Yokhebed : Ibu yang melahirkan Pemimpin Besar Israel
Nama ini kurang popular dikalangan Kristen, jarang ada
yg membahas namanya didalam kotbah, sehingga tidak banyak yang tahu tentang
wanita ini. Padahal kalau kita lihat lebih dalam, wanita ini memiliki hal yang dapat
kita teladani.
Yokhebed adalah anak perempuan Lewi dan istri
dari Amram. Dia hidup dalam saat yang
sulit di Mesir ketika seluruh bangsa Israel yang tinggal di sana diperlakukan
sebagai budak di bawah pemerintahan Firaun yang kejam. Dalam masa itu, ia
memiliki tiga orang anak; Miryam, Harun dan Musa.
Kisah tentang Musa dimulai dari kisah seorang ibu yang
berani dan seorang yang tetap dapat bersabar dalam menghadapi ujian dan cobaan
dalam hidupnya. Bersama dengan keluarganya dan bangsa Israel lainnya dia hidup
dalam perbudakan di Mesir. Dan tidak lama setelah dia melahirkan Musa, dia
harus berhadapan dengan kenyataan bahwa Firaun memerintahkan untuk membunuh
semua bayi laki-laki bangsa Israel. Betapa pedihnya hati Yokhebed sebagai
seorang ibu.
Karena iman
maka Musa, setelah ia lahir, disembunyikan selama tiga bulan oleh orang
tuanya, karena mereka melihat, bahwa anak itu elok rupanya dan mereka tidak
takut akan perintah raja. Ibrani 11 :23
Apa yg dapat kita Tarik pelajaran dari ayat ini?
1. Imannya
Dapatkah saudara membayangkan memnyembunyikan bayinya
selama tiga bulan? Bayi biasanya selalu menangis, bayangkan bagaimana takutnya
Yokhebed saat bayi Musa menangis keras, bagaimana cara dia menenangkannya?
Mungkin selama tiga bulan, Yokhebed meng“lockdown”
dirinya, berusaha menghindari pertanyaan dari tetangganya, tidak memunculkan
diri, hanya untuk menjaga agar berita dia memiliki bayi, tidak diketahui
siapapun juga, termasuk tetangganya. Dan itu tidak mudah dilakukannya. Hatinya bisa
saja was-was, takut kalau-kalau rahasia ini terbongkar.
Apa yang kita bisa kita pelajari dari seorang
Yokhebed? Imannya kepada Tuhan! Karena dia menaruh pengharapan dan imannya
kepada Tuhan, dia menyembunyikan Musa selama 3 bulan untuk kemudian menyusun
strategi agar Musa dihanyutkan di Sungai Nil , diawasi oleh kakaknya Miryam,
dan akhirnya ditemukan oleh Putri Firaun. Betapa besarnya iman Yokhebed saat
dia melepaskan Bayi Musa di sungai Nil. Bagaimana kalau di Sungai ini ada
buaya, kuda nil, ular dan bahaya lainnya yang mengancam anaknya? Apa yg bisa
dilakukan oleh Miriam, seorang anak kecil, dapatkah Miriam menolong
bayinya? Tetapi dia percaya bahwa Tuhan
sanggup menyelamatkan anaknya. Tuhan sanggup mengarahkan anaknya agar tetap
hidup.
Sebagai orangtua, kita harus mempercayakan hidup
anak-anak kita ke dalam tangan Tuhan, kita harus berani melepaskan anak-anak
kita untuk bertumbuh dalam pemeliharan Tuhan. Ada orangtua yg terlalu ketat
mengatur jadwal anak-anaknya, agar hidupnya sukses kelak, tetapi lupa menaruh
imannya kepada Tuhan yg sanggup melakukan lebih dari yg kita pikirkan. Kita harus
dapat merelakan anak-anak kita untuk
bertumbuh sesuai dengan rencana Tuhan.
Ada saatnya kelak suatu hari, para ibu, para ayah, harus rela melepaskan
anak-anaknya untuk berjalan sesuai kehendak Tuhan. Bagian kita saat mereka
masih kecil adalah, tanamkan iman dalam kehidupan mereka.
2. Keberanian untuk melepas
Setelah tiga bulan, tiba saatnya untuk dia harus rela
melepaskan anaknya, karena tidak bisa menyembunyikan lebih lama lagi. Bagi dia
ada pilihan, dia tetap memelihara Musa sampai suatu saat pihak otoritas
menemukan bayinya, dan membunuh didepan matanya dengan melemparkannya ke sungai
Nil, atau dia mencoba alternative lain, melepaskan anaknya, untuk membiarkan
dia hidup, dengan berharap ada org yg memeliharanya, tetapi itupun berisiko,
apa yg akan terjadi kalau org mengetahui bahwa ini bayi ibrani? Bukankah akan
dibunuh juga? Bukankah org akan memeliharanya juga akan menanggung resiko
besar? Siapa yg mau memeilhara bayinya ini yg akan berhadapan dengan pasukan
firaun? Satu keputusan yg besar dan sulit, serta penuh resiko.
Pernahkah saudara
berada didalam situasi spt itu? Diperhadapkan dalam keputusan besar, penuh
resiko, tidak tahu yg mana yg harus dipilih, karena semuanya penuh resiko?
Yokhebed mengambil keputusan, dan membuat rencana !
Kel 2:3 Tetapi ia tidak dapat menyembunyikannya
lebih lama lagi, sebab itu diambilnya sebuah peti pandan, dipakalnya dengan
gala-gala dan ter, diletakkannya bayi itu di dalamnya dan ditaruhnya peti itu
di tengah-tengah teberau di tepi sungai Nil;
Entah mendapat hikmat darimana ibu ini, saat dia
melihat bayinya semakin besar, dan dia tidak bisa menyembunyikan lagi lebih
lama, dia harus merelakan bayi ini dipelihara oleh orang lain, ketibang melihat
bayinya dibunuh. DIa melakukan tindakan yg beresiko, menghanyutkan bayinya di
Sungai Nil,berharap ada orang yg akan menemukannya dan memelihara bayinya ini. Suatu
tindakan yg berani, beresiko, dan membutuhkan iman yg kuat !
Dapatkah saudara membayangkan perasaan serta
emosinya Yokhebed ini saat dia membuat
peti, serta saat dia melepaskan di sungai? Tidak ada seorangpun ibu yg rela
melakukan hal demikian, tetapi keputusan harus diambil.
Yokhebed tidak hanya sekedar “let him go” tetapi dia melakukan
“let him go and trusted
her God”
Yokhebed percaya akan kemahakuasaan Allah yg disembahnya.
Apa yg terjadi setelah itu ?
Kel 2:4 kakaknya
perempuan berdiri di tempat yang agak jauh untuk melihat, apakah yang akan
terjadi dengan dia.
2:5 Maka
datanglah puteri Firaun untuk mandi di sungai Nil, sedang dayang-dayangnya
berjalan-jalan di tepi sungai Nil, lalu terlihatlah olehnya peti yang di tengah-tengah
teberau itu, maka disuruhnya hambanya perempuan untuk mengambilnya.
2:6 Ketika
dibukanya, dilihatnya bayi itu, dan tampaklah anak itu menangis, sehingga belas
kasihanlah ia kepadanya dan berkata: "Tentulah ini bayi orang
Ibrani."
Dapatkah saudara melihat adanya tangan Allah yg sedang
bekerja? Mengapa harus mempercayai Allah?
a. Kebetulankah Yokhebed menaruh Musa di tempat aliran
sungai Nil yg tepat?
b. Kebetulankah saat itu Putri Firaun sedang mandi?
C. Kebetulankah putri Firaun melihat keranjang itu dan timbul rasa ingin
tahunya ?
d. Kebetulankah saat dibuka, bayi Musa langsung
menangis ?
e. Kebetulankah putri Firaun timbul rasa sayangnya, dan berniat untuk memelihara
Musa dan dia mempunyai pengaruh untuk membiarkan bayi ibrani hidup?
Apakah itu
semua terjadi kebetulan? Ataukah ada campur tangan Allah yg Maha Kuasa yg sedang
bekerja didalamnya?
Faith and trust in God knows that even when God seems
silent, He is always working for the good of His children. Faith and trust in
God knows that God often works behind the scenes of our lives. What some call
fate or luck or “it just happened” is really God’s providential care.
Has
anything “just
happened” to you recently that you know really was God working for you? Sometimes
we need to slow down and learn to see Him and His presence in our circumstances
and thank Him for His care.
Have a
blessed Tuesday !
No comments:
Post a Comment