja tidak merasa haus, padahal tubuh kita membutuhkan cairan, kita tidak menyadarinya. Itu sebabnya banyak orang mengalami ginjal yang bermasalah, hanya karena kurang minum. Kita harus menyadari, bahwa tubuh kita membutuhkan cairan, kita harus minum tanpa perlu menunggu kerongkongan kering.


Banyak orang tidak menyadari akan kondisi jiwanya, saking sibuknya dengan pekerjaan dan aktivitas yang dilakukan, mereka tidak sadar sesuatu terjadi dengan jiwanya, mereka merasa jiwanya aman-aman saja, padahal jiwanya sedang kering kerontang, rohaninya sedang mengalami kekeringan, Pemazmur, Daud menyadari ada kehausan dalam jiwanya saat dia berada jauh dari Allah. saat saudara berjauhan dengan Allah, adakah saudara menyadari jiwamu yang haus…?

Mazmur 42-3 mengatakan,  Jiwaku haus kepada Allah, kepada Allah yang hidup. Bilakah aku boleh datang melihat Allah?

Daud tahu bahwa kekeringan jiwanya hanya bisa diatasi kalau dia datang kepada Allah. perempuan Samaria berusaha mengisi kekeringan dalam jiwanya dengan mencari pasangan hidupnya. Dia berpikir pasangan hidupnya ini dapat mengisi kekosongan jiwanya, kehausan yang dia rasakan. Tetapi pikirannya keliru, kehausan dalam jiwanya tidak bisa diatasi dengan menikah pria idamannya. Yang ada semakin haus, dan semakin haus.

Yoh7:37  Dan pada hari terakhir, yaitu pada puncak perayaan itu, Yesus berdiri dan berseru: "Barangsiapa haus, baiklah ia datang kepada-Ku dan minum! 7:38 Barangsiapa percaya kepada-Ku, seperti yang dikatakan oleh Kitab Suci: Dari dalam hatinya akan mengalir aliran-aliran air hidup."

Kunci untuk mengatasi kehausan dalam jiwa, datanglah pada Yesus dan terimalah tawaranNya.

Have a blessed day !

 

No comments:

Post a Comment