Friday, February 25, 2022

KILAT DAN GURUH

Dan dari takhta itu keluar kilat dan bunyi guruh yang menderu, dan tujuh obor menyala-nyala di hadapan takhta itu: itulah ketujuh Roh Allah. Wahyu 4:5

Saat saudara melihat adannya kilat sambar menyambar, atau mendengar guruh, halilintar, apa yang ada dipikiran saudara? Saya rasa hampir semua orang berhenti seketika, dan memperhatikan apa yang terjadi. Kalau terjadi terus menerus selama 1 menit, pastilah kita menjadi panic dan gentar.

Saat saya kecil bahkan sampai sekarang ini, melihat adanya kilat sabung menyabung disusul dengan adanya guruh, saya merasakan kegentaran dan ngeri, membayangkan apa yang akan terjadi.

Kita merasa kecil dan tak berdaya, belum pernah ada manusia yang dapat mengendalikan kilat dan guruh. Ada penangkal petir, tapi tidak ada pemusnah petir. Manusia tidak tahu kapan datangnya kilat dan guruh.

Orang Israel pada zaman Perjanjian Lama juga merasa takut, ngeri dan gentar ketika mereka harus menghadap Allah. Ketika Allah mengirimkan guruh dan kilat di Gunung Sinai, umat itu pun takut untuk mendekat kepada-Nya (Kel. 19:10-16).

Fenomena kilat dan guruh itu menunjukkan ketidakberdayaan kita, betapa kecilnya kita, dihadapan Tuhan yang dahsyat. Kita menjadi sadar akan keterbatasan kita.

Kilat dan guruh dapat Tuhan pakai untuk menyadarkan kita akan kehadiran Tuhan, akan keterbatasan kita. Saat saudara melihat dan mendengarnya, pahamilah !

Have a blessed day !

 

No comments:

Post a Comment