Wahyu 7:2 Dan aku melihat seorang malaikat lain muncul dari tempat matahari terbit. Ia membawa meterai Allah yang hidup; dan ia berseru dengan suara nyaring kepada keempat malaikat yang ditugaskan untuk merusakkan bumi dan laut,
7:3 katanya:
"Janganlah merusakkan bumi atau laut atau pohon-pohon sebelum kami
memeteraikan hamba-hamba Allah kami pada dahi mereka!"
Allah memikirkan umatNya, Dia memikirkan anak-anak yang
dikasihiNya. Sebelum Allah bertindak sesuatu, Dia selalu memikirkan tentang
anak-anakNya terlebih dahulu. Di ayat 2 dan 3 kita mendapat pengertian, sebelum
kerusakan terjadi, Allah ingin terlebih dahulu memeteraikan umatNya, sehingga
terhindar dari malapetaka yang akan datang.
Sebelum Allah menghukum Sodom Gomora, Allah terlebih dahulu
menyelamatkan Lot sekeluarga, Allah sampai mengutus malaikatNya untuk menemui Lot
dan memerintahkan keluar dari Sodom, bahkan malaikat menarik tangan Lot agar
bergerak lebih cepat. Allah tidak ingin saat Dia menghukum kejahatan, lantas
umatNya juga terkena malapetaka.
Ada satu perumpamaan yang Yesus ajarkan tentang lalang dan
gandum.
Mat 13:24-30 “Hal Kerajaan Sorga itu seumpama orang yang
menaburkan benih yang baik di ladangnya. Tetapi pada waktu semua orang tidur,
datanglah musuhnya menaburkan benih lalang di antara gandum itu, lalu pergi.
Ketika gandum itu tumbuh dan mulai berbulir, nampak jugalah lalang itu.
Maka datanglah hamba-hamba tuan ladang itu kepadanya dan
berkata: Tuan, bukankah benih baik, yang tuan taburkan di ladang tuan? Dari
manakah lalang itu? Jawab tuan itu: Seorang musuh yang melakukannya.
Lalu berkatalah hamba-hamba itu kepadanya: Jadi maukah tuan
supaya kami pergi mencabut lalang itu? Tetapi ia berkata: Jangan, sebab mungkin
gandum itu ikut tercabut pada waktu kamu mencabut lalang itu. Biarkanlah
keduanya tumbuh bersama sampai waktu menuai.
Pada waktu itu aku akan berkata kepada para penuai:
Kumpulkanlah dahulu lalang itu dan ikatlah berberkas-berkas untuk dibakar;
kemudian kumpulkanlah gandum itu ke dalam lumbungku.”
Alasan Tuannya tidak segera mencabut lalang, agar gandum tidak terikut tercabut. Tuannya bersabar menantikan masa penuaian tiba.
Seringkali kita berpikir, kok ada orang melakukan kejahatan,
tidak segera mendapat hukuman Tuhan? Ada penguasa yang lalim kok tidak segera
dibinasakan Tuhan? Tenang saja, Berdasarkan perumpamaan ini kita mendapatkan pengertian,
masanya belum tiba, kalau segera dihukum, maka orang benar yang ada disekitarnya akan terkena
imbasnya pula.
Kalau segera penguasa lalim dibinasakan, maka negara akan
berantakan, bisa saja terjadi perebutan kekuasaan, bencana kelaparan, harga
barang akan segera membubung naik, banyak anak putus sekolah, pengangguran dimana-mana,
tingkat kejahatan meningkat.
Ada banyak factor pertimbangan Tuhan untuk tidak segera
menghukum orang yang melakukan kejahatan.
a. Tuhan memberi waktu untuk mereka bertobat – kisah Ninewe
b. Tuhan mempertimbangkan agar orang benar tidak terkena
dampak yang berbahaya
kalau ada orang yang melakukan kejahatan terhadap saudara,
entah mungkin menipu saudara, menghina, merugikan saudara, saudara tidak perlu
bertanya-tanya, kapan ya Tuhan menghukum orang itu.
ingatlah Allah itu adil, apa yang ditabur akan dituai pula. Hukum
tabur tuai masih berlaku, jadi serahkanlah semuanya kepada Tuhan.
Have a blessed day !
No comments:
Post a Comment