Sarah : Berani
dan Setia
Semua mengenal siapa Sarah. Setelah Hawa, ia adalah
wanita yang disebutkan dalam Alkitab. Ia adalah istri dari Abraham, ibu dari
Ishak, Nenek dari Yakub. Namanya disebutkan kembali dalam kitab Ibrani
(Perjanjian Baru) di dalam daftar pahlawan iman.
Karena iman ia juga dan Sara beroleh kekuatan untuk menurunkan anak
cucu, walaupun usianya sudah lewat, karena ia menganggap Dia, yang
memberikan janji itu setia. Ibr 11:1
Pelajaran dari kehidupan Sara:
1. Berani
meninggalkan kenyamanan untuk meresponi panggilan Allah.
Ketika Allah memanggil Abraham untuk meninggalkan
Ur-Kasdim dan pergi ke Kanaan, Sarah juga harus mengikutinya.. Dia harus pergi
meninggalkan keluarganya, kampungnya, sahabt-sahabatnya , menempuh perjalanan
panjang ke tempat yang tidak dia kenal sebelumnya. Karena panggilan Allah bagi
suaminya, sebagai seorang istri dia sangat suportif, dengan keberaniannya untuk
pergi bersama Abraham into the unknown. Umumnya
wanita selalu merasa tidak secure, pada saat mereka pergi, mereka belum tahu
mau pergi kemana, dan dibutuhkan satu iman yg luarbiasa untuk berangkat pergi,
tapi gak tau mau pergi kemana, hanya karena Tuhan yg suruh pergi. Sara
mengambil langkah itu, dia pergi bersama suaminya. Coba bayangkan jika saat itu
Sarah tidak bersedia untuk pergi dan memaksa Abraham untuk tidak pergi,
kisahnya tidak akan ada dalam Alkitab. Bisa gak kita memiliki keberanian spt Sarah, hanya karena mendengar janji Tuhan, rela melepaskan yg kita miliki?
2. Kemurahan
Allah dan keraguan Sarah akan janji Allah.
Sarah tidak sempurna, dia sempat meragukan janji Allah
untuk memberikan keturunan bagi Abraham dan dirinya. Saat dia bertindak sebagai
“the fixer” untuk “membantu” Allah memberikan keturunan kepada suaminya (karena
mereka sudah sangat tua dan belum dikaruniai anak), dia berbuat kesalahan besar
dengan melibatkan Hagar hambanya. Tapi kasih karunia Allah jauh lebih besar
dari kesalahannya, Allah memberikan dia seorang Ishak di hari tuanya. Mujizat
Allah dinyatakan baginya, seorang anak perjanjian lahir sebagai penggenapan
janji Allah, dengan cara yang ajaib.
3. Tetap ikut Tuhan walaupun jalannya tidak mudah
Alkitab berkata bahwa Abraham dan Sarah hidup dalam
kemah, dia tidak tinggal sebagai orang yang menetap dan kemudian hidup tenang
di sana. Hidup di kemah artinya akan selalu ada perjalanan baru sepanjang
hidupnya sampai ia tiba di negri perjanjian, Kanaan. Sebagai wanita, ia adalah
teladan untuk menaruh rasa aman di dalam setiap janji Allah.
Karena iman ia
diam di tanah yang dijanjikan itu seolah-olah di suatu tanah asing dan di
situ ia tinggal di kemah dengan Ishak dan Yakub, yang turut menjadi ahli
waris janji yang satu itu. (Ibr 11:9)
Have a blessed Thursday !
No comments:
Post a Comment