Daily Devotion – Called, Chosen, Blessed
Efe 1:18 Dan supaya Ia
menjadikan mata hatimu terang, agar kamu mengerti pengharapan apakah yang
terkandung dalam panggilan-Nya: betapa kayanya kemuliaan bagian yang
ditentukan-Nya bagi orang-orang kudus,
Banyak kali kita tidak
mengerti tentang Allah, jalan-jalanNya dan karyaNya didalam hidup kita. bisa
saja disebabkan karena mata hati kita terhalang sesuatu sehingga tidak melihat
dengan jelas.
Paulus mendoakan jemaat
Efesus agar mata hati (the eyes of understanding) mereka menjadi terang,
sehingga dapat melihat dengan jelas, tentang pengharapan didalam Kristus.
Kalau kita dapat melihat
dengan jelas, maka kita tidak akan bersungut-sungut, marah-marah gak jelas serta berkeluh kesah, karena
kita memahami apa yang sedang Allah kerjakan.
Mata hati yang tertutup
tidak akan menghargai hal-hal rohani, atau hal yang bersifat kekekalan. Pikirannya
hanya tertuju kepada hal yang duniawi dan jasmani. Tidak dapat melihat apa yang
telah Tuhan sediakan bagi kita yang percaya kepada Dia, tidak dapat melihat
pertolongan Tuhan yang sedang bekerja. Itu semua karena ada selaput yang
menutupi mata hati.
Pembantu Elisa matanya
tertutup, dia biasa melihat hal yg jasmani, tidak dapat melihat hal-hal rohani.
Lalu berdoalah Elisa:“Ya
TUHAN; Bukalah kiranya matanya, supaya ia melihat“. Maka TUHAN membuka mata
bujang itu, sehingga ia melihat. Tampaklah gunung itu penuh dengan kuda dan
kereta berapi di sekeliling Elisa. … “Butakanlah kiranya mata orang-orang itu
(tentara-tentara raja Aram).” Maka dibutakan-Nyalah mata mereka, sesuai dengan
doa Elisa (2 Raja-raja 6:17-18)
Mata hati bisa menjadi gelap
dan tidak dapat melihat dengan jelas, sehingga kita seperti orang yang
“linglung” ketika tiba-tiba menghadapi sebuah masalah.
Bujang Elisa juga nampak
“lingkung”, ketika waktu bangun pagi-pagi, ia pergi ke luar melihat tentara
raja Aram dengan kuda dan kereta ada di sekeliling kota itu. Lalu berkatalah
“celaka tuanku! Apakah yang akan kita perbuat?” (ay.15). Elisa berkata jangan
takut, sebab lebih banyak yang menyertai kita dari pada tentara Aram (ay. 16).
Lalu Elisa berdoa:“Ya TUHAN: Bukalah kiranya matanya, supaya ia melihat.” Maka
TUHAN membuka mata bujang itu, sehingga ia melihat. Tampaklah gunung itu penuh
dengan kuda dan kereta berapi sekeliling Elisa (ayat 17).
TUHAN membuka kemampuan bujang
Elisa ini untuk dapat melihat suatu realitas surgawi yang tak terlihat.
Renungan pagi ini mendorong
saudara untuk berdoa kepada Tuhan, agar dibukakan mata hati kita sehingga kita
dapat mengerti hal-hal yang bersifat kekekalan, hal-hal rohani.
Have a blessed day !
No comments:
Post a Comment