Ribka: Pelajaran dari Kesalahannya
Ribka adalah istri Isak dan ibu dari Esau dan Yakub.
Kisahnya dimulai dari keberaniannya meninggalkan keluarganya dan mengikuti
Eliezer, hamba Abraham untuk
menikah dengan Isak. Pertemuan
pertamanya dengan Eliezer yang sedang mencarikan jodoh untuk anak tuannya,
berawal di sebuah sumur, saat dia sedang melakukan rutinitasnya menimba air.
Kej 24:15 Sebelum
ia selesai berkata, maka datanglah Ribka, yang lahir bagi Betuel, anak
laki-laki Milka, isteri Nahor, saudara Abraham; buyungnya dibawanya di atas
bahunya. 24:16 Anak gadis itu sangat
cantik parasnya, seorang perawan, belum pernah bersetubuh dengan laki-laki; ia
turun ke mata air itu dan mengisi buyungnya, lalu kembali naik. 24:17 Kemudian
berlarilah hamba itu mendapatkannya serta berkata: "Tolong beri aku minum air
sedikit dari buyungmu itu." 24:18 Jawabnya: "Minumlah, tuan,"
maka segeralah diturunkannya buyungnya itu ke tangannya, serta diberinya dia
minum. 24:19bSetelah ia selesai memberi hamba itu minum, berkatalah ia:
"Baiklah untuk unta-untamu juga kutimba air, sampai semuanya puas
minum."
Apa yang bisa kita pelajari
dari kehidupan Ribka?
1. Ketekunan dan kerja keras
Ribka adalah seorang yang tekun mengerjakan rutinitas
dalam hidupnya. Pasti dia tidak menyangka, rutinitasnya membantu keluarganya
menimba air setiap hari membukakan sebuah pintu bagi rencana Allah yang besar
dalam hidupnya. Jangan malas dan bosan dengan kegiatan yg selama ini secara
rutin saudara kerjakan, siapa tahu dari hal yg sedang saudara kerjakan saat
ini, membuka pintu untuk hal yang lebih besar.
2. Kebaikan hatinya
Saat melihat ada seseorang yg nampak lelah dan haus (
Eliezer telah menempuh perjalanan jauh pada masa itu), dia tidak membiarkan begitu
saja. Dia berinisiatif untuk membantu. Dan bantuan yang diberikan oleh Ribka
bukan hanya sekedar air minum. Dia peduli kepada unta-unta yang dibawa Eliezer
juga. Ribka menjadi teladan bagi kita dalam kebaikan hatinya. Disela-sela
kesibukannya, dia sempatkan diri untuk melihat sekeliling, kalau-kalau ada yg
membutuhkan pertolongan. Saat saudara menjalani keseharian, baik hari ini
maupun hari selanjutknya, lihatlah sekeliling saudara, adakah org yg
membutuhkan pertolongan, sempatkan diri, tawarkan pertolongan. hari-harimu akan menjadi hari yg berbeda !
3. Kesalahannya
Ribka tidak sempurna, ia berbuat kesalahan dalm hal
skandal penipuan Yakub untuk mendapatkan hak kesulungannya. Kesalahannya
akhirnya membuat Yakub berada di pelarian selama bertahun-tahun sehingga
sebagai saat Ribka meninggal, Yakub tidak ada bersamanya.
Dalam hal ini, Ribka sebenarnya telah mendapat
pernyataan dari Tuhan bahwa anaknya yang bungsu, Yakub akan menjadi lebih besar
daripada Esau, tetapi dia tidak meneruskan nubuatan ini kepada suaminya.
Pernyataan Allah yang tidak disampaikan akhirnya membawa konsekuensi yang
sangat berat bagi seisi keluarganya. Ribkah memilih memikul sendiri apa yg dia
gumulkan, seharusnya dia bisa menceritakan pada suaminya, dan terbuka, sehingga
terhindar dari segala kesulitan dimasa yang akan datang. Ada istri yg mencoba
menyelesaikan persoalannya, tanpa melibatkan suaminya, berpikir tidak mau
merepotkan, tetapi yg ada justru malah menambah repot. Adanya komunitas,
komsel, oikos, keluarga, disediakan untuk kita dapat sharing tentang hidup
kita, sehingga dapat menghindari kesalahan besar dikemudian hari.
Rom 9:10 Tetapi bukan hanya itu saja.
Lebih terang lagi ialah Ribka yang mengandung dari satu orang, yaitu dari
Ishak, bapa leluhur kita. 9:11 Sebab waktu anak-anak itu
belum dilahirkan dan belum melakukan yang baik atau yang jahat, --supaya
rencana Allah tentang pemilihan-Nya diteguhkan, bukan berdasarkan
perbuatan, tetapi berdasarkan panggilan-Nya-- 9:12 dikatakan
kepada Ribka: "Anak yang tua akan menjadi hamba anak yang
muda,"
Terlepas dari semua itu, kesalahan Ribka tidak dapat
menggagalkan rencana Allah, sebab Dia berdaulat penuh atas setiap rancanganNya.
Adakah saudara salah melangkah? Datang dan hampiri Allah, akui kesalahan, dan terimalah Goodness and Mercy dalam hidup
saudara.
Have a blessed Friday !
No comments:
Post a Comment