Daily Devotion – Called, Chosen, Blessed
Dalam sejarah kerajaan
Tiongkok, hukuman pancung merupakan pilihan terbanyak dalam melaksanakan
hukuman mati. Memisahkan kepala dari tubuh membuat proses kematian cepat dan
pasti. Hanya dalam sulap atau film kartun kita bisa menyaksikan kepala terpisah
dari tubuh tanpa harus mati.
Dalam menggambarkan hubungan Kristus dengan jemaat-Nya, rasul Paulus
menggunakan analogi kepala dan tubuh ini. Kristus adalah kepala, jemaat adalah
tubuh-Nya. Kalau tubuh terlepas dari
kepala yang ada hanyalah kematian. Kita tidak boleh lepas dari Tuhan Yesus,
karena DIA adalah sumber kehidupan. Tuhan Yesus mengumpamakan diriNya adalah
pokok Anggur sedangkan kita semua adalah carang-carangNya. Carang harus tetap
melekat pada Pokok, kalau tidak, carang itu akan mati. Kalau hidup kita ingin
berbuah, maka kita tetap harus melekat pada Yesus. Diluar Yesus kita tidak bisa
melakukan apa-apa.
Yesus kepala dan kita, jemaat Tuhan adalah tubuhNya, keduanya tidak bisa terpisah. Apa yang dirasakan oleh tubuh, dialami pula oleh kepala. saat jemaat Tuhan dianiaya oleh Saulus, maka Tuhan Yesus datang membela jemaat, Dia berkata: saulus kenapa engkau menganiaya AKU?
Yang sedang mengalami aniaya adalah jemaat Tuhan, tetapi Yesus mengatakan kepada Saulus, bahwa Saulus sedang menganiaya DIA.
Apa yang kita alami, Tuhan Yesus merasakannya. Sedih, kecewa, merasa kesepian, dihina orang, dipermalukan, sakit, sakit hati, dll, semua yang kita alami, Tuhan Yesus turut merasakannya. Dia mengerti segala sesuatu yang kita alami. karena itu Dia adalah tempat yang tepat untuk kita datang kepadaNya.
Have a blessed day !
No comments:
Post a Comment