Martha dan Maria (1)
Lukas 10:38 Ketika Yesus dan murid-murid-Nya dalam
perjalanan, tibalah Ia di sebuah kampung. Seorang perempuan yang bernama Marta
menerima Dia di rumahnya. 10:39 Perempuan itu mempunyai seorang saudara yang
bernama Maria. Maria ini duduk dekat kaki Tuhan dan terus mendengarkan perkataan-Nya,
10:40 sedang Marta sibuk sekali melayani. Ia mendekati Yesus dan berkata:
"Tuhan, tidakkah Engkau peduli, bahwa saudaraku membiarkan aku melayani
seorang diri? Suruhlah dia membantu aku." 10:41 Tetapi Tuhan menjawabnya:
"Marta, Marta, engkau kuatir dan menyusahkan diri dengan banyak perkara, 10:42
tetapi hanya satu saja yang perlu: Maria telah memilih bagian yang terbaik,
yang tidak akan diambil dari padanya."
Alkisah
seorang ayah ingin mengunjungi kedua anaknya yang sedang studi di luarnegri. Saat
berkunjung ke rumah mereka. Salah satu anaknya duduk menemani ayahnya dan
mendengarkan ayahnya, sedangkan anaknya yang satunya lagi sibuk menyiapkan
segelas kopi hangat, menyiapkan hidangan kesukaan ayahnya, serta buah-buahan
produk terbaik. Ia terus sibuk memastikan ayahnya bisa melepas lelah dengan
nyaman, termasuk merapikan ruang tamu. Beberapa kali si ayah memanggil anaknya
agar duduk disana bersamanya, tapi anak ini seolah tidak punya waktu untuk itu
dan terus menyediakan bermacam-macam hal yang ia anggap bisa menyenangkan hati
ayahnya. Si ayah kemudian datang menghampirinya. Sambil tersenyum ayah berkata:
"Nak, ayah senang kamu sudah bersusah-payah melakukan hal-hal yang baik
untuk ayah, tapi ayah akan jauh lebih senang kalau kamu mau berhenti sejenak
dan duduk ngobrol sama ayah. Ada banyak yang ingin ayah sampaikan kepadamu,
pengalaman-pengalaman ayah, nasihat dan sebagainya yang ayah yakin bisa
membantumu untuk menjadi orang yang berhasil dan berintegritas. Selain itu,
kamu harus tahu bahwa tidak ada yang lebih menyenangkan hati ayah selain
menikmati kebersamaan denganmu."
Ketika Yesus
datang berkunjung ke rumahnya, kedua wanita ini memberi reaksi berbeda dalam
menyikapi sebuah kehormatan menerima Tuhan datang ke rumahnya. Marta langsung
sibuk melayani. Ia ingin menunjukkan bahwa ia sangat menghargai kunjungan Yesus
lewat cara menyediakan segala hal yang dia anggap akan menyenangkan hati Yesus.
Tapi tidak dengan Maria. Ia ternyata punya pemikiran yang beda. Ia tahu bahwa
kedatangan Yesus secara pribadi ke rumahnya tidak terjadi setiap hari, bahkan
mungkin tidak akan terulang lagi. Itu sebuah kesempatan yang sangat istimewa
yang tidak boleh dilewatkan begitu saja, karena ada banyak yang bisa ia
dapatkan dengan mendengar langsung dari Yesus sendiri. Maka Maria memutuskan
untuk duduk diam di dekat kaki Tuhan dan terus mendengarkan perkataanNya.
Melihat Maria
seperti itu, Marta menganggap Maria malas karena tidak membantunya dalam
melayani. Ia bahkan meminta Yesus mengingatkan Maria untuk membantunya. Tapi
ternyata Yesus malah menegurnya dengan halus. Kata Yesus, "Marta, Marta,
engkau kuatir dan menyusahkan diri dengan banyak perkara,tetapi hanya satu saja yang
perlu: Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan
diambil dari padanya." (Lukas 10:41-42).
Kalimat ini
dapat dijadikan perenungan hari ini. Marta menyusahkan diri dengan banyak
perkara, padahal hanya satu saja yang dibutuhkan.
Betapa seringnya
kita sibuk sana sini seperti Marta, menghabiskan waktu berjam-jam, menyusahkan
diri sendiri dengan kesibukan yang kita buat, sehingga menjadi jengkel saat
tidak dapat affirmation dari orang lain, menjadi jengkel saat menjadi lelah. Padahal
hanya satu saja yang dibutuhkan, relationship, duduk diam di kaki Yesus.
Sebelum memulai
aktivitas hari ini, mungkin sudah ada segudang kesibukan yang akan saudara
jalani hari ini, sebelum saudara sibuk sini sana dan akhirnya menjadi jengkel
saat lelah, hanya satu yang saudara perlu lakukan, memilih bagian yang terbaik,
duduk diam di hadirat Yesus terlebih dahulu.
Tuhan
merindukan waktu-waktu yang kita ambil secara khusus untuk datang kepadaNya
dengan telinga yang siap mendengar dan hati yang siap menerima. Kita bisa saja
sibuk bekerja, bersosialisasi, bermain, belajar dan sebagainya, termasuk
melayani, tapi jangan abaikan pentingnya menginjak rem dari kesibukan kita lalu
mempergunakan waktu tersebut untuk duduk diam di kaki Tuhan, menyatakan betapa
kita mengasihiNya dan bersyukur atas segala yang telah Dia sediakan bagi kita.
Disana kita bisa merasakan kasihNya yang begitu damai, mendengar suaraNya
menyampaikan hal-hal yang ingin Dia katakan pada kita, menikmati persekutuan
pribadi yang indah dengan Bapa. Yesus sendiri sudah mengatakan bahwa inilah
bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari kita.
Berikan waktu
terbaik untuk duduk diam di kakiNya, memandang wajahNya dan mendengar suaraNya
Pelajaran dari
seorang Marta :
Kalau segala waktu
dan perhatian dicurahkan hanya kepada tugas dan pekerjaan. Mula-mula kita
merasa senang dan puas, apalagi kalau melihat hasil yang baik. Kemudian
pekerjaan kita menjadi sesuatu yang biasa, yang rutin, yang semakin kurang
memuaskan diri kita. Muncul pertanyaan dalam hati kita tentang arti, maksud
atau tujuan pekerjaan kita. Akhirnya bukan hanya pekerjaan, tetapi juga hal-hal
lain dalam kehidupan kita mulai kehilangan artinya. Mulai bosan, mulai jenuh, jengkel,
sehingga saudara mencoba mencari solusi, ingin pindah pekerjaan, ingin memulai
sesuatu yang baru, ingin tantangan yang baru.
Mengapa hal
itu terjadi? Karena manusia tidak hidup dari keberhasilan dalam pekerjaannya
saja,melainkan juga dari hubungan pribadi dengan sesamanya dan dengan Tuhan.
Yesus
mengajarkan kepada kita, kesibukan kita dapat membuat anda burn out, jenuh, bosan tetapi
relationship (hubungan dengan sesama dan Tuhan) itu dapat menolongnya.
Meski dalam
keadaan CB (circuit breaker) ini, sehingga kita tidak bisa bertemu satu sama
lain, tetapi itu tidak bearti hubungan kita terputus. Masih ada fasilitas yang
bisa kita gunakan untuk tetap stay connected. Tetap berhubungan dengan saudara
seiman, tetap berhubungan didalam oikos
(komsel) saudara.
Have a blessed Wednesday !
No comments:
Post a Comment