Wednesday, May 25, 2022

Sebelum Allah bertindak

Wahyu 7:2 Dan aku melihat seorang malaikat lain muncul dari tempat matahari terbit. Ia membawa meterai Allah yang hidup; dan ia berseru dengan suara nyaring kepada keempat malaikat yang ditugaskan untuk merusakkan bumi dan laut,

7:3 katanya: "Janganlah merusakkan bumi atau laut atau pohon-pohon sebelum kami memeteraikan hamba-hamba Allah kami pada dahi mereka!"

Allah memikirkan umatNya, Dia memikirkan anak-anak yang dikasihiNya. Sebelum Allah bertindak sesuatu, Dia selalu memikirkan tentang anak-anakNya terlebih dahulu. Di ayat 2 dan 3 kita mendapat pengertian, sebelum kerusakan terjadi, Allah ingin terlebih dahulu memeteraikan umatNya, sehingga terhindar dari malapetaka yang akan datang.

Sebelum Allah menghukum Sodom Gomora, Allah terlebih dahulu menyelamatkan Lot sekeluarga, Allah sampai mengutus malaikatNya untuk menemui Lot dan memerintahkan keluar dari Sodom, bahkan malaikat menarik tangan Lot agar bergerak lebih cepat. Allah tidak ingin saat Dia menghukum kejahatan, lantas umatNya juga terkena malapetaka.

Ada satu perumpamaan yang Yesus ajarkan tentang lalang dan gandum.

Mat 13:24-30 “Hal Kerajaan Sorga itu seumpama orang yang menaburkan benih yang baik di ladangnya. Tetapi pada waktu semua orang tidur, datanglah musuhnya menaburkan benih lalang di antara gandum itu, lalu pergi. Ketika gandum itu tumbuh dan mulai berbulir, nampak jugalah lalang itu.

Maka datanglah hamba-hamba tuan ladang itu kepadanya dan berkata: Tuan, bukankah benih baik, yang tuan taburkan di ladang tuan? Dari manakah lalang itu? Jawab tuan itu: Seorang musuh yang melakukannya.

Lalu berkatalah hamba-hamba itu kepadanya: Jadi maukah tuan supaya kami pergi mencabut lalang itu? Tetapi ia berkata: Jangan, sebab mungkin gandum itu ikut tercabut pada waktu kamu mencabut lalang itu. Biarkanlah keduanya tumbuh bersama sampai waktu menuai.

Pada waktu itu aku akan berkata kepada para penuai: Kumpulkanlah dahulu lalang itu dan ikatlah berberkas-berkas untuk dibakar; kemudian kumpulkanlah gandum itu ke dalam lumbungku.”


Alasan Tuannya tidak segera mencabut lalang, agar gandum tidak terikut tercabut. Tuannya bersabar menantikan masa penuaian tiba.

Seringkali kita berpikir, kok ada orang melakukan kejahatan, tidak segera mendapat hukuman Tuhan? Ada penguasa yang lalim kok tidak segera dibinasakan Tuhan? Tenang saja, Berdasarkan perumpamaan ini kita mendapatkan pengertian, masanya belum tiba, kalau segera dihukum, maka orang benar yang ada disekitarnya akan terkena imbasnya pula.

Kalau segera penguasa lalim dibinasakan, maka negara akan berantakan, bisa saja terjadi perebutan kekuasaan, bencana kelaparan, harga barang akan segera membubung naik, banyak anak putus sekolah, pengangguran dimana-mana, tingkat kejahatan meningkat.

Ada banyak factor pertimbangan Tuhan untuk tidak segera menghukum orang yang melakukan kejahatan.

a. Tuhan memberi waktu untuk mereka  bertobat – kisah Ninewe

b. Tuhan mempertimbangkan agar orang benar tidak terkena dampak  yang berbahaya

kalau ada orang yang melakukan kejahatan terhadap saudara, entah mungkin menipu saudara, menghina, merugikan saudara, saudara tidak perlu bertanya-tanya, kapan ya Tuhan menghukum orang itu.

ingatlah Allah itu adil, apa yang ditabur akan dituai pula. Hukum tabur tuai masih berlaku, jadi serahkanlah semuanya kepada Tuhan.

Have a blessed day !

No comments:

Post a Comment