Thursday, February 24, 2022

Hidup seperti Dua Puluh Empat Tua-Tua

 “ Dan sekeliling takhta itu ada DUA PULUH EMPAT TAKHTA, DAN DI TAKHTA-TAKHTA ITU DUDUK DUA PULUH EMPAT TUA-TUA, YANG MEMAKAI PAKAIAN PUTIH DAN MAHKOTA EMAS DI KEPALA MEREKA.” (Wahyu 4:4)


Siapakah ke 24 tua-tua itu, alkitab tidak menceritakan dengan jelas. Sehingga kita tidak bisa menduga-duga atau menebaknya. Tetapi ada yang menarik dari ayat tersebut, mengenai ke 24 tua-tua tersebut.

1 Duduk di sekitar Tahta Tuhan Yesus

Dikatakan, mereka mengelilingi tahta Anak Domba. Artinya, mereka selalu berada di dalam hadirat-Nya.

Ada orang tidak betah berada di dalam satu ibadah, gelisah, rasanya ingin cepat-cepat selesai dan pergi. Mungkin ada yang  menganjal dalam pikirannya, sehingga tubuhnya ada di gereja, tetapi pikirannya melayang-layang entah kemana.

Ke 24 tua-tua tersebut, mereka duduk di sekeliling tahta Anak Domba. Mereka mendengarkan instruksi, mereka menikmati hadiratNya.

Maria memilih duduk di dekat kaki Yesus, ketibang sibuk urus sini sana, selagi Yesus berkunjung ke rumahnya.

Selagi kita berada dalam ibadah, baik di gereja, maupun live streaming. Biarlah kita betah untuk duduk, sampai ibadah selesai.

 

2 Mata tertuju kepada Tuhan Yesus

Kalau mereka mengelilingi tahta, artinya semua pandangan ditujukan kepada Tahta Allah. Ini mengandung makna, Tuhan Yesus jadi pusat kehidupan mereka. Pusat kehidupan kita haruslah Tuhan Yesus. Seperti Rasul Paulus berkata, "Karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan" (Filipi 1:21)

Kalau hidup kita berpusat pada Tuhan Yesus, maka pengharapan kita didalam Yesus. Dalam menghadapi masalah-masalah kehidupan ini, kita hanya mengandalkan Yesus.

Tidak berfokus pada hal-hal yang lain, yang menyebabkan distraksi dari focus kita kepada Yesus.

 

3 Unity

Ke-24 tua-tua itu duduk berkeliling dan di tengah-tengahnya ada Tuhan Yesus.  ini berbicara tentang kesehatian, kesatuan.

Kita perlu hidup dalam kesatuan dan kesehatian. Suami dan istri harus bersatu dalam menghadapi tantangan, jangan saling menyalahkan satu sama lain. setan tidak menyukai saat anak-anak Tuhan bersatu. Strategi setan adalah kehancuran, kekacauan, perpecahan. Kita harus waspada.

Jemaat harus bersatu, bersehati dalam pelayanan, tidak ada perpecahan, atau kubu-kubu persaingan. Melainkan semuanya sehati, sepikir untuk memajukan pekerjaan Tuhan.

Kalau kita bergandengan tangan, rukun selalu dengan sesama saudara maka kesanalah segala berkat,  Tuhan perintahkan untuk datang, tanpa perlu kita kejar.

 

4 Memiliki Otoritas Pengurapan Raja

Mereka duduk di tahta dengan memakai mahkota emas. Memakai mahkota emas ini artinya, kita mendapat otoritas pengurapan raja.

Saat menghadapi tantangan, persoalan berat, tekanan, sakit penyakit, jangan cepat putus asa, tetapi gunakan otoritas raja didalam hidup kita.

Kalahkan musuh-musuh atau sesuatu yang merong-rong hidupmu dengan otoritas ilahi.

Perkatakan Firman didalam hidupmu, kutip ayat-ayat Firman dan hidupi didalamnya.

 

5 Hidup kudus

Para tua-tua itu memakai pakaian putih, artinya hidup kudus. Saudara dan saya harus dari sekarang mempersiapkan hidup yang kudus, hidup bersih di hadapan Tuhan.

Kalau ada dosa-dosa, kesalahan, segera membereskannya di hadapan Tuhan.

mari kita teladani kehidupan ke dua puluh empat tua-tua tersebut.

Have a blessed day !

No comments:

Post a Comment