Friday, March 11, 2022

RASA INGIN TAHU

Wahyu 5:1 Maka aku melihat di tangan kanan Dia yang duduk di atas takhta itu, sebuah gulungan kitab, yang ditulisi sebelah dalam dan sebelah luarnya dan dimeterai dengan tujuh meterai.

5:2      Dan aku melihat seorang malaikat yang gagah, yang berseru dengan suara nyaring, katanya: "Siapakah yang layak membuka gulungan kitab itu dan membuka meterai-meterainya?"

5:3      Tetapi tidak ada seorangpun yang di sorga atau yang di bumi atau yang di bawah bumi, yang dapat membuka gulungan kitab itu atau yang dapat melihat sebelah dalamnya.

5:4      Maka menangislah aku dengan amat sedihnya, karena tidak ada seorangpun yang dianggap layak untuk membuka gulungan kitab itu ataupun melihat sebelah dalamnya.


Rasa ingin tahu mendorong orang untuk berusaha mencari tahu. Yohanes melihat adanya gulungan kitab yang termeterai, tetapi tidak ada satupun yang memiliki otoritas atau kemampuan untuk membuka meterai tsb. Dia menangis sedih, karena dia ingin mengetahui rahasia isi gulungan tersebut.

Gulungan itu termeterai, berarti isinya sangat penting sekali. Tidak sembarangan orang dapat membuka dan membaca isinya. Yohanes penasaran sekali, dia sangat ingin mengetahui apa yang tertulis dalam kitab itu.

Dalam membaca kitab suci, kadang ada hal-hal yang sukar dimengerti, banyak orang menjadi mmalas untuk mencari tahu apa artinya. Mereka berhenti sampai disitu saja, tetapi Yohanes tidak demikian, dia menangis dengan sedih, dia ingin mengetahui isi gulungan kitab itu, sampai akhirnya kerinduannya terkabulkan.

Banyak hal-hal yang masih menjadi rahasia ilahi, tentang siapa Dia, mengapa Tuhan datang menjelma menjadi manusia, kapankah kedatangan Tuhan yang kedua kalinya, mengapa terjadi Covid 19, tentang hidup kita, dengan siapa kita akan menikah, dimana kita akan tinggal 5 tahun mendatang, kapan kita dipanggil Tuhan, dan banyak lagi yang tidak kita ketahui.

Terhadap hal semua itu, adakah kita meluangkan waktu diam didalam hadirat Allah dan mencari kehendakNya?

Yohanes memilih menggumulinya sampai dia menemukan jawabannya. Bagaimana dengan saudara?

 

No comments:

Post a Comment