Lidia, Si
Penjual Kain Ungu
Baca: Kisah Para Rasul 16:13-18
"Jika kamu berpendapat, bahwa aku
sungguh-sungguh percaya kepada Tuhan, marilah menumpang di rumahku."
Kisah 16:15
Kalimat itu
diungkapkan oleh seorang petobat baru, Lidia, dia menawarkan tempat tinggalnya
untuk menjadi tumpangan bagi pekerjaan Tuhan.
Alkitab menyatakan bahwa kemurahan hati
merupakan salah satu dari buah-buah Roh yang harus dihasilkan dalam kehidupan
orang percaya. Mengapa kita harus
bermurah hati? Karena Tuhan adalah murah
hati, “Hendaklah kamu murah hati, sama seperti Bapamu adalah murah hati (Luk
6:36)
Lidia berasal
dari Tiatira, dia ber profesi sebagai pen jual kain ungu. Lidia seorang bisnis woman,
dia bekerja meninggalkan rumahnya, mungkin anak-anak nya, dan bekerja di
market place. Sebagai pe dagang kain Lidia bukanlah wanita sembarangan apa lagi
kain yang dijual nya kain ungu, yang biasa dipakai oleh kaum bangsawan. Bisa dikatakan ia adalah orang yang mapan dan
berhasil. Meski hidup dalam kecukupan
Lidia tidaklah pelit dan kikir. Ia tidak
menutup mata terhadap sesamanya, malahan menunjukkan kasih dan kepeduliannya
terhadap orang lain. Ia membuka pintu
rumahnya untuk memberi tumpangan kepada orang-orang yang melayani Tuhan. Memberi
tumpangan adalah salah satu bagian penting dalam pelayanan. Sama seperti
saudara membuka rumahmu untuk diadakan komsel, adalah membuka rumah kediaman
kita untuk dipakai sebagai alat memperluas kerajaan Allahl.
Memberi
tumpangan kepada hamba Tuhan adalah bukti bahwa ada buah-buah roh yang
dihasilkan Lidia sebagai manusia baru di dalam Kristus. Alkitab mencatat bahwa keramahtamahan dan
suka memberi adalah sifat yang paling menonjol dari jemaat di Filipi. Kontribusi mereka dalam mendukung pekerjaan
Tuhan sangat besar dan mereka melakukannya atas dasar kasih dan kerelaan, tanpa
perhitungan untung-rugi. "...hai orang-orang Filipi; pada waktu aku baru
mulai mengabarkan Injil, ketika aku berangkat dari Makedonia, tidak ada satu
jemaatpun yang mengadakan perhitungan hutang dan piutang dengan aku selain dari
pada kamu." (Filipi 4:15). Rasul Paulus sangat percaya bahwa Tuhan akan
memperhitungkan setiap persembahan yang mereka berikan.
Bagian Tuhan adalah memberkati orang yang
suka memberi, karena Dia adalah sumber berkat dan berkuasa membuka sumber
berkat yang tak terbatas dalam kehidupan orang-orang yang suka memberi. "Ia
yang menyediakan benih bagi penabur, dan roti untuk dimakan, Ia juga yang akan
menyediakan benih bagi kamu dan melipatgandakannya dan menumbuhkan buah-buah
kebenaranmu;" (2 Korintus 9:10)
Banyak orang Kristen yang enggan, ragu dan
tidak mau memberi karena takut berkekurangan.
Namun ketahuilah, orang yang suka memberi tidak akan pernah menjadi
miskin karena ia dipelihara oleh Tuhan.
"Siapa banyak memberi berkat,
diberi kelimpahan," (Amsal
11:25). Kekristenan itu identik dengan
kasih dan salah satu wujud nyata bahwa kita punya kasih adalah memberi. Lidia telah memberikan teladan bagi kita
bagaimana kita harus bermurah hati dan mendukung pekerjaan Tuhan di muka bumi
ini.
Lessons from Lidia
Do you have the courage of Lidia ?
Lidya adalah
seorang perintis dalam pekabaran injil. Imannya mengalahkan rasa takutnya,
untuk mengabarkan injil kepada seisi rumahnya, bahkan juga kepada rekan
bisnisnya, tetangga atau kliennya.
Do you have the generosity of Lidia ?
Lidia
memiliki rumah yang nyaman serta harta yang cukup. Dengan hati yang terbuka dan
kemurahan hatinya, dia membuka rumahnya untuk dipakai sebagai rumah ibadah,
sehingga banyak jiwa datang kepada Kristus.
Dengan cara
apa, anda mempergunakan waktu, uang, bahkan talentamu untuk dapat menjadi
saluran berkat bagi orang lain? Bahkan bisa jadi hal yg kecil saudara lakukan
ternyata dapat membawa dampak besar bagi orang lain.
Allah dapat
memakai Lidia, seorang pekerja wanita, Allah juga dapat memakai saudara.
Have a
blessed day !
No comments:
Post a Comment