Daily Devotion
Maka kata murid-murid yang lain itu kepadanya: "Kami
telah melihat Tuhan!" Tetapi Tomas berkata kepada mereka: "Sebelum
aku melihat bekas paku pada tangan-Nya dan sebelum aku mencucukkan jariku ke
dalam bekas paku itu dan mencucukkan tanganku ke dalam lambung-Nya, sekali-kali
aku tidak akan percaya."Yoh 20:25
Thomas, kita mengenalnya sebagai seseorang yang meragukan
kebangkitan Kristus. Ketika para murid berkumpul dan Yesus menampakkan diri di
tengah-tengah mereka, ia tidak ada di sana. Saat Petrus berkata, “Kami telah
melihat Tuhan!”, Thomas dengan dingin menjawab “Kecuali aku melihat bekas
paku pada tangan-Nya dan memasukkan jariku ke dalam bekas paku itu, serta
memasukkan tanganku ke dalam lambung-Nya, aku tidak akan percaya.”
Sebelum kita semua menghakimi Thomas sebagai sosok yg skeptis
dan tidak beriman, mari kita lihat konteks kisah kehidupan Thomas secara detil.
Thomas bukanlah seorang yang penakut ,dia siap mati bersama dengan Tuhan
("Marilah kita pergi juga untuk mati bersama-sama dengan Dia"Yoh
11:16). Ketika dia mendapati bahwa Yesus mati, dia tidak dapat menerima
kenyataan itu, dia sedih dan terluka. Dalam dukanya yang mendalam ini, Thomas
sendirian, dia tidak ada bersama dengan para murid yang lain.
Yesus tahu, Thomas bukanlah seseorang yang keras hati dan
tidak mau percaya, tetapi dia tidak bisa. Dia sangat mengasihi Gurunya, dan dia
tidak menyangka gurunya meninggalkan mereka dengan cara yang tragis. Hatinya
yang dipenuhi dengan duka membuat dia sulit percaya kabar baik yang disampaikan
Petrus.
Kasih karunia Kristus memampukan Thomas untuk percaya akan
kebangkitanNya. Saat Thomas berkumpul kembali dengan para murid untuk makan
malam, Yesus kembali menampakkan diri-Nya, untuk Thomas. Saat itu Thomas
diberikan kesempatan untuk melihat bekas luka penyaliban yang dialami Yesus,
pertemuan itu akhirnya membuat Thomas menyerukan kebenaran yang sejati akan
siapa Kristus ,”Ya Tuhanku dan Allahku!”.
Keraguan Thomas tidak membuat dia disisihkan sebagai murid
Kristus. Yesus menghampiri Thomas, membuatnya kembali bangkit dari duka dan putus
asa, dengan pemahaman yang lebih mendalam akan siapa Yesus, “Tuhan dan
Allahku”.
Apa yang terjadi setelahnya adalah, menurut sejarah gereja, Thomas menjadi seorang misionaris yang
memberitakan Injil sampai di daerah Asia. Thomas, seseorang yang mengasihi
Kristus, bergumul dengan keraguan, tetapi jujur dalam mengekspresikan
keraguannya, akhirnya menjadi saksi kebangkitan dan kuasa Kristus.
Thomas seperti halnya kita, pernah mengalami hancurnya mimpi
dan harapan. Apalagi dengan adanya C-19
ini membuat banyak rencana maupun impian buyar seketika. Seandainya Thomas ada
di sini, dia akan bercerita bagaimana Kristus hadir secara nyata menjawab
keraguannya dengan bukti luka di tanganNya. Pengalamannya bertemu Kristus
secara pribadi membuatnya bertekuk lutut menyembah Kristus ,”Ya Tuhan dan
Allahku”. Melalui pengalaman Thomas,
kitapun dapat bertelut dan mengakui kedaulatan Tuhan atas segalanya, serta
mengusir keraguan kita dengan kita berkata : “Ya Tuhan dan Allahku!"
Have a blessed Wednesday!
No comments:
Post a Comment