Wednesday, April 29, 2020

The Doubting Thomas

Daily Devotion
Maka kata murid-murid yang lain itu kepadanya: "Kami telah melihat Tuhan!" Tetapi Tomas berkata kepada mereka: "Sebelum aku melihat bekas paku pada tangan-Nya dan sebelum aku mencucukkan jariku ke dalam bekas paku itu dan mencucukkan tanganku ke dalam lambung-Nya, sekali-kali aku tidak akan percaya."Yoh 20:25

Thomas, kita mengenalnya sebagai seseorang yang meragukan kebangkitan Kristus. Ketika para murid berkumpul dan Yesus menampakkan diri di tengah-tengah mereka, ia tidak ada di sana. Saat Petrus berkata, “Kami telah melihat Tuhan!”, Thomas dengan dingin menjawab “Kecuali aku melihat bekas paku pada tangan-Nya dan memasukkan jariku ke dalam bekas paku itu, serta memasukkan tanganku ke dalam lambung-Nya, aku tidak akan percaya.”

Sebelum kita semua menghakimi Thomas sebagai sosok yg skeptis dan tidak beriman, mari kita lihat konteks kisah kehidupan Thomas secara detil. Thomas bukanlah seorang yang penakut ,dia siap mati bersama dengan Tuhan ("Marilah kita pergi juga untuk mati bersama-sama dengan Dia"Yoh 11:16). Ketika dia mendapati bahwa Yesus mati, dia tidak dapat menerima kenyataan itu, dia sedih dan terluka. Dalam dukanya yang mendalam ini, Thomas sendirian, dia tidak ada bersama dengan para murid yang lain.

Yesus tahu, Thomas bukanlah seseorang yang keras hati dan tidak mau percaya, tetapi dia tidak bisa. Dia sangat mengasihi Gurunya, dan dia tidak menyangka gurunya meninggalkan mereka dengan cara yang tragis. Hatinya yang dipenuhi dengan duka membuat dia sulit percaya kabar baik yang disampaikan Petrus.

Kasih karunia Kristus memampukan Thomas untuk percaya akan kebangkitanNya. Saat Thomas berkumpul kembali dengan para murid untuk makan malam, Yesus kembali menampakkan diri-Nya, untuk Thomas. Saat itu Thomas diberikan kesempatan untuk melihat bekas luka penyaliban yang dialami Yesus, pertemuan itu akhirnya membuat Thomas menyerukan kebenaran yang sejati akan siapa Kristus ,”Ya Tuhanku dan Allahku!”.

Keraguan Thomas tidak membuat dia disisihkan sebagai murid Kristus. Yesus menghampiri Thomas, membuatnya kembali bangkit dari duka dan putus asa, dengan pemahaman yang lebih mendalam akan siapa Yesus, “Tuhan dan Allahku”.

Apa yang terjadi setelahnya adalah, menurut sejarah gereja,  Thomas menjadi seorang misionaris yang memberitakan Injil sampai di daerah Asia. Thomas, seseorang yang mengasihi Kristus, bergumul dengan keraguan, tetapi jujur dalam mengekspresikan keraguannya, akhirnya menjadi saksi kebangkitan dan kuasa Kristus.

Thomas seperti halnya kita, pernah mengalami hancurnya mimpi dan harapan.  Apalagi dengan adanya C-19 ini membuat banyak rencana maupun impian buyar seketika. Seandainya Thomas ada di sini, dia akan bercerita bagaimana Kristus hadir secara nyata menjawab keraguannya dengan bukti luka di tanganNya. Pengalamannya bertemu Kristus secara pribadi membuatnya bertekuk lutut menyembah Kristus ,”Ya Tuhan dan Allahku”.  Melalui pengalaman Thomas, kitapun dapat bertelut dan mengakui kedaulatan Tuhan atas segalanya, serta mengusir keraguan kita dengan kita berkata : “Ya Tuhan dan Allahku!"

Have a blessed Wednesday!


No comments:

Post a Comment