Monday, May 11, 2020

Women In The Bible 5

Daily Devotion – Alive & Transformed  

Si cantik Rahel

Rahel, putri Laban, istri kedua Yakub dikisahkan sebagai wanita yang elok parasnya. Dan kisah hidupnya menjadi sangat signifikan sejak pertemuannya dengan seorang pria di sumur. Pertemuan itu kelihatannya sangat “kebetulan” tetapi sebenarnya di balik itu semua ada rancangan Tuhan atas kehidupan Rahel.

February 16 – The Torah: Jacob and Rachel - Daily Prayer :: WindPerjalanan percintaan mereka selama 7 th bukan waktu yg singkat, pastilah Rahel juga mencintai Yakub. Sehingga mereka merencanakan untuk melanjutkannya ke jenjang pernikahan. Namun sayang, ayahnya melakukan satu tindakan yg melukai hatinya. Rahel, mengalami hal yang sangat menyedihkan ketika ayahnya menikahkan kakaknya dengan pria yang dia kasihi. Pasti sebagai seorang anak, dia menekan rasa marahnya kepada sang ayah yang merencanakan siasat licik atas kakaknya dan dirinya.

Rahel , dia sangat dicintai oleh Yakub. Pengabdian Yakub selama 14 tahun tanpa gaji kepada Laban adalah sebuah pengorbanan cinta yang luar biasa. Tetapi sayang, Rahel mandul, sampai ia berdoa dan Allah mengingatnya.

Kej 30:22 Lalu ingatlah Allah akan Rahel; Allah mendengarkan permohonannya serta membuka kandungannya.

Allah mengingat, ini menunjukkan bahwa Allah memperdulikan, serta melihat segala yg terjadi. Allah mendengarkan permohonan Rahel, rupanya Rahel meminta dengan sungguh, mungkin tidak hanya satu dua kali dia berdoa, tetapi bertalu talu. Sampai akhirnya Tuhan mendengarkan permohonannya dan memberikan anak.

Allah memberikan bagi Rahel kedua anak laki-laki, Yusuf dan Benyamin.  

Jika saudara mau meluangkan waktu untuk membaca kisah Rahel selanjutnya, maka akan didapatkan 2 hal yg dapat kita simpulkan :

1. Beauty does not guarantee happiness
Rahel cantik, luwes, mempunyai sikap yg menarik, disukai orang, punya harta yang cukup, dan sangat dicintai suaminya. Semuanya sudah ada padanya. Tetapi itu tidak menjamin satu kebahagian. Mungkn banyak para wanita zamannya, iri hati kepada dia, tetapi Rahel tetap tidak bahagia, Karena ada satu hal yg kurang dalam hidupnya, tidak memiliki anak.

Hal ini bisa saja terjadi dalam hidup kita, karena berfokus pada kekurangan yg kita miliki. Ada satu ibu, dia sehat, cantik, berkecukupan, anak-anaknya pinter2, suaminya tidak nyeleweng, tetapi dia berkata dia tidak bahagia, hanya karena dia pendek. Setiap kali melihat wanita yg lebih tinggi dari dia, rasa ketidakpuasan selalu muncul, membuat dia murung, kecewa dan tidak bahagia.

Jangan berfokus terhadap apa yg kurang dalam hidup kita, apalagi kondisi yg tidak bisa diubah, saudara akan kecewa. Nikmati dan syukuri apa yg kita miliki, contentment is a choice, discontentment  can cause great emotional pain (rasa cukup adalah satu pilihan, ketidakpuasan dapat menyebabkan luka hati)

2. Never satisfied
Rahel memiliki segalanya, tetapi dia tidak memiliki anak. Saat dia melihat Lea, kakaknya, yg memiliki anak 6, rasa cemburunya muncul, itu wajar saja. Tetapi saat Tuhan memberikan seorang putra, kalimat yg muncul saat dia memberikan nama putranya, Yusuf : semoga Tuhan kasih saya satu lagi. Rahel tidak berfokus kepada bayi Yusuf yg baru saja Tuhan berikan, dia melihat kakaknya yang memiliki 6 anak laki-laki, rasa jelus selalu ada didalam dadanya.

Ungkapan itu adalah ungkapan isi hatinya, yang selalu merasa never satisfied, selalu ada yang kurang dari apa yg dia miliki.

Never satisfied membuat saudara tidak bisa menikmati kehidupan yang saudara jalani saat ini. Melihat orang punya rumah, kita kepingin punya rumah, itu tidak salah, wajar saja,  saat sudah memiliki rumah, kita kepingin yg lebih besar, saat diberi yg lebih besar, kita kepingin yg lebih bagus. Kalau diikuti terus, maka tidak akan pernah ada habisnya. 

Firman Tuhan mengajarkan: bersukacitalah senantiasa (Fil 4:4), artinya dalam segala keadaan, situasi apapun juga, bersukacita, mengucap syukur.

Have a blessed Monday !


No comments:

Post a Comment