Si cantik Rahel
Rahel, putri Laban, istri kedua Yakub dikisahkan
sebagai wanita yang elok parasnya. Dan kisah hidupnya menjadi sangat signifikan
sejak pertemuannya dengan seorang pria di sumur. Pertemuan itu kelihatannya
sangat “kebetulan” tetapi sebenarnya di balik itu semua ada rancangan Tuhan
atas kehidupan Rahel.
Perjalanan percintaan mereka selama 7 th bukan waktu yg
singkat, pastilah Rahel juga mencintai Yakub. Sehingga mereka merencanakan
untuk melanjutkannya ke jenjang pernikahan. Namun sayang, ayahnya melakukan
satu tindakan yg melukai hatinya. Rahel, mengalami hal yang sangat menyedihkan
ketika ayahnya menikahkan kakaknya dengan pria yang dia kasihi. Pasti sebagai
seorang anak, dia menekan rasa marahnya kepada sang ayah yang merencanakan
siasat licik atas kakaknya dan dirinya.
Rahel , dia sangat dicintai oleh Yakub. Pengabdian
Yakub selama 14 tahun tanpa gaji kepada Laban adalah sebuah pengorbanan cinta yang
luar biasa. Tetapi sayang, Rahel mandul, sampai ia berdoa dan Allah
mengingatnya.
Kej 30:22 Lalu
ingatlah Allah akan Rahel; Allah mendengarkan permohonannya serta membuka
kandungannya.
Allah mengingat, ini menunjukkan bahwa Allah
memperdulikan, serta melihat segala yg terjadi. Allah mendengarkan permohonan
Rahel, rupanya Rahel meminta dengan sungguh, mungkin tidak hanya satu dua kali
dia berdoa, tetapi bertalu talu. Sampai akhirnya Tuhan mendengarkan
permohonannya dan memberikan anak.
Allah memberikan bagi Rahel kedua anak laki-laki,
Yusuf dan Benyamin.
Jika saudara mau meluangkan waktu untuk membaca kisah
Rahel selanjutnya, maka akan didapatkan 2 hal yg dapat kita simpulkan :
1. Beauty
does not guarantee happiness
Rahel cantik,
luwes, mempunyai sikap yg menarik, disukai orang, punya harta yang cukup, dan
sangat dicintai suaminya. Semuanya sudah ada padanya. Tetapi itu tidak menjamin
satu kebahagian. Mungkn banyak para wanita zamannya, iri hati kepada dia,
tetapi Rahel tetap tidak bahagia, Karena ada satu hal yg kurang dalam hidupnya,
tidak memiliki anak.
Hal ini bisa
saja terjadi dalam hidup kita, karena berfokus pada kekurangan yg kita miliki. Ada
satu ibu, dia sehat, cantik, berkecukupan, anak-anaknya pinter2, suaminya tidak
nyeleweng, tetapi dia berkata dia tidak bahagia, hanya karena dia pendek. Setiap
kali melihat wanita yg lebih tinggi dari dia, rasa ketidakpuasan selalu muncul,
membuat dia murung, kecewa dan tidak bahagia.
Jangan berfokus terhadap apa yg kurang dalam hidup kita, apalagi kondisi yg tidak bisa diubah, saudara akan kecewa. Nikmati dan syukuri apa yg kita miliki, contentment is a choice, discontentment can cause great emotional pain (rasa cukup adalah satu pilihan, ketidakpuasan dapat menyebabkan luka hati)
2. Never
satisfied
Rahel
memiliki segalanya, tetapi dia tidak memiliki anak. Saat dia melihat Lea,
kakaknya, yg memiliki anak 6, rasa cemburunya muncul, itu wajar saja. Tetapi saat
Tuhan memberikan seorang putra, kalimat yg muncul saat dia memberikan nama
putranya, Yusuf : semoga Tuhan kasih saya satu lagi. Rahel tidak berfokus
kepada bayi Yusuf yg baru saja Tuhan berikan, dia melihat kakaknya yang
memiliki 6 anak laki-laki, rasa jelus selalu ada didalam dadanya.
Ungkapan itu
adalah ungkapan isi hatinya, yang selalu merasa never satisfied, selalu ada
yang kurang dari apa yg dia miliki.
Never satisfied membuat saudara tidak bisa menikmati kehidupan yang saudara jalani saat ini. Melihat orang punya rumah, kita kepingin punya rumah, itu tidak salah, wajar saja, saat sudah memiliki rumah, kita kepingin yg lebih besar, saat diberi yg lebih besar, kita kepingin yg lebih bagus. Kalau diikuti terus, maka tidak akan pernah ada habisnya.
Firman Tuhan mengajarkan: bersukacitalah senantiasa (Fil 4:4), artinya dalam segala keadaan, situasi apapun juga, bersukacita, mengucap syukur.
Have a blessed
Monday !
No comments:
Post a Comment